Part 32. Hearts Burn In New York

11.8K 1.4K 1K
                                    

(Slide for mulmed)

.

What you want for the world?
Money, honor, beauty, or even love?

🌏

.

.

Eunseo menemaniku di hotel tempat kami menginap selama di Qingdao, China. Kami hanya berdiam diri di kamar hotel. Makan pun mengandalkan menu yang ditawarkan room service. Sedangkan kru yang lain sudah kelayapan entah ke mana. Tentu saja mencari hiburan untuk lepas dari kepenatan rutinitas yang mencekik.

Aku beruntung memiliki Eunseo di sisiku. Paham sekali jika aku selalu merepotkan untuknya, tapi ia tak mengeluh sedikit pun, bahkan dengan senang hati memberi dorongan padaku. Kadang aku bertanya-tanya, apa ia lelah menjadi sahabat yang selalu suportif?

Urusan percintaan? Oh, jangan salahkan aku yang tidak begitu ingin ikut campur. Eunseo termasuk wanita membutuhkan jamahan tanpa ikatan, hanya mengandalkan hubungan ONS dengan pria yang ia yakini tak akan memberikan masalah. Setelah itu, tak ada pembicaraan tentang perasaan.

Aku tidak menyalahkan Eunseo untuk pilihannya. Sedikit banyak aku tahu mengapa ia begitu.

"Apa kau sudah melupakan kakakku?" Kami sama-sama berbaring di ranjang, tengah menanti salad buah tengah malam yang baru saja kami pesan.

Gadis itu mendengus keras. "WTF, Jinae-ya. Ini bukan tentang aku, tapi kau yang terluka oleh Jungkook-mu sendiri. Kenapa malah menyimpang jauh sekali sih?"

"Jawab saja. Apa sesakit itu rasanya?"

"Hhh, tidak begitu. Jinae-ya, untuk terakhir kalinya aku katakan, itu bukan salahmu. Okay?" Eunseo mengembuskan napas panjang. "Lagipula aku sangat senang melihatnya bahagia karena menikah dengan Sojung Eonni."

Aku menenung kekecewaan Eunseo itu. Tak seharusnya aku menyinggung tentang kakakku yang sialnya memang tak pernah sadar jika Eunseo menyukainya sejak pertama kali mereka bertemu di Busan. Jin Oppa menganggap Eunseo sama sepertiku, hanya adiknya.

"Kemarin kau bilang ingin melihat fake account-mu di instagram?"

Aku menoleh pada Eunseo yang sibuk dengan ponselnya. "Tapi Yesung Oppa belum memberi tahu nama akunnya."

"Tak perlu, aku sudah dapat. Sini, kau lihat sendiri."

Kedua netraku menatap lekat pada sebuah laman media sosial khusus unggahan foto di sana. Menerka-nerka siapa orang yang membuat itu semua, sebelum ini aku sempat berpikiran bahkan menuduh Eunseo-lah orangnya.

.

jinaekim

7 Posts|101K Followers|0 Following

.

Sialnya akun itu benar-benar ada. Seluruh foto yang ada di situ memang tak diragukan lagi, diriku. Namun dari situ aku tahu jika seseorang mengambil gambarku, bukan aku yang melakukan swa foto.

Tanpa sadar benakku bekerja keras, lalu aku merasakan tubuhku menggermang saat tahu satu-satunya kebenaran di balik itu semua.

Foto-foto itu ditangkap oleh sebuah kamera cokelat klasik yang aku tahu. Dadaku berdegup kencang saat melihat satu per satu isi dari akun palsuku. Unggahan pertama, aku sibuk mengambil foto dengan ponselku sendiri di Amsterdam. Kemudian aku yang terbengong duduk di pinggir kanal Prinsengracht, seingatku saat itu aku tengah terkesima pada barisan kapal-kapal feri wisata.

Final Approach (✔) [TERBIT]Where stories live. Discover now