Part 29. Hang In There

12K 1.4K 580
                                    

Vomment kalyand tuh amunisi story ini gengs...

.

🌏

.

.

"Anna ditemukan seorang tentara bersenjata beberapa tahun yang lalu. Saat itu kondisinya benar-benar mengenaskan dan anak itu ---- hmm hampir sekarat."

Kedua tanganku menutup mulutku yang secara otomatis terbuka. Tak bisa berbohong, aku terkejut luar biasa. "Be--benarkah, Oppa?"

Kepalanya terangguk begitu samar. "Kau ingin tahu di mana ia ditemukan?"

"Di mana memangnya?"

"Pinggiran kota Seoul, di salah satu rumah bordil. Saat itu ia masih berumur 5 tahun dan sudah dalam keadaan yatim piatu."

Rumah bordil? Anak sekecil itu? Ya Tuhan, Anna...

Tanpa sadar bayangan yang tertangkap netraku mulai mengabur. Aku memejamkan kedua mata kuat-kuat hingga akhirnya merasakan sesuatu menetes dari situ.

Tanganku nenutup setengah wajahku sangat rapat. Tak ingin menjadi pusat perhatian beberapa orang pengurus panti yang berhilir mudik, aku pun berusaha menahan eranganku sendiri. Hatiku kembali remuk saat mengetahui kebenaran tentang Anna yang diungkap oleh Taehyung.

"Jinae-ya, kau baik-baik saja?" tanya Taehyung sangat cemas.

Aku mengangguk kuat. Kalau Sojung Eonni dan Anna saja bisa melalui itu semua, seharusnya aku pun juga mampu. Aku bukan satu-satunya orang yang menderita di dunia ini.

Menarik napas dalam-dalam, aku berusaha mengumpulkan memori terakhirku di pesawat. Lalu mengembuskannya tipis, hingga rasanya tak ada lagi udara yang bersisa di dalam paru-paruku.

Taehyung merentangkan satu tangannya. "Mendekat,"

Aku bergeming untuk sesaat hanya memandangi lengan dan telapak tangannya. Bahkan dengan melihatnya saja aku tahu ada banyak kehangatan tersimpan di sana. Butuh keberanian hingga akhirnya aku memutuskan bergeser mendekat ke arah Taehyung yang masih bertahan pada posisinya.

Tangan besarnya bergerak sangat perlahan meraih pundakku sebelah luar, lalu ia menarik tubuhku supaya bisa lebih mendekat padanya. Keempat jari-jari panjangnya itu menyentuh di bagian pelipisku, mengarahkan untuk bersandar pada bahunya.

"Yang Annie bilang padamu tadi, teruslah tersenyum dan jangan pernah terluka lagi," ucap Taehyung setengah berbisik.

Aku menenung arti ucapan Anna tadi. Hari ini aku sudah banyak membuat kemajuan yang berarti. Rasanya sebagian ketakutan di hatiku menguap banyak. Sama seperti saat aku tertatih bangkit dari masa penyembuhan operasi yang pernah aku jalani.

"Sudah merasa lebih baik?"

Kepalaku buru-buru menjauh dari bahu lelaki di sebelah. Namun ia menahan gerakanku dengan tangannya, sehingga aku pun segera kembali ke posisi awal, menumpu di bahunya.

"Jawab dulu, apa perasaanmu sudah membaik?"

"Lumayan," ucapku.

Final Approach (✔) [TERBIT]Where stories live. Discover now