_
_
_
Jungkook menginjak pedal remnya dengan tekanan yang sangat kuat hingga terdengar gesekan antara ban mobil dengan aspal jalan. Dia melangkah dan membanting pintu mobil ketika keluar dari kendaraan besi tersebut.
Disisi lain, pria dengan balutan jas tersenyum miring melihat kedatangan Jungkook sembari sesekali menyesep kopinya.
"Eoh. Tuan Jeon. Apa yang membawamu kemari." Tanya Jimin ketika Jungkook tiba dan berdiri dihadapannya.
"Apa hakmu mengganti Modelnya. Siapa kau yang berhak menentukan posisi Naeun digantikan."
Jimin tersenyum remeh. "Tentu saja aku berhak. Kau lupa, setengah dari proyek ini milikku."
Jungkook mengepal tangannya kuat. Dia tidak terima jika posisi Naeun digantikan oleh model lain membuat amarahnya memuncak.
"Kau hanya berhak menentukan desainernya. Bukan modelnya." Tegas Jungkook.
Jungkook tidak terima dengan keputusan Jimin. Naeun yang tiba-tiba saja datang ke kantornya dan menangis karena Jimin telah membatalkan kontrak dengan dia membuat Jungkook marah besar. Dia tidak bisa melihat mantan istrinya menangis apalagi itu hanya karena Jimin.
Jimin kembali menyesep kopi mengabaikan Jungkook yang sudah menahan amarah. Dia tidak memperdulikan Jungkook sedikitpun.
"JIMIN-SSI!!! "
Teriakan Jungkook tidak membuat Jimin takut. Pria dengan rambut pirang itu berdiri berhadapan dengan Jungkook-----
"Wae? Kau marah jika wanitamu menangis karena pria lain." Jimin maju selangkah kearah Jungkook, "lalu bagaimana denganku yang melihat wanitaku hancur dan menangis karenamu dan karena wanita sialan itu."
Jungkook menggertakkan giginya. Rahangnya mengeras, matanya menyorot tajam. "Siapa yang kau sebut dengan wanitamu Park Jimin."
Jimin kembali tersenyum miring. "Kim Yu-Jin. Tunggu dan lihat, dia akan kembali padaku." Jimin menepuk bahu Jungkook dua kali dan pergi meninggalkan pria itu.
"Sepertinya kau melupakan sesuatu."
Langkah Jimin terhenti ketika mendengar suara Jungkook.
"Apa aku harus mengingatkanmu. Sepertinya kau melupakan tunanganmu yang berada di Canada tuan Park."
_______
"Ekhemmm... Chogi." Yujin mengetuk ujung pena ditangannya ke meja dua kali. "Apa kita tidak akan memulai ini, masih banyak yang ingin aku kerjakan. Pekerjaanku lebih penting daripada melihat kalian berdua saling melempar tatapan."
Kedua pria di depannya tidak menghiraukan. Mereka masih setia dengan tatapannya masing-masing. Sudah tiga puluh menit mereka seperti itu, Yujin dibuat bingung. Wanita itu melipat tangan sembari mengumpat tidak jelas.
Lima menit lagi mereka saling menatap seperti itu. Aku yakin demi dewi Atena, mereka akan saling jatuh cinta.
Yujin menggelengkan kepalanya.
Aku sudah tidak tahan.
Wanita itu beranjak dari tempat duduknya dan berbalik ingin pergi, tapi Jungkook dengan segera menariknya sehingga dia terduduk kembali.
"Duduk. Kita belum selesai."
Yujin menghembuskan nafasnya kasar dan menuruti apa yang Jungkook perintahkan. Dia mengalihkan pandangannya kearah Jimin yang sekarang sedang tersenyum manis menghadapnya.
"Jangan melihat kearahnya."
Jungkook menarik Yujin hingga mengalihkan pandangannya kembali.Yujin meniup rambut depannya----
"Sebenarnya apa yang terjadi antara kalian berdua, apa kalian akan melibatkanku dalam perang dingin ini."
Tidak ada yang menjawab. Mereka terdiam. Terutama Jungkook, dia tidak tahu alasan apa sebenarnya yang membuatnya seperti ini. Digantikannya Naeun atau Yujin yang diklaim oleh Jimin sebagai miliknya.
"Jimin-ah, kau bisa menjelaskan kenapa kau mengganti Naeun sebagai modelnya."
Jimin mengedikkan bahu acuh. "Geunyang."
"Park Jimin."
Nada suara Yujin berubah. Jimin tahu jika Yujin sudah lelah, dia akan memanggil Jimin dengan cara seperti itu. Jungkook yang memperhatikan kedua insan itu mendadak merasa kesal. Bagaimana mungkin mereka mengabaikan fakta bahwa dia berada disitu. Jimin dan Yujin bertingkah jika mereka hanya berdua.
"Baiklah. Baiklah. Aku akan menariknya kembali. Kau puas."
Yujin tersenyum dan mengangguk. Jungkook kembali mengepalkan tangannya ketika melihat Jimin mengacak rambut Yujin gemas.
"Singkirkan tanganmu."
Jungkook menepis tangan jimin dengan kasar. Dia langsung menggeser tempat duduk Yujin agar menjauh dari Jimin. Wanita itu menatap kaget pada Jungkook ketika tangan pria itu merangkul pundaknya di depan Jimin.
Dia gila. Dia membuat jantungku berdetak tidak karuan. Jeon Jungkook aku bisa mati jika seperti ini.
_______
*Beberapa bagian dihapus untuk kepentingan penerbitan😘😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose To Love You (JJK)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] [Tersedia di toko buku online dan shoope] Aku memulai kehidupanku yang baru dengan menikahi pria yang hanya mencintai satu wanita selama ini, dan itu bukan aku. Jeon Jungkook CEO terkaya yang bersikap dingin dan angkuh. Aku harus berh...