PART 29

9.8K 973 52
                                    

_

_

_

Pernahkah kalian menyesali pilihan?

Jika pernah, maka kita sama. Aku, Jungkook, dan..., Jimin--- berada dalam satu ruangan. Oke. Biar kuperjelas. Aku berada ditengah-tengah mereka yang saling duduk angkuh menyilang kaki, melipat tangan dan menatap tajam. Kepalaku bergerak kekiri dan kekanan memperhatikan bagaimana kedua orang ini saling melempar tatapan tanpa berkedip sedikitpun.

Sepertinya ini pernah terjadi sebelumnya. Seperti mengalami dejavu mendadak.

"Apa menganggu istri orang adalah keahlianmu? "

Serangan pertama diluncurkan oleh Jungkook.

Jimin tersenyum sinis. "Apa menguping pembicaraan orang lain adalah hobimu? "

Serangan balasan dilempar oleh Jimin.

"Yujin bukan orang lain. Dia istriku. Milikku."

Kepalaku berputar kearah kanan ketika Jungkook kembali berbicara.

"Tapi kau mengganggu privasinya. "

Kepalaku menoleh kekiri kembali setelah Jimin menjawab apa yang Jungkook katakan.

"Aku dan Yujin saling berbagi. Tidak ada privasi diantara kami."

Kepalaku menoleh kekanan kembali.

"Begitukah? "

Sekarang ke kiri lagi.

"Yujin..., "

"Cukup! " Teriakku menghentikan ucapan mereka. "Kepalaku pusing mendengarnya. Harus kekiri ketika Jimin berbicara dan kekanan ketika giliran Jungkook lagi. " Aku menghela nafas, "bisakah kalian berhenti."

"Maaf.., " lirih mereka secara bersamaan.

Aku kembali menarik nafas dalam.

"Pertama. Jim, Jungkook suamiku..., dia berhak tahu apa yang terjadi denganku, apalagi itu menyangkut hubungan kami."

Jungkook senang, mengangkat dagu dan mengeluarkan lidahnya kearah Jimin mengejek. Merasa dibela.

"Kedua, Jungkook."

Jungkook merubah ekspresinya berubah tegang.

"Menguping pembicaraan orang lain juga tidak benar. Itu tidak sopan."

"Aku tahu. "

Dia menundukkan kepalanya merasa bersalah. Manis sekali. Kelinci kutub utaraku.

"Ketiga, semua sudah berbeda. Jim, aku tahu ada hal yang belum selesai antara kita berdua. Tapi sekarang keadaannya berbeda, aku sudah menjadi milik orang lain dan juga..., ada anaknya didalam perutku."

Jimin memperhatikan tanganku yang mengusap perut. Dia tersenyum tipis, mengalihkan pandangan dan menggigit bibir bawahnya.

"Tapi dia menyakitimu Jin-ah, selalu saja menyakitimu." Jimin mengarahkan jari telunjuknya pada Jungkook. "Dia tidak akan pernah bisa menjagamu. Bayang-bayang mantan istrinya selalu berada diantar kalian, aku tahu itu."

Jungkook tidak terima. Dia ingin membantah tapi terhenti ketika mendengar ucapanku——

"Jika dia melakukannya lagi, aku yang akan mengatasinya. Lari bersamamu atau tetap bersamanya." Aku mengalihkan pandangan pada Jungkook, "tapi jika nanti aku tidak kuat lagi saat bersamanya dan memilih lari bersamamu, kau bebas membawaku kemanapun tanpa Jungkook bisa mengetahui keberadaanku."

Hening.

Hanya suara detik jarum jam yang terdengar.

Jungkook menatapku dalam. Itu sebuah ancaman dia tahu dengan jelas. Dia tidak bisa berkata apapun sekarang, hanya sorotan matanya yang sangat sulit untuk dibaca. Aku tahu, mungkin Naeun belum sepenuhnya hilang dari hatinya.

Bukannya aku tidak menyadari itu. Hanya saja, aku tidak ingin menambah tekanan dalam pikiranku. Mencoba menenangkan diri dengan berpikiran positif bahwa nanti wanita ular itu akan keluar sendiri dari hati suamiku dengan atau tanpa disadarinya.

Aku mempunyai kekuatan dari anakku.

Bantu ibu sayang.

"Itu tidak akan terjadi. "

Jungkook angkat biacara.

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Apalagi dengan istriku yang dibawa lari oleh pria yang sudah bertunangan."

Aku mengerutkan kening.

"Jimin sudah bertunangan dengan gadis Canada, Kim Yujin."



________




*Beberapa bagian dari part ini dihapus untuk kepentingan penerbitan. 😊


















*****

I Choose To Love You (JJK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang