Suara derap langkah kaki berlari terdengar.
Yujin begitu tergesa-gesa menaiki anak tangga menuju kamar suaminya, Jeon Jungkook. Hal pertama yang menyambutnya ketika dia membuka pintu kamar itu dengan kasar adalah Jungkook yang sedang tertidur pulas.
Gadis itu langsung berjalan menuju ranjang pria yang tengah memeluk selimut dengan mulut yang sedikit terbuka. Belum sempat dia sampai pada tujuannya, langkahya terhenti ketika kakinya tidak sengaja bersentuhan dengan sebotol obat yang tengah berserakan dilantai. Yujin berjongkok memungut botol obat itu.
Obat tidur. Jadi, selama ini dia mengkonsumsi obat ini.
Kim Yujin. Gadis itu begitu terkejut mengetahui bahwa suaminya ketergantungan dengan obat tidur. Dia berdiri dan melangkah menuju Jungkook yang sedang tertidur pulas.
Tangannya menyentuh surai hitam milik Jungkook dengan lembut.
"Apa begitu menyakitkan ditinggalkan olehnya?"
Gadis itu berdialog sendiri, dia berharap bahwa Jungkook tidak akan pernah mendengar apa yang dikatakan olehnya.
"Apa dia begitu istimewa?"
Jungkook sedikit terusik, dia menggeliat dalam tidurnya.
"Tidak bisakah aku menggantikan posisinya?"
Pria itu mengeratkan pelukannya pada selimut. Yujin terus mengusap surai hitam milik Jungkook.
"Kau tau Jungkook sajangnim, semenjak aku menikah denganmu pilihanku hanya dua, menyerahkan hatiku atau, mencari cara agar kau menyerahkan hatimu."
Tanpa permisi Yujin mengecup kening Jungkook. Gadis itu melihat Jungkook dengan penuh harap, semoga dia bisa membuat Jungkook mencintainya.
Yujin melangkah pergi meninggalkan kamar itu, dia bahkan melupakan apa tujuannya datang menemui Jungkook.
Disisi lain, Jungkook membuka matanya ketika mendengar suara pintu itu tertutup. Dia mendengarnya, semuanya. Sejak saat Yujin mengusap kepalanya lembut, pria itu sudah terbangun.
Jungkook masih memandang pintu itu dengan tatapan kosong. Perkataan Yujin masih terngiang dipikirannya, dia menyentuh kening bekas ciuman yang Yujin berikan. Tanpa disadari olehnya, senyumnya terukir dengan jelas.
_______
"TIDAK BISAKAH KAU MENGURUSNYA!"
Pria itu melempar gelas yang tengah digenggamnya dengan keras hingga pecahannya berserekan dimana-mana. Tangannya mengepal kuat hingga urat nadinya terlihat jelas, rahangnya mengeras matanya memerah akibat emosinya yang memuncak.
"Maaf tuan, kami tidak bisa mendapatkan informasi tentangnya atau tentang suaminya."
Pria yang tengah memakai tuxedo hitam yang pas sekali dengan tubuhnya semakin memancarkan kilat amarah mendengar perkataan pengawal yang tengah berdiri di depannya. Dia baru saja melakukan pertunangannya, tapi pikirannya masih saja tidak bisa pergi dari cinta dan masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose To Love You (JJK)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] [Tersedia di toko buku online dan shoope] Aku memulai kehidupanku yang baru dengan menikahi pria yang hanya mencintai satu wanita selama ini, dan itu bukan aku. Jeon Jungkook CEO terkaya yang bersikap dingin dan angkuh. Aku harus berh...