PART 16

16K 1.5K 167
                                    

_

_

_

(Play music in Multimedia)

Yujin langsung mengunci pintu kamarnya. Mematikan lampu dan terduduk lemas pada dasar lantai. Hal yang paling membuatnya menderita adalah kebohongan Jungkook. Apa maksudnya dengan berkata menceraikan Yujin demi Naeun.

Baru beberapa bulan yang lalu pria itu berkata agar Yujin membantunya melupakan mantan istrinya. Tapi sekarang, mungkin kata itu sudah lenyap ditelan plankton di dasar lautan. Atau mungkin dibawa oleh rombongan para penyu menuju samudera Antartika. Entahlah, dia tidak ingin memikirkannya.

Yujin semakin terisak. Suaranya terdengar memilukan, ditambah lagi dengan hatinya yang terus terasa sesak. Berkali-kali dia memukul dadanya agar bisa merasa sedikit lega, tapi percuma. Semakin lama rasa itu semakin terasa.

Aku membencinya.

Perlahan tangannya mulai menyentuh bingkai foto pernikahannya dengan Jungkook. Yujin tersenyum tipis. Untuk apa dipaksa jika memang mereka seharusnya memang ditakdirkan untuk tidak bersama.

Kata-kata seperti, aku mencintaimu, aku merindukanmu, dan aku membutuhkanmu bahkan terasa kaku untuk mereka. Mereka memang tidak seharusnya bersama, Sikap dan sifat Jungkook padanya berbeda dengan perlukaan pria itu pada Naeun.

Seharusnya dia tidak memilih untuk menetapkan hati, seharusnya dia tidak percaya dan tenggelam dengan kata-kata manisnya. Sekarang siapa yang akan mempertanggung jawabkan hatinya. Tidak ada.

Yujin mengusap airmatanya kasar. Mengambil sebuah koper besar yang ada disudut lemari. Dia ingin pergi. Dia tidak ingin melihat Jungkook.

"Yujin-ah buka pintunya."

Kepalanya memutar keasal suara. Yujin mengenal suara itu, dan dia tidak ingin membukanya. Dia semakin cepat memasukkan semua pakaiannya kedalam koper miliknya.

"Kim Yujin. Dengarkan aku. Aku tahu kau di dalam. Buka pintunya."

Yujin tidak menghiraukan teriakan Jungkook dibalik pintu itu. Jungkook semakin tidak sabaran, ketukan pintu itu semakin menuntut untuk segera dibuka. Faktanya Yujin tidak perduli lagi. Semua yang ada di depan mata dan ditengkap jelas oleh indra pendengarannya sudah lebih dari cukup.

Mungkin ini sudah saatnya mereka mengakhiri semuanya. Yujin membuka pintu dengan kasar. Jungkook menatap nyalang ketika melihat Yujin menenteng kopernya keluar.

"Minggir." Perintah Yujin dingin.

"Kau mau kemana."

Jungkook merampas koper itu dengan sangat kasar. "Kenapa kau membawa benda ini." Lanjutnya.

"Bukan urusanmu. Sebaiknya kau urus mantan istrimu." Yujin berkata dengan penekanan pada akhir kalimatnya.

Jungkook membuang muka sekilas, kemudian kembali menatap Yujin. "Kau marah?"

"Tidak. Minggir." Perintah Yujin dengan mendorong tubuh Jungkook. Tapi percuma, pria itu tidak bergeming sedikitpun.

"Jangan bersikap seperti anak kecil yang lari dari masalah. Kau bukan anak berumur lima belas tahun lagi Kim Yujin."

Perkataan Jungkook membuat darah Yujin semakin panas. Yujin menyibak rambutnya sekilas, mengepal tangannya kuat, dan menarik nafasnya dalam.

"Aku memang anak yang masih berusia lima belas tahun. Oleh sebab itu kau dengan mudahnya mempermainkanku bukan?" Yujin tersenyum tipis. "Apakah menyenangkan dengan berhasil membuat hatiku sesakit ini, apa kau puas. Balas dendammu terpenuhi."

Jungkook terdiam.

"Cerai. Kau ingin kita bercerai. Biar kupermudah. Aku yang akan mengurus semuanya, kau tenang saja. Sebaiknya kau fokus pada persiapan pernikahanmu dengan Im Naeun."

"KIM YUJIN!!! "

"AAAAAAAWAAAEEEE!!! "

Yujin berteriak dengan air mata yang mengalir dipipinya. Yujin kembali menyekanya dengan cepat.

"Bukankah itu maumu, apa untungnya kau mempermainkanku. Hatiku, kau menyakitinya."

Yujin. Terduduk lemas.

"Kenapa kau melakukannya. Kau tahu aku mencintaimu. Aku tidak menuntut agar kau membalas cintaku. Tapi bisakah kau menjaganya, setidaknya sebentar saja. Sampai aku siap untuk kehilangan."

Jungkook ingin menyentuh pundak Yujin. Tapi Yujin dengan segera menepisnya.

"Aku tidak berharap banyak. Aku tahu kau hanya mencintainya, wanita itu tidak akan pernah hilang dari hatimu. Sekuat apapun aku mencobanya. Hiks. Hiks. Jadi, mari kita berhenti. Aku menyerah."

Deg.

Untuk pertama kalinya Jungkook merasakan sakit hingga ke hulu hati. Dia merasa ada yang salah pada dirinya. Ketika Yujin mengatakan vahwa wanita itu ingin berhenti, ada rasa tidak rela disana.

"Kau hanya memperjuangkan cintamu Jeon Jungkook, dan kau melupakan cintaku yang sedang berjuang. Sekarang saatnya cintaku berhenti. Aku mohon."

Jungkook diam membeku. Sekarang dia tidak bisa menahan Yujin lagi. Wanita itu segera bangkit dari duduknya, mengambil koper ditangan Jungkook dan pergi dari hadapan pria itu. Jungkook hanya bisa menatap kepergian Yujin hingga wanita itu menghilang dibalik pintu.

Kim Yujin berhenti. Dia menyerah.
















_______












*Beberapa bagian dihapus untuk kepentingan penerbitan😘💜













I Choose To Love You (JJK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang