_Halo.. ICTLY'ERS.. lama tidak berjumapa.. Kangen aku nggak?
Kabar kalian gimana? Semoga sehat-sehat yah.. Jaga kesehatan.. Kalau gak terlalu penting gak usah keluar rumah dulu. Oke?
Aku ngegantungnya lama banget yah? Hehe
Bukan maksudloh yah..
Ada note dibagian bawah.. Dibaca yah sayang..
Seperti biasa Vote dan komennya dulu donk
Bacanya pelan-pelan yah..
Oke.. Lets get it!
(Play Music in Multimedia)
_
_
_
Hatiku terasa sakit, tapi mulutku keluh tidak bisa berkata apapun. Hidupku hancur saat aku membuka mata, tidak ada dia disampingku. Mataku memandang kosong lemari yang isinya sudah tidak berbentuk lagi, isinya hanya meninggalkan pakaianku tanpa pakaian Jungkook disana.
Aku hampir gila mencari keberadaannya. Kamar mandi, dapur, ruang kerja, ruang tengah, ruang olahraga, hingga ketempat dimana dia tidak pernah mengunjunginya. Kamarku dulu. Jungkook tidak ada di dalam rumah. Semua kosong.
Aku terduduk lemas. Memukul dadaku yang mulai terasa sesak, hingga airmata turun memenuhi pipiku disusul dengan suara tangisku yang tidak tertahan.
"Jungkook! Hiks.., hiks... Dimana kau?!"
Percuma. Tidak akan ada jawaban dari semua teka-teki di dalam pikiranku.
Alasan apa yang membuatnya meninggalkanku?, kenapa dia melakukannya?, atas dasar apa?, bukankah dia yang memintaku untuk tetap disini tanpa pergi meinggalkan?
Tangisku semakin pilu, hatiku rasanya diikat begitu kencang hingga sulit merasakan apapun sekarang. Jantungku terasa dihentikan oleh sesuatu hingga aku merasa darahku tidak mengalir dengan benar, kerongkonganku kering saat semua tangisku tersalurkan.
Aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Tidak pernah membayangkan bahwa Jungkook akan meninggalkanku dengan bayiku. Tanganku mulai mengambil ponsel dan menghubungi nomornya.
Tidak bisa dihubungi. Ponselnya mati total.Kesalahan apa yang telah aku perbuat hingga dia menghukumku seperti ini. Rasa sakit yang diberikannya membuatku merasa seperti diterlantarkan diantara hutan belantara tanpa seseorang yang biasanya melindungiku. Meninggalkanku hingga aku lupa caranya kembali ketitik awal.
Aku membutuhkannya. Begitu merindunya.Apa cintaku tidak bisa menguatkan lemahnya?
Apa rasaku tidak cukup untuk membuatnya bertahan?
Apa aku tidak bisa menjadi alasan untuk membuatnya kuat?
Pertanyaan itu terus saja berputar dalam otakku tanpa henti. Merasa tidak berguna saat seseorang yang merupakan bagian terpenting dalam hidupku pergi tanpa berkata apapun. Meninggalkanku dengan sejuta tanya dan rasa.
Dia pergi membawa semua kenangan dan rinduku. Menenggalamkan aku di lautan duka yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Jungkook telah tertanam di dalam hatiku begitu dalam tanpa ada yang bisa mengusiknya lagi. Harapanku pergi. Cintaku. Rasa sayangku. Semua dibawa olehnya.
"Jungkook.., kembali. Aku mohon."
Rentetan kalimat itu terus saja keluar dari mulutku. Berharap seperti mantra agar Jungkook datang kembali, berlari, memeluk kemudian mendekapku erat. Agar aku bisa kuat, bertahan dari rasa sakit dan rapuh yang ditinggalkannya.
Ruangan ini terasa kosong, hampa, terasa tanpa udara. Semua dipenuhi oleh aroma Jungkook yang begitu aku rindukan. Aku memilih mencintainya bukan untuk membuatnya menjadi lemah dan tidak percaya diri. Aku ada untuknya. Cintaku untuknya.
Dering ponselku kembali berbunyi, dengan cepat aku mengangkat tanpa melihat si penelepon berharap bahwa Jungkook menghubungiku.
"Yu..,"
Harapanku sirna. Ini bukan Jungkook tapi ibuku.
"Sayang.., kau baik-baik saja."
Tepat setelah kata itu tangisku kembali pecah. Aku dapat mendengar suara ibuku dengan nada khawatir disana mencoba untuk menenangkanku, dia begitu panik ketika mendengar suara isakanku yang begitu pilu.
"Jungkook.., dia.., dia meninggalkanku eomma."
Ibuku terkejut. "Bicara yang jelas, sekarang kau dimana?"
"Dia pergi eomma.., tanpa mengatakan apapun. Dia meninggalkanku sendiri. Aku hancur. Aku membutuhkannya. Anakku membutuhkannya."
Tangisku kembali pecah. Ponsel yang berada digenggamanku jatuh begitu saja, tanganku bergetar saat merasa perutku seperti dililit, kepalaku berat dan mendadak pusing, nafasku serasa tercekal sesuatu hingga mataku melebar melihat darah segar mengalir dari pangkal paha. Tubuhku lunglai, hingga tertidur diatas lantai dan setelahnya hanya gelap yang dapat aku rekam dengan jelas.
________
Yujin kenapa tuh?? Ya ampun...
Disini aku mau ngasih kabar gembira untuk kita semua.. Hahah *berasa diiklan boy.. 😂😂
Ini aku ambil dari versi cetaknya yah sayang..
Yap.. Alhamdulillah ICTLY bakalan di terbitin.. Senang banget gak nyangka bakal ada yang ngelirik work ini..
Jadi untuk kalian yang kmren nanyain, ictly bakal dibukuin gak kak? Nah aku jawab disini yah, ICTLY bakal dijadiin buku, jadi kalian bisa meluk kelinci kutub utara kita..
Penasaran endingnya kan?
Ada beberapa bagian yang berbeda dengan di wp.. Di versi cetak aku akan bahas hubungan mereka secara mendalam, romansa dan disana kalian akan mengetahui sisi panasnya Jekey di ranjang 😂😂😂
Untuk info selanjutnya akan aku kasih tahu lewat instagram @yuan_jyyyy
Bucinnya YuKook mana nih??
Kalian bisa nabung dari sekarang yah sayangku..
Aku cinta kalian banyak-banyak...
Sehat-Sehat yah 💜💜💜💜
Borahae 💜💜💜💜
Sampai jumpa di versi cetaknya 💜💜💜😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose To Love You (JJK)
Fanfiction[SUDAH TERBIT] [Tersedia di toko buku online dan shoope] Aku memulai kehidupanku yang baru dengan menikahi pria yang hanya mencintai satu wanita selama ini, dan itu bukan aku. Jeon Jungkook CEO terkaya yang bersikap dingin dan angkuh. Aku harus berh...