OOh astaga pemandangan didepan sana membuat ku tidak lagi suci, mataku sudah ternodai oleh pria yang berada didepan sana melihat sekeliling melalui jendela, Apa kebanyakan monster seperti itu? Terlihat tampan saat berubah menjadi manusia dan akan mengerikan ketika berubah menjadi Monster.
"Kau sudah bangun"ucapnya mengalihkan tatapannya yang tadi melihat luar jendela dan kearahku.
"Seperti yang kau lihat " kulihat Edward menghampiri ku dan duduk ditepi ranjang.
"Jangan pernah keluar rumah ketika aku tidak ada, Jangan melangar lagi aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu" Edward mengacak-acak rambutku dan tersenyum lembut.
"Tapi aku merasa bosan, tidak ada yang bisa ku lakukan disini" ucapku kesal ia hanya tersenyum dan berkata "aku akan membelikanmu novel, supaya kau tidak merasa bosan" lagi aku menatap nya dengan kesal, hanya Novel? Tentu saja aku akan merasa lebih bosan.
"Edward, tapi..." aku menghentikan ucapanku dan menatap nya memelas.
"Kenapa? Hmm" senyumnya mampu membuat jantung ku berdebar lebih dari biasanya.
"Tapi pastinya aku ingin keluar, tidak mungkin aku harus dirumah terus menerus " aku menatap nya sedih dan ia berusaha memikirkan tentang itu, aku tau dia pasti akan luluh dengan wajah memelasku. Hehehe
"Kau boleh keluar, jika bersama ku" Edward menatap ku dengan tangannya berada di dagunya dengan terpaksa aku hanya bisa menganggukkan kepala dan tersenyum paksa."Siapkan dirimu, kita akan keluar " aku menatap nya tidak percaya aku dan dia? Keluar. Apakah ini kesempatan untuk kabur, jika itu benar aku sangat senang.
"Baiklah, aku akan mandi tunggu diluar dan jangan mengintip " aku sedikit meloncat saat berlari ke kamar mandi, senangnya.....
"Ayo pergi " teriak ku semangat.
Aku dan Edward berjalan disekitar hutan berbicara banyak hal entah itu tentang apa, tapi kami tetap menceritakan nya.
"Berapa umurmu? " tanyaku padanya.
"24 tahun" aku menganggukkan kepala tapi sedari tadi kami hanya berjalan dihutan tidak menemukan jalan Raya hanya jalan kecil, entah menuju kemana dan sekarang hutan itu tergantikan dengan permohonan yang sudah ditebang dan sedikit luas
"Sebenarnya kita ingin kemana? " tanyaku yang sudah sangat tidak sabaran untuk pergi darinya, tapi Edward tidak menjawab ucap ku dan duduk disalah satu Batang pohon yang sudah ditebang.Ku akui ia sangat tampan, lebih tampan dari pria yang ku kenal... Jika dia berada di kampus ku mungkin dia menjadi parah idola banyak wanita.
"Nikmat semua ini, jangan berharap bisa kabur dariku"senyum seringai itu terlihat disana dan jujur saja aku sedikit takut melihatnya.
"Bagaimana kau tau" ucapku kaget Edward hanya diam memperhatikan ku dengan senyum nya, menatap ku mengejek kali ini,karna aku gagal lari darinya.
"Aku gagal, dan dia mengetahui nya apa dia juga memiliki kekuatan seperti vampir? Yg bisa membaca pikiran seseorang " batin ku berkata dan menghampiri nya berdiri sampingnya.Next? Jangan lupa vote dan komen, makasih warning typo, sori gaje... Masih ada yang baca?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".