"hari ini kita kedatangan murid baru"Cassie memperhatikan Bu Tia setelah,dosen itu keluar dan kembali membawa seorang pria yang tampan, semua mata didalam kelas tertuju pada anak baru itu sedangkan Cassie hanya diam menatap tidak percaya.
"Kalo begitu, perkenalkan nama kamu" ucap Bu Tia.
"Edward Pettra Quinlanno" ya pria itu adalah Ed ia sudah memutuskan untuk menjadi manusia dan mengikuti alur kehidupannya disana, dia melakukan ini hanya untuk bertemu dengan Cassie, tapi sayangnya gadis itu dengan gampang melupakan dirinya.
"Baiklah, Pettra. Kau bisa duduk dikursi kosong itu" Edward menganggukkan kepalanya dan berjalan santai menuju kursi kosong yang ada dibelakang Cassie. Edward duduk diam memperhatikan rambut gadis itu yang semakin hari semakin lembut dan lebat...
Waktu istirahat terus berjalan, sedangkan Edward tidak bergerak dari tempat duduknya dan begitu juga dengan Cassie, banyak gadis gadis disini menatap Edward dengan tatapan kagum, Edward sedikit salah tingkah saat ditatap seperti itu terlalu banyak yang menatap dirinya memuja.
"Cassie, sayang" ucap suara tiba-tiba itu membuat Edward sedikit kaget saat tau ada yang memanggil Cassie nya.
"A-agra" ucap Cassie terbata-bata dengan santainya Agra mencubit pipi Cassie dengan sayang. Sial! Batin Edward
"Ayolah sayang, kenapa kau gugup. Ikut aku, kita akan makan siang" Cassie hanya diam saat tangannya ditarik dengan lembut oleh Agra meninggalkan Edward sendiri disana, walaupun masih ada orang.Sejujurnya Cassie sedikit menghindari Agra karena ia sangat ingin bertemu dengan Edward, pria yang dipanggil Pettra oleh dosennya.
"Dia benar-benar sudah melupakan ku" gumam Ed dan membenamkan wajahnya diantara kedua lipatan tangannya.DiSisi lain Agra dan juga Cassie mereka sibuk makan siang walaupun kini pikiran Cassie tertuju kepada Edward.
"Jadi ini mahasiswa barunya? Ganteng banget".
"Aaaaaa! Sumpah ganteng nya ngalahin Agra sama Abram".
"Gak kebayang kalo gue jadian sama tu cowo".
"Eh eh kak Pettra, matanya Indah banget".
Kefokusan Cassie teralihkan saat mendengar suara suara itu dan melihat Edward dengan santainya berjalan kearah bangku kosong, mungkin pria itu akan memesan sesuatu.
"Diakan monster, apa yang akan dia makan? " batin Cassie bertanya dalam hati dilihat nya Edward menatap dirinya dengan tatapan sendu, karna gadis itu sudah dimiliki oleh orang lain. Apa mungkin dia Harus menyerah?
"Sayang, kau melamun? "Agra melambaikan tangannya kearah wajah Cassie gadis itu kembali menormalkan pikiran nya.
"Maaf, apa yang kau katakan? " Cassie menatap Agra dengan tatapan bertanya.
"Kau benar-benar melamun,ada apa denganmu. Cassie "Agra meminum jus jeruk yang ia pesan tidak lupa tangannya kirinya yang bebas mengenggam tangan Cassie.
"Tidak ada, Gra. Aku hanya sedikit bingung " ucap Cassie berbohong.
"Bingung? Kenapa bisa, apa yang kau bingung kan".
"Tugas" balas Cassie sekali kali ia menatap kearah Edward yang sibuk termenung sendiri dikursinya.
"Hanya tugas? Kuharap kau tidak berbohong " .
"Ya hanya tugas" Cassie menghembuskan nafas nya pasrah menatap Edward, pria itu sempat membuang wajahnya saat Cassie menatap mata indahnya.
"Serumit inikah hubungan antara aku dan Edward, siapa sebenarnya yang salah? " bingung nya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak merasa gatal.
"Cassie " tegur Agra yang melihat gadis itu gusar dan merasa risau dengan sekitar nya.
"Tidak ada apapun, Gra. Aku hanya bingung dengan tugas,itu saja" Agra menganggukkan kepalanya mengerti dia tidak ingin berdebat dengan Cassie, jika dia terus berdebat yang ada masalah nya akan semakin panjang.Vot/kom!jangan lupa,makasih. 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".