Hari ini Edward membawa Cassie pergi dari pembatasan antara hutan tempat para Monster dan sekarang gadis itu sudah berada dikota dengan Edward yang menemani nya.
"Ed, aku tidak mau" ucap Cassie pelan dan hampir menangis ia menatap jalan Raya yang ada dihadapannya dan kembali menatap Edward.
"Ini demi kebaikanmu " balas Edward menatap mata gadis itu dan langsung mencium keningnya supaya gadis itu yakin padanya.
"Hiks hiks hiks Ed" Cassie hanya bisa menangis dalam pelukan Edward tidak banyak kata yang bisa ia katakan, ia tidak rela jika harus pergi seperti ini.
"Tenanglah"bisik Edward dan mengusap pelan rambut gadisnya dengan sayang.
"Semuanya akan baik-baik saja, percaya padaku" gumam Edward Cassie hanya diam mendengar nya yang bisa gadis itu lakukan hanyalah menangis.
"Pergilah, kita akan bertemu. Aku janji" sambung Edward dan melepaskan pelukannya dan melihat mata gadisnya sedikit sembab dan jejak air mata itu terlihat.
"Maafkan aku" sambungnya lagi kembali mencium kening Cassie.
"Kita akan tetap bertemu" ucap Cassie dengan tegas dan langsung saja mencium pelan bibir Edward, sedangkan pria itu hanya diam menikmati perlakuan Cassie.
"Ternyata kau nakal juga" senyum nya ketika Cassie melepaskan ciumannya menatap malu kearah Edward.
"Nakal ku hanya padamu, Ed" dengan geram Cassie mencubit pelan kedua pipi pria itu dan lihatlah pria didepannya ini benar-benar terlihat tampan ditatap dari sisi manapun.
"Pergilah dengan cepat Cass, aku tidak ingin Lauv menemukan mu" dengan anggukkan kepalanya Cassie pergi secara perlahan dari hadapan Edward, setelah dilihatnya Cassie tidak berada disana lagi dengan cepat air mata Edward mengalir dengan sendirinya.
"Kuharap kita bisa bersama " gumam Edward dan pergi.....
Kini Cassie kembali dengan aktifitasnya pergi kekampus dan hidup seperti biasa tanpa ada kata Monster lagi dan tidak ada Edward dengan keposesif an pria itu.
"Cassie, kuharap kau sudah menyelesaikan tugas bahasa inggris " ucap Avram duduk dihadapan Cassie.
"Tentu. Akukan anak pintar " puji gadis itu kepada dirinya sendiri, walaupun ia tidak terlalu pintar tapi setidaknya ia bisa.
"Berikan padaku" ucap Avram tersenyum kearah Cassie dan gadis itu dengan cepat memberikan buku tugasnya kepada Avram.
"Terimakasih, honey" ucap Avram berusaha untuk bercanda dan kini Cassie tersenyum mendengarnya.
"Senyummu manis" gumam Avram dengan pelan dapat didengar oleh Cassie tapi gadis itu hanya diam dan masih menampilkan senyum termanis nya.Cassie meninggalkan Avram dengan tugasnya dan kini Cassie berada ditoilet melihat penampilan nya dicermin dan memikirkan Edward, pria itu.
"Apa mungkin Edward memikirkan ku? " gumamnya masih terus melihat dirinya dicermin dengan raut wajah yang sedih.
"Apa mungkin dia sudah lupa? Padaku".
"Apa mungkin Edward memiliki gadis lain" begitu banyak yang ia pikirkan sehingga raut wajahnya terlihat Emosi dan kembali sedih.Disisi lain Edward pria itu hanya diam mengurung dirinya didalam rumah tidak berniat untuk keluar, yang ia pikirkan dan butuhkan hanyalah Cassie tidak yang lain.
Bahkan kini pikiran Edward juga melayang tentang Cassie, bisa saja gadis itu memiliki pria lain yang lebih baik dari dirinya, dan selalu ada untuk Cassie. Dan lebih tepatnya pria itu bukanlah MONSTERNEXT? jangan lupa vote dan komen makasih warning typo. Sori gaje dan maaf lama up
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".