"Kau mempermainkan ku! " ucap Edward yang merasa kesal ia sudah berjalan dengan kekuatan nya tapi lokasi Qilla belum juga ia temukan. Bagaimana jika benar ia gagal menyelamatkan gadis itu
Pilihan memang ada ditangannya resiko mencintai gadis manusia itulah kenapa para monster selalu berhati-hati saat meletakkan hatinya pada seorang gadis.
"Bersabarlah, disana bukan hanya Qilla yang harus kau selamatkan tapi Adik kesayangan ku juga disana" ucap Samuelson dengan tegas. Edward menyipit kan matanya menatap Samuelson dengan tatapan bertanya, Adik?.
"Adik? Bukan kah adikmu Sam" ucap Edward menatap samuelsan.
"Diamlah, jangan banyak bertanya. Kau akan tau sendiri nanti" tanpa memperdulikan tatapan kesal Edward dengan cepat Samuelson berlari secepat mungkin karena bau mereka sudah tercium sangat kuat.Saat sampai disana mereka langsung terdiam ada 5 Monster yang menjaga Qilla dan Cassie gadis itu terikat di salah satu pohon sedangkan Qilla dipegang oleh 2 monster dan 3 monster lainnya menjaga.
"Tunggu kenapa kita berhenti disini " Tanya Sam.
"Ayah... " ucap Samuelson saat matanya menatap satu sosok monster yang memiliki luka di tangan dan wajah setengah hancur bahkan dapat dilihat ada bekas darah kering diwajah Monster itu. Itu adalah sosok Monster Lauv yang hancur sebagai luka permanen itu ia dapatkan saat masih kecil dan selamanya akan seperti itu
"Monster sialan. ASTAGA QILLA! " tanpa bertanya kepada Sam dan Samuelson, Edward langsung berlari kearah Qilla dan saat Sam ingin menahan nya mereka kalah cepat dan menghampiri nya secara perlahan."Kak Lano hikss... Aku takut kak" Cassie yang tadinya sedikit kelelahan dan merasa malas menjadi kaget saat mendengar bahwa Qilla menyebut Nama Edward dengan cepat ia menoleh dan melihat mereka sudah berpelukan.
Monster yang menjaga Qilla tadi sengaja menghindar setelah mereka melihat kedatangan Edward.
"Tenanglah, aku disini. Jangan takut" ucap Edward mengusap-usap pelan punggung Qilla.
"Cassie... " ucap Edward saat matanya tak sengaja menatap Cassie yang sedang terikat disalah satu pohon sambil menangis tanpa suara. Dengan cepat Edward mendorong Qilla dan menghampiri Cassie tapi terhenti saat melihat Lauv berdiri didekat Cassie.Edward menjadi panik bagaimana jika Cassie di sakiti oleh Lauv bahkan gadis itu menangis dan suara tangisan nya terdengar sehingga membuat hati Edward merasa sakit mendengar nya. Betapa jahatnya ia selamat ini membiarkan gadis itu berada ditangan Lauv, monster yang selamat ini menginginkan Cassie.
"Ayah ayah.... Apa yang ayah lakukan, lepaskan dia" ucap Edward panik sedangkan Sam kembar hanya diam memperhatikan mereka.
"Melepaskan nya? Apa aku tidak salah dengar, aku mendapatkan nya begitu sulit dan kau datang mengatakan untuk menyuruh ku melepaskan nya? Tidak akan ku lepaskan! " tegas Lauv.Cassie yang memperhatikan bentuk monster lauv sedikit kaget pantas saja pria itu tidak ini berubah menjadi monster saat melawan Latzo waktu itu, ternyata yang dikatakan Latzo benar bahwa bentuk monster Lauv sangat menyeramkan dan juga jelek.
"Ayah kumohon, aku tidak ingin melihat nya seperti itu. Lepaskan dia aku tau kau menginginkan nya tapi saat melihatnya seperti itu membuat ku merasa bersalah "ucap Edward mencoba menjelaskan nya kepada Lauv.
"Kak lano" ucap Qilla pelan saat melihat wajah memohon dari Edward saat melihat Cassie seperti itu.
Edward menatap Qilla yang terduduk saat ia tak sengaja mendorong nya tadi.
"Maaf" ucap Edward pelan. Kini ia memperhatikan kembali Lauv dan Cassie.Lauv tidak memperdulikan ucapan Edward dan kini Lauv berjalan pelan menghampiri Cassie dan membuat luka ditangan gadis itu sehingga cassie berteriak.
"SIAL! APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA " ucap Edward langsung menerjang tubuh Lauv memukulnya dengan sekuat mungkin dan mengeluarkan kuku panjang itu dan mencabik-cabik tangan Lauv sehingga berdarah.
"Edward hentikan!!! " teriak Cassie saat melihat Lauv tidak melawan sedikit pun pukulan yang Edward berikan padanya.
"Elson! Tolong Lauv " ucap Cassie menangis dan memohon pada sam kembar .Luka itu sebenarnya bukan luka ditangan Cassie, Lauv sengaja melukai tangan nya sendiri hanya ingin melihat reaksi Edward, Jika Edward melihat dari kejauhan memang seperti tangan Cassie yang terluka tapi yang sebenarnya terjadi tidak lah seperti itu, dan Cassie berteriak dia hanya kaget saat melihat Lauv melukai dirinya.
"Sam lepaskan aku " ucap Cassie dan langsung saja Sam melepaskan nya sedangkan Samuelson mencoba melepaskan Edward dari Lauv.
"Hey bodo! Behenti. Jika ayah sudah marah kau bisa menjadi debu " ucap Samuelson pada Edward tapi perkataannya tidak didengar kan oleh Edward dengan geram Samuelson langsung berubah menjadi monster seutuhnya untuk memisahkan mereka.
"Gghhrrrr hahh hahh" geraman dan helaan nafas berat itu dikeluarkan oleh Samuelson, gigi tajamnya terlihat dengan jelas tanpa berpikir lagi dengan kuatnya ia mengigit kerah baju Edward dan sedikit melempar nya menjauh dari Lauv.
"Sial! " maki Edward saat melihat perubahan Samuelson. Bentuk tubuh monster nya tidak jauh berbeda seperti Sam hanya saja bentuk tubuh Samuelson lebih terlihat jelas.
Qilla dan juga Cassie melihat monster itu dengan jelas dan seketika mereka menjadi merinding.
"Sam itu, Elson? " tanya Cassie tidak percaya saat melihat wujud monster Samuelson.
"Ya, kakak kebanggaan ku" ucap Sam santai dan tersenyum melihat wujud Monster dari Samuelson.Vote, komen. Makasih😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".