"Kak Lano" panggil Qilla saat ia melewati koridor dan bertemu dengan Edward.
"Ya, ada apa? "Tanya Edward pelan dan tersenyum hangat kearah Qilla, gadis itu yang kini menemani hari-hari nya melupakan sedikit rasa sakit hatinya terhadap Cassie.
"A-aku ingin mengatakan sesuatu pada kak Lano" ucapnya sedikit gugup menatap kearah Edward, pria itu dengan senang hatinya masih menunggu kelanjutan ucapan Qilla.
"A-aku... Qillamencintaikakak" ucap Qilla cepat mengungkapkan isi hatinya, Qilla sangat yakin dengan keputusan nya ini ia akan menerima apapun resikonya entah itu Edward mau menerima nya atau tidak, yang terpenting ia harus mengungkapkan nya sehingga hatinya menjadi lebih baik.
"Kenapa kau mengucapkan nya dengan cepat? Aku tidak mengerti " ucap Edward
"Qilla Cinta sama kak Lano, Qilla tau sebenarnya ini terlalu cepat hanya saja Qilla tidak ingin kehilangan kak Lano. Qilla tau kok,kak lano ga akan nerima Qilla jadi kekasih kak Lano" ucap gadis itu panjang lebar dengan kepala tertunduk tidak berani untuk menatap mata Edward sedangkan Edward langsung tertawa kecil mendengar ucapannya, gadis didepannya ini benar-benar nekat.Edward mengacak-acak rambut Qilla dan gadis itu mengangkat kepalanya membalas senyum Edward.
"Aku akan mencoba menerima mu, dan kita akan memulai nya dari awal,buat aku jatuh Cinta padamu Qilla, dengan begitu kau bisa memilikiku seutuhnya. Bagaimana? " Qilla menatap edward berbinar setelah mendengar ucapan pria yang ada didepannya ini dengam semangat Qilla langsung memeluk Edward dengan sayang.Disisi lain Cassie menatap Agra dengan serius mereka berdiri ditaman belakang kampus, Cassie sengaja menyuruh Agra datang kesini karna Cassie ingin berbicara sesuatu mengenai hubungan nya.
"Ada apa? "Tanya Agra yang melihat Cassie masih saja diam.
"Aku, aku ingin mengakhiri hubungan ini" ucap Cassie dengan raut wajah santai walaupun hatinya tidak terlalu sakit tapi ia harus melakukan ini, karna Cassie tau cintanya hanya untuk Edward. Monster kesayangan nya
"Kenapa? Kau bercandakan" ucap Agra yang mulai tidak terima.
"Aku tidak bercanda, aku memutuskan mu karena aku tidak mencintaimu lagi" ucap Cassie melipat kedua tangannya didada, sedikit bersikap angkuh didepan Agra.
"Oh ceritanya kau bosan padaku, begitu? Karna apa,karna kau memiliki pria lain. Ck! Dasar jalang" Cassie yang dikatakan jalang dengan cepat menampar Agra.Plaak!
"Mulutmu itu tidak sopan! Asal kau tau aku bukan gadis seperti itu"setelah puas mengatakan itu dan menampar Agra langsung saja Cassie meninggal pria itu sendiri dengan rasa sakit yang Cassie berikan dipipi nya.
Cassie melihat Edward dan juga Qilla yang duduk dikursi koridor kampus
Dengan yakin dan percaya diri langsung saja Cassie menghampiri Edward tidak memperdulikan jika pria itu sedang bersama Qilla.
"Edward " ucap Cassie pelan dan rasanya gadis itu ingin menangis sekarang, tidak memperdulikan Qilla yang berada disana langsung saja Cassie memeluk Edward.
"Edward aku merindukan mu, apa kau merindukan ku? "Cassie melepaskan pelukannya saat ia merasa jika Edward tidak membalas pelukannya, ditatapnya Edward tapi pria itu menatap dirinya tidak suka. Kenapa? Pikir Cassie
"Menjauh dariku" ucap Edward dingin jujur sebenarnya Edward saat merindukan Cassie tapi sayangnya kini ia sudah menjadi milik orang lain, yaitu Qilla. Edward tidak ingin menyakiti Qilla tapi ia juga tidak ingin menyakiti Cassie dengan perubahan nya.
"Tapi kenapa? Kenapa aku harus menjauh darimu " rasanya Cassie benar-benar ingin menangis sekarang, pria yang ia Cinta kini menolak untuk di dekati.
"Karna... "Ucapan Edward terpotong saat ia memperhatikan Qilla yang dengan diam masih menyaksikan dirinya dan juga Cassie.
"Karna apa Ed?. Apa karna dia! " tunjuk Cassie kearah Qilla sehingga gadis itu terlonjak kaget karna dirinya juga ikut terlibat.Cassie menghampiri Qilla dan menarik tangan gadis itu supaya berdiri dan sejajar dengan mereka, kini mereka sedang berdiri disisi Koridor yang tidak terlalu ramai.
"Lepaskan tanganmu darinya"ucap Edward yang melihat Qilla meringis kesakitan saat tangannya ditarik dengan kasar oleh Cassie.
"Kenapa kau peduli padanya?"ucap Cassie.
"Kubilang lepaskan tanganmu darinya "Cassie masih terus menggenggam tangan Qilla sudah dipastikan tangan itu akan memerah pastinya, Edward yang melihat itu langsung saja menarik tangan Cassie berusaha melepaskan tangan Qilla dari tangan Cassie.Cassie yang merasakan jika tangannya merasa sakit seperti kuku panjang yang masuk kedalam dagingnya dengan cepat langsung melihat tangan Edward tidak lupa Kuku pria itu memanjang menembus kulit tangan Cassie sehingga berdarah.
"Sssakitt"langsung saja Cassie menghempaskan tangannya sehingga tangan Qilla dan tangan Edward terlepas darinya, dapat dilihat jika tangan Cassie berdarah Qilla yang melihat iti menjadi panik dan mendekati Cassie.
"Kak, tanganmu... "Ucapan Qilla terhenti karena Cassie langsung mendorong Qilla sehingga jatuh terduduk Edward yang melihat itu langsung saja membantu Qilla berdiri.
"Kau tidak apa? "Tanya Edward memastikan jika Qilla baik baik saja.
Cassie menatap Edward tidak percaya bagaimana mungkin pria itu sangat peduli pada Qilla sedangkan dirinya terluka, bahkan edward sendiri yang melukai nya.
"Hiksss...bhmmm " tangis Cassie terdengar tapi dengan cepat ia menutup mulutnya supaya isakan tangis itu tidak didengar oleh Edward apalagi Qilla dengan cepat Cassie langsung berlari meninggalkan Mereka, dan begitu juga air mata cassie mengalir dengan deras.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".