"Ed! Lo gila,Kemana aja loh?hah" ucap Samuel mendorong bahu Edward dengan kasar tidak peduli jika disamping nya ada Qilla.
"Gue? Kenapa" balas Edward berusaha untuk terlihat santai takut jika mereka berdua emosi dan berubah menjadi monster didepan Qilla.
"Lo masih nanya kenapa? Gara gara lo Cassie hampir aja mati ditangan anak buah Lauv. Untuk gue masih bisa nahan mereka, kemana aja? Berusaha untuk ga peduli sama Cassie? Okay!!! Fine...." Samuel sangaja menghentikan ucapannya dan menatap wajah Qilla "Lo urus aja gadis sialan ini"sambung Samuel menatap tidak suka kearah mereka berdua sehingga Qilla kaget dengan ucapan Samuel."Jaga ucapan lo! " Edward berusaha menahan emosinya mati matian walaupun kini samuel ingin membangkitkan emosinya.
"Kenapa? Lo bela dia. Wah mantap! Ada hubungan apa lo sama dia? Pantes lo udah ga peduli sama Cassie jadi ini parasit didalam hubungan lo" Samuel terkekeh dan melihat Qilla dari atas kebawa. Ingin rasanya Edward berubah menjadi monster dan berkelahi dengan Samuel
"Aku salah ap-... " ucapan Qilla terhenti saat Samuel membentaknya
"DIAM!!! " bentakan itu mampu membuat Qilla menahan tangisnya dan Edward tanpa berfikir lagi langsung memukul wajah samuel sehingga sudut bibir pria itu mngeluarkan darah.
"Kak Lano...." teriak Qilla yang tertahan.
"Puas. PUAS LO MUKUL GUE" teriak Samuel dan Edward menghentikan pukulannya menatap wajah Samuel dan berganti menatap wajah Qilla dan gadis itu menangis dalam diam."Qilla" langsung saja Edward menghampirinya dan memeluk erat gadis itu mencoba untuk menenangkan nya.
"Okay! Gue beri pilihan. Lo milih Cassie atau gadis Sialan itu? " samuel menyeringai kecil menatap mereka yang sedang berpelukan mesra. Sial
"Jangan buat gue untuk memilih, Sam! ".
"Terserah. Keputusan ada di Lo, Cassie atau dia".
"Fine! Gue milih Qilla. Bilang pada Cassie menjauh dari gue, PUAS!." samuel terkekeh dan menganggukkan kepalanya menatap mereka tidak suka.
"Monster sialan! " maki samuel dalam hatinya.
"Okay! Jangan pernah menyesal, dude" setelah mengucapkan itu Samuel langsung pergi meninggalkan Edward dan juga Qilla.Disisi lain....
"Elson! Berhenti mengikutiku " geram Cassie. Elson terus mengikutinya dan sampai lah mereka ditaman
"Aku tidak mengikuti mu, Cassie " ucap Samuelson dengan tulus.
"Aku tidak percaya! Kau itu mengikuti ku" Samuelson menghela nafasnya dan menatap Cassie serius.
"Ya aku mengikuti mu".
"Tuh kan...!!! " Cassie menatap Elson dengan kesal pria ini benar-benar, awalnya saja berniat jahat padanya dan sekarang? Astaga.
"Samuel" ucap Cassie menatap pria itu dengan mata menyipit.
"Ada apa dengan mu? " tanya Samuelson.
"Tidak ada" balas samuel.
"Tapi Sam. Sudut bibirmu berdarah " ucap Cassie.
"Apa yang terjadi?... "Sambung Cassie
"Aku berkelahi dengan Edward " Cassie melotot menatap Samuel. Berkelahi dengan Edward astaga
"Kenapa bisa? " tanya Cassie. Samuel tersenyum dan mengacak-ngacak rambut gadis itu
"Lupakan Edward, Cass. Dia lebih memilih gadis yang bernama Qilla itu" Cassie memundurkan sedikit kepalanya saat mendengar ucapan itu keluar dari mulut Samuel. Apa dia tidak ada harapan lagi?
"Kau pasti berbohong kan? Sam" tidak bisa menahan tangis langsung saja Cassie memeluk Samuel.
"Apa yang terjadi sebenarnya? " tanya Samuelson.
"Sudahlah kak. Kapan kapan aku akan ceritakan " balas Samuel.
"Hm terserah kau" Elson mencoba mengambil alih Cassie dari pelukan samuel.
"Menangislah dibahuku, Cassie".Vote, komen. Plzz 😉😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".