25. Monster

2.7K 162 20
                                    

"Kenapa wujud Monster Samuelson, tak normal seperti manusia? "Ucap Cassie yang masih fokus melihat bentuk monster dari Samuelson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa wujud Monster Samuelson, tak normal seperti manusia? "Ucap Cassie yang masih fokus melihat bentuk monster dari Samuelson.
"Semua wujud monster berbeda-beda, tidak semuanya bisa seperti manusia " Cassie hanya menganggukkan kepalanya dan kembali lagi melihat Samuelson yang kini sudah berusaha mendekati Edward.

"Stopp! " teriak Qilla yang mencoba menghentikan Samuelson dan berjalan pelan untuk menghampiri Edward.

Dapat dilihat jika Samuelson merasa tidak suka dengan kehadiran Qilla, ia mendengus kesal didalam diri Monster nya.
"Grraaaahh! " kesal Samuelson dan mundur sedikit tidak mungkin ia akan menghabisi nyawa Qilla sekarang juga walaupun ia tidak menyukai gadis itu.

Disini lain Cassie mencoba menghampiri Lauv yang berbaring ditanah ia tidak baik baik saja saat ini.
"Paman Rey, kau baik-baik saja" ucap Cassie mencoba untuk membantu Lauv duduk walaupun kini luka yang ia dapatkan bisa sembuh dengan sendirinya tapi yang namanya monster atau makhluk lainnya bisa juga merasakan rasa sakit.

"Panggil aku Lauv, Cassie. Aku bukan pamanmu" ucap Lauv mencoba untuk memperingati Cassie ia tidak suka saat Cassie memanggil nya dengan embel-embel paman.
"Baiklah- baiklah aku minta maaf "ucap Cassie dengan wajah kesalnya.

"Ayah" suara itu berhasil membuat mereka sedikit kaget Samuel menghampiri Cassie dan juga Lauv.
"Eh anak nakal. Jangan memanggil ku ayah jika disituasi seperti ini, aku terlihat seperti pria tua"ucapnya. Tunggu kenapa Lauv jadi sensitif seperti ini astaga ada apa dengan pria ini. Pikir Cassie
"Dasar Tua! " kesal Cassie dan langsung berdiri dari duduknya tapi saat akan ingin membantu Lauv untuk bangkit, kerah baju belakang Cassie langsung tertarik sehingga gadis itu jatuh terduduk karena kuatnya tarikan itu.

"Aakh" Cassie kaget begitu juga dengan mereka yang ada disana, Qilla. Gadis itu yang menarik dirinya dengan air mata yang terus jatuh dipipinya.

"Kenapa kau menarik ku " ucap Cassie sedikit tidak terima dengan cepat Samuel membantu nya untuk berdiri.
"Aku ingin pulang, hikss... Ini bukan tempat ku hikss, d-disini penuh Monster. Aku t-takut hikss... "
"Jika kau ingin pulang kau tidak perlu menariknya, Sialan!. " Maki Lauv yang tidak terima. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Cassie? Lututnya berdarah atau tangan nya maka Lauv tidak segan-segan akan melukai orang itu juga.
"Jangan memakinya, REY GURLAUV yang TERHORMAT. ayah para MONSTER! "

mereka kaget mendengar suara itu dan mereka juga tau siapa pemilik suara itu sedangkan Lauv yang mendengar nya hanya bisa tersenyum kecil.

"Edward " seringai terlihat jelas di sudut bibir Lauv Samuelson yang sudah berubah menjadi manusia seutuhnya hanya bisa diam menyaksikan mereka. Karena pria itu tau rencana Lauv

"Kau memakinya, sama saja Kau memaki diriku! " Edward berdiri didepan gadis itu guna untuk melindungi nya. Cassie yang tau situasi ini hanya bisa diam dan melihat perdebatan mereka
"Jadi kau merasakan nya? Ternyata kau adalah Monster yang Peka" ucap Lauv santai, pria itu tidak tersulut emosi ia malahan terlihat Kasihan dengan Edward. Apapun pilihan Edward nantinya keuntungan akan ada di Lauv

"Kau harus sopan pada Ayah! " geram Samuel yang kini berdiri di samping Lauv sedangkan Cassie berada dibelakang. Samuelson? Dia ditengah-tengah mereka dan sedikit memberi jarak pada mereka, menyaksikan apa yang akan terjadi.

"Apa kau gila sekarang, Ed?. Melindungi gadis yang tak kau kenal dan membiarkan Cassie sendiri disini yang sedang menunggu dirimu " kesal Samuel ia sedikit tau alur pertengkaran mereka.
"Qilla?. Aku mengenalnya, sangat mengenalinya. dia KEKASIHKU! "

BRUCK!

Tendangan cepat itu dengan tepatnya mengenai perut Edward sehigga pria itu mundur beberapa langkah.
"Aaaa! Astaga Edward " kaget Qilla dan mencoba membantu Edward. Cassie yang melihat itu juga ikut meringis merasa sakit
"Jangan pernah membentakku. Bisa saja aku membunuh mu dengan kekuatan ku sekarang, serahkan Cassie padaku jika kau memang bersama Qilla, jangan menyakiti dua hati sekaligus. Jika kau mencintai nya maka bersikaplah dewasa dan kau bisa memilih nya" ucap Lauv maju menghampiri Edward dan meminta jawaban dari pria itu. Cassie menatap takut-takut kearah mereka dan gadis itu menjadi tidak tenang dengan jawaban Edward nantinya.

Dapat dilihat nya jika Edward kini sedang memperhatikan Qilla dan kembali menatap Cassie, entah kenapa saat menatap Cassie rasa benci terselip didalam hatinya. Edward sedikit muak melihat Cassie seperti itu, apapun pilihan Edward pria itu tidak akan pernah menyesalinya, karena ia baru menyadari jika perasaan nya terhadap Cassie sudah hilang saat ini juga, kebencian itu menguasai hati dan pikiran nya. Ia telah menyesal mengenal gadis itu dan sangat menyesal karena sudah menempatkan Cassie didalam HATI nya.

"Tentu saja aku memilih.... "

Next???
Vote/komn, thanks.

The Monster Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang