17.Monster

3.1K 181 14
                                    

"Dapat...!!! "Teriak mereka secara bersamaan menangkap tangan Cassie dan mahluk tadi pergi menyelamkan dirinya.
"Kau baik-baik saja? "Tanya Samuelson terlebih dulu wajah pria itu sangat terlihat kawatir.
"Y-ya aku baik-baik saja" balas Cassie.
"Menyingkir. Bodoh" Samuel mendorong kembarannya sendiri dan menatap Cassie dan melihat tubuh gadis itu takut bila ada luka disana.
"Santailah sedikit, sial"
"Bisakah kalian tenang, aku merasa pusing " geram Cassie yang melihat dua pria didepannya ini.
"Tunggu! Kenapa tiba-tiba saja kau baik padanya? " ucap Samuel menatap Samuelson dengan tatapan tajamnya.
"Aku berubah pikiran " ucapnya santai melihat cassie dan tersenyum manis. Astaga ada apa dengan pria ini
"Apa perkelahian kita tadi mampu membuat otakmu tergeser " kekeh Samuel begitu juga Cassie sedangkan samuelson hanya menatap mereka datar.
"Tidak. Hanya saja aku tidak berniat lagi untuk menculik nya, gadis polos ini pantasnya disayang. Aku benar? " senyum Samuelson kearah Cassie dan gadis itu hanya tertawa kecil melihat perubahan Samuelson.
"Terserah kalian dan aku ingin pulang " rengek Cassie menatap pria itu secara bergantian. Samuelson langsung menarik tangan Cassie dan membawanya pergi
"Hey! Tunggu aku" teriak Samuel yang masih belum mengerti dengan kakaknya itu.
"Cepatlah sedikit, bodoh" balas Samuelson.

"Elson" ucap Cassie pelan dan menatap pria itu dengan lembut sehingga mampu membuat Samuelson menahan senyum nya, tidak ada yang selembut ini padanya.
"Tunggu, Elson?. Namaku Noel kau bisa panggil aku dengan sebutan itu" ucap Elson menatap Cassie.
"Tapi aku lebih suka Elson".
"Baiklah baiklah. Lanjutkan apa yang ingin kau katakan tadi".
"Hey! Apa aku seperti nyamuk? Atau patung? " ucap Samuel yang diacuhkan oleh mereka berdua mereka berjalan betiga dan Cassie ditengah.
"Diamlah samuel" geram Elson.
"El. Aku ingin menyentuh rambutmu" ucap Cassie yang sedari tadi memperhatikan rambut Elson dan gadis itu gemas melihatnya.
"Eh ada apa dengan rambutku? " balas pria itu mengacak-acak rambutnya.
"Tidak ada. Hanya ingin menyentuh " ucap Cassie dan menyentuh rambut Elson setelah pria itu menganggukkan kepalanya menerima elusan pelan dari Cassie.
"Lembut " batin Cassie setelah menyentuh rambut Elson.

....

"Kak Lano" ucap Qilla menatap Edward dengan lembut.
"Hm? " gumam nya.
"A-apa kak Lano sudah menyukai ku? " ucapnya gugup dan pelan menundukkan kepalanya tidak berani menatap mata Edward.
"Menyukaimu? Tentu saja aku menyukaimu, sayang. Tapi maaf jika aku masih belum bisa mencintaimu.... "Senyum Edward kepada Qilla "karena aku masih sangat mencintai Cassie " sambung Edward dalam hatinya. Ia membohongi perasaan nya sendiri
"Benarkah. Aku senang mendengarnya " ucap Qilla semangat dan memeluk Edward dengan sayang.
"Ada lagi yang ingin kamu tanyakan? " Edward mengelus pelan rambut Qilla yang masih didalam pelukannya. Gadis itu mendongak menatap Edward
"Jika Qilla boleh tau, perempuan yang memanggil Kak Lano dengan sebutan Edward itu siapa? " Seketika Edward menjadi diam dan bingung ingin menjawab apa. Mantan? Bahkan mereka masih belum putus,hubungan mereka masih berlanjut hanya saja waktunya tidak tepat dan membuat mereka berpisah
"Kak. Kenapa diam? " ucap Qilla yang melihat Edward hanya diam tidak membalas ucapannya.
"Lupakan Qilla. Dia hanya temanku" Qilla menganggukkan kepalanya dan memilih untuk diam Qilla tidak yakin dengan ucapan Edward, jika benar mereka hanya teman kenapa gadis itu menangis seolah-olah melihat kekasihnya sedang berselingkuh.

Bersambung...

The Monster Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang