"Qilla... Qilla. Hey dengarkan aku" Edward berusaha menghentikan Qilla gadis itu marah padanya.
"Apa? " ucapnya. Edward menatap Qilla dan rasa penyesalan itu datang saat melihat gadis ini. Qilla sudah jauh memasuki kehidupan nya
"Maafkan aku. Aku akan jelaskan semuanya, aku dan Cassie memang memiliki hubungan tapi itu dulu sekarang tidak lagi, kau milikku".
"Tapi.. Tapi kenapa aku seolah-olah merusak hubungan kalian? Dan teman kak Lano mengataiku sialan, aku sakit mendengarnya, hiksss.... " langsung saja Edward memeluk Qilla menenangkan gadis itu, mau bagaimana pun Qilla sekarang adalah kekasihnya.
"Itu tidak benar Qilla. Jangan dengarkan mereka, kau terbaik untukku. Lupakan masalah ini dia hanya masalalu ku, kau mengerti? "
"Iya hikss... " gumam gadis itu dan masih memeluk Edward dengan sayang....
Sampainya mereka dikampus Edward dan Qilla selalu bersama dan Cassie terus memperhatikan mereka tidak terima jika Qilla terus bersama Edward.
"Masuk kelas, sana" Qilla menganggukkan kepalanya dan langsung pergi menuju kelasnya, Edward pergi.Cassie yang melihat semuanya aman langsung saja masuk kedalam kelas Cassie tidak peduli jika disana banyak pasang mata yang menatap nya.
"Kak lepasin... " ucap Qilla kaget karena dengan tiba-tiba Cassie menghampirinya dan menariknya menuju perpustakaan lama yang tidak pernah dipakai lagi.Langsung saja Cassie mendorong Qilla sehingga gadis itu jatuh terduduk.
"Kenapa? Lo mau marah,marah aja... Atau Lo pengen bilang same Edward " ucap Cassie.
"Kak salah aku apa, kenapa tiba-tiba lakuin ini keaku" ucap Qilla yang berusaha bangun dari duduknya, sebenarnya Cassie membawa Qilla kesini bukan untuk memukul atau apapun hanya saja Cassie ingin mengeluarkan unek unek nya. Cassie sadar ini salahnya, andai waktu itu dia tidak berpacaran dengan orang lain kemungkinan Edward tidak begini padanya."Kak maap, kalo aku yang ngerebut kak Lano tapi jujur aku ga tau kalo sebenarnya kakak punya hubungan sama dia" ucap Qilla yang merasa bersalah Cassie hanya diam melihat gadis itu.
"Wajar aja Edward milih dia, gue sama dia jauh beda. Qilla lebih lembut sedangkan gue? " ucapnya dalam hati."Lapar! Lapar! "
Cassie dan Qilla kaget mendengar suara itu dengan cepat mereka menoleh secara bersama.
"Aaaaaaa! " teriak mereka secara bersamaan bagaimana tidak sosok mahluk yang berwarna kuning dan mengisap sedotan bayi? Huh."Qilla lari"ucap Cassie yang menarik tangan Qilla tapi gadis itu masih saja diam.
"Tidak. Kakiku tidak bisa bergerak hikss...""Lapar! " monster itu berjalan pelan menuju dirinya berdua Cassie dan Qilla merasa takut. Bisa saja Cassie lari dan menyelamatkan dirinya tapi ia tidak sejahat itu meninggalkan Qilla sendiri apalagi didepannya ini ada monster
"Bersembunyilah, kak" ucap Qilla saat melihat Monster itu semakin dekat.
"T-tapi... "
"Sekarang kak, sembunyi! " teriak Qilla dengan cepat Cassie bersembunyi di bawah meja.
"Lapar hihihihi!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".