26. Monster

2.8K 157 67
                                    

"Cassie... "

Semua yang berada disana tercengang akan pilihan itu, Cassie tidak percaya jika pria yang selama ini ia tunggu akan langsung memilihnya walaupun sebelumnya ucapan pria itu mampu membuat hatinya sakit.

"Apa-apaan? " ucap Samuel yang tidak mengerti akan ucapan Edward bukannya pria itu? Memilih kekasihnya  tapi kenapa ia berucap Cassie, typo kah?.

Edward menyeringai menatap mereka satu persatu.
"Ayolah. Apa kalian berfikir aku sejahat itu? Meninggal kan orang yang benar-benar aku cintai. Dan mungkin kalian bisa berfikir jika aku bodoh tapi sayangnya itu tidak, aku tau rencana kalian"

Qilla yang tidak paham akan ucapan Edward memilih untuk diam. Lauv hanya bisa menghela nafas ia lupa kekuatan anaknya itu, pantas saja ia berani membentak dirinya. Ternyata ia mengikuti alur rencana ini

"Apa maksud mu. Rencana?rencana apa" ucap Samuel menatap Edward tidak percaya, rencana apa?.

Samuelson yang sedari tadi diam maju menghampiri samuel dan berbisikan rencana apa yang lauv buat

"lupa dengan pendengaran ku? Aku bisa mendengar suara dari jarak sejauh mungkin, bahkan telingaku berdiri saat mendengar rencana ayah" ucapnya dengan sedikit kesal. Edward menatap Qilla dan berusaha untuk menjelaskan nya pada gadis itu.

Hey ayolah, masalah tatapan Edward saat menatap Cassie tadi itu hanya untuk melihat respon dari mereka mana mungkin ia membenci gadis itu, berjauhan saja rasanya tidak bisa. Selama ini kalian tidak sadar dan tidak akan tau, bahwa Edward masih memperhatikan Cassie wajar saja Edward begitu santai saat banyak monster yang menghampiri Cassie karena, Gadis itu sudah ada yang melindungi nya.

Ia mendengar semua ucapan mereka, ucapan Ayahnya Lauv yang menyukai gadisnya dan ditambah lagi suara teriakan Cassie saat memanggil nya ketika sosok monster mendekati, tapi mendengaran Edward bisa tertutup jika ia tidak ingin mendengar sesuatu yang buruk tentang dirinya beberapa waktu lalu.

Membenci cassie? Tidak. Dia tidak mungkin membenci dengan gadis manusia itu, gadis yang selama ini ia perjuangan kan dan gadis yang ia lindungi.

Awal pertama mereka bertemu dari sanalah Edward si Monster itu mencintai nya walaupun mereka tidak memiliki status hubungan tapi sekarang status itu akan melekat didiri Cassie suatu saat nanti.

Masalah Qilla? Baiklah. Terserah apa yang kalian katakan tentang Edward, mungkin ia sudah sangat melukai hati gadis itu dengan cara menjadikan Qilla sebagai pelampiasan dirinya saat tidak bersama Cassie.... Perkelahian sepele ini sedikit rumit karena terpengaruh nya orang ketiga yaitu Qilla, awal sebenarnya bukalah salah Edward, benar? Salahkan saja Qilla yang terlalu mudah untuk menyatakan Cinta pada Edward disaat hati pria itu dilanda rasa sakit.

"J-jadi? "Ucap Qilla yang sudah mengerti akan ucapan Edward, pria itu memilih Cassie.
"Kak, jadi kakak milih Cassie? Jadi selama ini semua nya apa, kakak bohong sama aku tentang perasaan kakak? " ucap gadis itu dengan raut wajah marahnya
"Sebelumnya, aku minta maaf sama kamu. Kamu taukan perasaan itu tidak bisa dipaksa aku juga udah mencoba tapi tetap tidak bisa karena apa? Karena aku cintanya ke Cassie tapi aku sayang sama kamu sebagai adik aku, udah itu aja... Maaf jika aku ngelakuin ini semua nya ke kamu" ucap Edward tulus. Mereka yang berada disana hanya bisa diam menyaksikan semuanya

"T-tapi kenapa?. Kenapa saat aku ngatain perasaan aku sama kak lano, kakak terima gitu aja? Apa kakak ga mikir perasaan aku? Oh aku tau, jadi selama ini aku pelampiasan kakak? Begitu. Pantes perhatian kakak itu beda kalo sama aku, terserah kakak sekarang mau apa aku udah ga peduli lagi toh, sekarang bukan aku yang kakak inginkan. Selamat buat kakak karena udah sukses nyakitin hati aku!" gadis itu menangis dan berlari menghindari mereka tujuan nya sekarang adalah pulang kerumah menangis dan melupakan semuanya.

Sakit, rasanya sakit jika seperti ini. Lebih baik mencintai dalam diam dari pada harus menjadi pelampiasan.

"Qilla!!. Kamu mau kemana, Qilla ", teriak Edward tapi tidak untuk mengejar.
"Jadi prank kita gagal? " ucap Samuelson melirik Lauv yang sedari tadi menatap Cassie,Samuelson tau ada hubungan apa ayahnya dengan Cassie. Sakit?  Jangan ditanya lagi, itu pasti. Tapi apa yang dikatakan Edward benar Cinta tidak bisa dipaksa

"Ini luar biasa" ucap Samuel bertepuk tangan dengan pelannya menyaksikan mereka.
"...Begitu rumitnya Cinta" sambung Samuel -_
"Ya kau benar " balas Lauv sambil menghela nafas nya.

"Samuelson, kau ingin kemana? " ucap Cassie yang melihat Samuelson yang langsung pergi bahkan pria itu sedikit berlari untuk mempercepat langkahnya.
"Sesuatu tempat! " balasnya.

Samuel dan Lauv seketika menjadi nyamuk saat melihat Edward menghampiri Cassie. Mereka tau situasi ini

"Apa kau memaafkan ku? " tanya Edward menatap Cassie dengan penuh harapan. Ia tau, dirinya sudah banyak menyakiti hati gadis yang ada didepan nya ini.
"Aku tau, aku salah. Aku melakukan ini karena aku mencintaimu, tidak mungkin aku melepaskan mu begitu saja. Walaupun aku tau caraku yang seperti ini justru membuat kita semakin menjauh, tapi percayalah aku sangat mencintai mu. Cassie " cassie menangis ya gadis itu menangis sekarang, ia terharu dan juga tidak percaya akan hal ini padahal sebelumnya Edward membentak Lauv dan mengatakan jika Qilla adalah kekasihnya, tapi saat semua nya diperjelaslan lagi semua nya tidak benar malahan Edward masih begitu mencintai nya.

"Katakan padaku jika ini bukan mimpi, hikss... Hikss".
"Ini bukan mimpi!!! " teriak Samuel yang menyambung dengan cepat Lauv menutup mulut Samuel supaya tidak memecahkan suasana romantis ini, maybe.

"Yang dikatakan samuel benar. Ini bukan mimpi, ini nyata sangat nyata. Apa ini kisah Cinta sesungguhnya? Seorang monster kini jatuh Cinta dengan manusia bahkan memiliki kisah yang sedikit rumit dan berbelit, tapi... walaupun begitu mereka tetap akan bersama"

"Ya. Kamu benar dan aku juga mencintai mu, aku tau itu. Sekuat apapun kamu menutupinya nyatanya kamu masih tetap peduli padaku dan masih sangat mencintai ku. Terimakasih, terimakasih sudah kembali padaku... " Cassie tersenyum kepada Edward.
"... Aku mencintai mu, Edward " sambung Cassie dan langsung memeluk Edward dengan erat.
"Aku juga mencintai mu, Cassie. Sangat mencintai mu" bahkan Edward tidak kalah eranya memeluk Cassie sehingga gadis itu tertawa ingin dilepaskan saking eratnya. "Susah nafas tau"kesalnya dan kembali memeluk Edward.

"Cintaku juga begitu rumit, benarkan? " tanya Lauv pada Samuel sedangkan pria itu menatap Lauv tidak mengerti.
"Ayah jatuh Cinta dengan siapa? " tanya Samuel dengan wajah bodoh nya.
"Sama pohon! "Kesalnya dan langsung pergi meninggalkan mereka.
"Pohon? "Ucap samuel mengulang kata 'pohon' pada dirinya sendiri.
 

"Aisss! Dasar ayah"kesal samuel dan ikut pergi meninggalkan mereka dengan kebahagiaan itu.

Next?
Vote/komen. Makasih
Spam komen tntng part ini menurut kalian? Keluarin aja unek-unek nya😂

The Monster Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang