"Manusia tidak terlihat buruk seperti yang ku bayangkan, apalagi gadis yang bernama Cassie. Dia sedikit berbeda dari yang ku pikir " gumam Rey lebih tepatnya Lauv.
"Maaf mengganggu ayah. Monster kuning sudah banyak tersebar luas dikota" ucap salah satu anak buahnya. Semuanya harus memanggil dirinya Ayah karena Lauv telah lama merawat mereka dari keterpurukan, Lauv tidak sepenuhnya merawat mereka dia hanya ingin membalas dendamnya pada manusia karena mereka dirinya kehilangan orang tuanya.
"Suruh para monster untuk menangani nya".
"Baik ayah" anak buahnya pergi dan meninggal nya sendiri sekarang entah kenapa pikiran Lauv terus tertuju pada gadis itu. CassieDisisi lain Cassie terus merasa risih karena Elson terus mengikutinya.
"Cass. Tunggu " ucap Samuelson yang tinggal begitu saja oleh Cassie. Niat awalnya yang ingin pergi ke supermarket tidak jadi saat Samuelson terus saja mengikuti.
"Berhentilah, aku risih tau kalo diikuti terus" kesal gadis itu Samuelson akhirnya tertawa kecil dan memilih untuk mengalah.
"Baiklah, adik kecil. Aku akan pergi tapi ingat jaga dirimu baik-baik monster kuning banyak tersebar sekarang " ucap samuelson mengacak-acak rambut Cassie tanpa disadarinya Elson mencium lembut kening Cassie.
"Samuelson! Dasarkau... " teriak nya tapi Samuelson sudah lebih dulu pergi menghilang.Cassie berjalan pelan menuju ibu ibu yang menjual telur gulung dan masih banyak lagi penjual yang lain.
"Buk, beli telur gulung nya 5 terus sosisnya 2 ya buk" ibu itu pun menganggukkan kepalanya dan mulai membuat nya."Kak. Cobain deh" .
"Ini apa namanya? Enak juga ".
"Hehe ini namanya pentol Goreng, coba lagi masih banyak "Samar samar cassie mendengar suara Qilla dan Edward berarti mereka tidak jauh dari sini. Saat Cassie menatap kedepan dengan teliti dapat dilihat jika Mereka memang ada disana duduk bersama bahkan terlihat bahagia.
"Sabar Cassie, move on please. mungkin dia memang bukan jodohmu" gumamnya pelan menghela nafas saat melihat mereka.
"Ini pesanannya " ucap ibu itu dan memberikan nya pada Cassie.
"Eh hm berapa semua nya? ".
"Cuman 9ribu aja" Cassie sibuk mencari uangnya didalam tas kecil yang ia bawa tapi saat akan membayar tangannya tidak sengaja menyentuh tangan seorang pria.
"Ini buk" ucap Cassie memberikan uangnya pada si ibu
"Udah dibayar, sama mas ini" ucap Ibu itu dan Cassie langsung saja melihat pria disamping nya ini."Paman Rey" ucap Cassie semangat dan tersenyum,pria itu hanya bisa diam dengan wajah datarnya.
"Terimakasih " ucap Cassie yang mulai mengikuti langkah Rey dan mereka duduk di bawah pohon yang teduh."Paman cobain deh yang ini" Cassie mengeluarkan satu telur gulung dan mengarahkan nya kepada Rey.
"Apa saya harus mencoba nya? " ucap Rey menatap Cassie setelah itu kembali menatap Telur gulung.
"Tentu " ucap Cassie
"Baiklah " Rey membuka mulutnya dan memakan telur gulung itu.
"Enak? " ucap Cassie memperhatikan Rey setelah memakan telur gulung itu.
"Ya" ucapnya mengambil alih telur gulung itu dari tangan Cassie karena sudah tidak ada lagi telurnya, lebih tepatnya tinggal tusukan nya saja
"Sudah habis? Secepat ini" ucap Rey yang melihat Cassie makan begitu lahap.
"Tapi yang ini masih ada" Cassie menunjukkan dua sosis yang tadi dia beli.
"Cepat habiskan" Rey memperhatikan sekitar saat melihat seorang pria dari kejauhan yang mencoba mendekati nya.
"Cepat habiskan,Cassie! " Rey menatap tajam kearah Cassie dengan cepat gadis itu mengigit habis makannya dan membuang tusukannya ke sembarang arah.
"Minum" Rey menyodorkan air yang tadi dia beli.
"Terimakasih " Rey kembali fokus kedepan pria itu sudah hampir mendekati nya. SialTanpa aba aba langsung saja Rey mengangkat badan Cassie dengan cepat gadis itu mengalungkan tangannya ke leher Rey.
"Ada apa? " tanya Cassie. Tidak memperdulikan ucapan cassie langsung saja Rey membawa gadis itu pergi."Lauv? " tidak sengaja Edward melihat Lauv bersama seorang gadis? Dan pergi begitu saja. Siapa gadis itu pikirnya
Edward mencoba mencari tau kenapa mereka langsung berlari seperti itu saat melihat kedepan seorang pria berwajah keriput dan memiliki telinga panjang yang sedang mengejarnya.
"Astaga itu Latzo! " teriak Edward sehingga membuat Qilla kaget dan melihat arah pandang Edward.
"Kak" ucap gadis itu takut saat pria bernama Latzo itu tidak sengaja menatap mereka.
"Kita harus pergi" ucap Edward walaupun pria itu tidak mengejarnya tapi untuk berjaga jaga takut tiba-tiba mereka menjadi incaran....
"
Paman kenapa kita harus pergi " ucap Cassie yang masih berada dalam gendongan Lauv.
"Seseorang sedang mengincar kita".
" Apa dia yang paman maksud?... " ucap Cassie melihat pria itu semakin dekat untuk mengejarnya.
"Pamannn!!!.... " teriak Cassie yang merasa takut jarak mereka hampir dekat dan pria itu tersenyum lebar. Astaga
"Pamannn, astaga... Aku takut paman".
"Tenanglah, sayang" ucap Lauv dan menyembunyikan wajah Cassie didada bidangnya supaya gadis itu tidak lagi melihat Latzo.Votmen.plz
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".