Cassie sebenarnya tidak sedang bertemu dengan Abram, hanya saja Cassie tidak betah berada dicafe itu karna Edward dan Qilla bisa membuat nya merasa sakit hati, lebih tepat nya Cassie cemburu.
"Aku rasa kau tidak buta, Nona" ucap seorang pria yang berdiri didepan Cassie.
"Maksudmu? "Tanya Cassie sedikit bingung masalahnya ia disini tidak melakukan apapun, hanya berjalan pelan.
"Tanganmu, bisa menjauh dari dadaku" Mata cassie melotot saat melihat tangannya berada didada pria itu. Kok bisa? Pikir gadis itu dalam hatinya
"M-Maaf"ucap Cassie sedikit gugup saat pria itu menatap nya begitu dingin dan tidak bersahabat, apa mungkin pria itu marah pada nya karna tangan Cassie berada didadanya?"Aku mencium bau Monster ditubuhmu"Cassie terkejut mendengar ucapan pria yang berada didepannya apa mungkin pria itu juga Monster sama seperti Edward? Kenapa dia bisa mencium bau Monster didalam tubuhku pikir Cassie dalam hatinya.
"Huh, aku rasa hidungmu bermasalah "ejek Cassie menatap pria itu dengan tawa yang ditahan.
"Kau meremehkan penciuman ku ternyata. Biarku tebak,kau kekasih Edward? Hm ternyata mendapatkan mu itu sangat mudah bagiku"Cassie menatap tidak percaya kepada pria yang didepan nya bagaimana mungkin dia tau.Baru saja tangan Pria itu ingin menarik tangan Cassie langsung saja pria itu mundur kebelakang.
"Menjauh darinya, Samuelson" Cassie melihat kebelakang ternyata Samuel teman Edward yang telah menyelamatkan nya dari pria yang dipanggil Samuelson.
Samuel langsung saja menarik tangan Cassie untuk berada dibelakangnya takut jika ia lengah maka Samuelson akan dengan mudah mendapatkan nya.
"Ternyata Samuelsan,telah mendukung nya? Hey! Aku ini kakakmu lepaskan gadis itu berikan dia padaku. Kita akan lihat seperti apa Lauv menghabisinya" Cassie menatap tidak percaya kearah mereka berdua, seperti inikah jalan hidupnya? Habis ditangan Monster yang bernama Lauv karna Cassie adalah kekasihnya Edward tapi apa salahnya jika manusia dan monster bersatu? Lagian Mereka tidak berbahaya, buktinya sampai sekarang Cassie baik baik saja.
"Samuel"ucap Cassie gugup sedangkan Samuel berusaha untuk tidak emosi takut jika ia salah mengambil langkah, dari maka itu ia hanya bisa mendengar setiap ucapan Samuelson yang ia lontarkan untuk dirinya.
"Tenanglah, Cassie "ucap Samuel lembut dapat dilihat jika Samuelson menatap jijik kearah Samuel.
"Bisakah kalian menghentikan drama, Sialan ini? Aku muak melihat nya. Samuelsan berikan gadis itu kepada ku, SEKARANG Sebelum aku benar-benar menghabisimu " Samuelson langsung menarik tangan Samuel dan meninju rahang pria itu karena tidak sempat untuk menghindari Serangan tiba-tiba dari Samuelson.Dengan serempak mereka berubah menjadi monster yang tidak bisa diceritakan secara detail bagaimana bentuk nya, bahkan dari bentuknya Cassie tidak bisa membedakan yang mana Samuelsan dan Samuelson.
Mereka memiliki bentuk monster yang sama tinggi dan sedikit berlumut memiliki ekor yang panjang sisik sisik halus terlihat disela sela jarinya hanya saja mata mereka sedikit berbeda.
Samuelsan memiliki mata berwarna merah darah sedangkan Samuelson memiliki mata berwarna kuning kehijauan.Cassie bingung apa yang harus ia lakukan menunggu mereka selesai bertarung? Tapi itu tidak mungkin bagaimana jika Samuelsan kalah ditangan kakaknya sendiri.
Dengan terpaksa Cassie mundur dan siap untuk lari tapi saat akan lari matanya tak sengaja melihat seorang wanita didalam sungai? Tapi! Tunggu dulu wajah wanita itu, kemana."Rambutnya, astaga" gumam Cassie yang mulai merasa takut.
"S-samuelllll! " teriak Cassie saat merasa jika dirinya seperti terseret untuk masuk kedalam sungai itu.
"Tolong.... -".Jangan lupa vote, komen ditunggu makasih. Ati2 typo
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".