Semenjak sebulan ini Edward tidak pernah bertemu dengan Cassie dan begitu juga sebaliknya.
Kini Cassie sangat dekat dengan Agra pria itu selalu berada didekatnya terus menerus, tidak menolak jika Cassie meminta bantuan dari nya."Agra, temenin aku ke perpus ya? " ucap Cassie gadis itu sangat bersemangat jika berdua dengan Agra, Cassie mulai mencintai Agra tapi tidak tau perasaan Agra seperti apa kepada dirinya.
Cassie seakan-akan lupa dengan Edward, karna pria itu juga tidak berniat bertemu dengannya sama sekali, Cassie pikir kemungkinan Edward sudah melupakannya dan mendapatkan sosok gadis yang lebih dari dirinya.
Dan tentu saja Cassie berfikir ia harus mencintai pria manusia, bukannya Monster, Vampire, werewolf atau mahluk jenis lainnya.
Sampai di perpustakan Cassie duduk disebelah Agra pria itu sedang membaca buku setelah memilih buku yang tepat untuk dibaca.
"Gra" ucap Cassie pelan menatap pria itu dengan bukunya, sangat tampan pikirnya dalam hati.
"Ya? " Agra Menatap Cassie dengan lembut tidak lupa senyum manisnya terlihat disana.
"Hm kita selalu berdua seperti ini, apa tidak ada yang marah? Maksudku kekasih mu mungkin " Cassie menatap Agra sekilas dan tersenyum canggung, takut pria itu tersinggung.
"Tidak. Aku belum memiliki kekasih" bisik Agra pelan dan terkekeh kecil didepan Cassie gadis itu membuang nafas dengan lega ketika tau jika Agra tidak memiliki kekasih.
"Dan bagaimana denganmu? " ucap Agra seketika membuat pikiran Cassie sedikit melayang, apa dirinya dan Edward memiliki hubungan yang serius walaupun pria itu selalu memberikan nya ciuman secara tiba-tiba dan padahal mereka baru saja mulai merasa Akrab.
"Tidak, sama seperti mu" senyum kepercayaan itu terlihat jelas di bibirnya melupakan segala hal tentang Edward dan memulai hidup baru tanpa ada ganguan dari Pria monster."Jangan telalu banyak bicara, Sie" kekehan kecil itu terdengar lagi dan langsung saja Cassie menatap Agra sebentar dan menatap kearah lain.
...
"Tidak bisa, Sam! "Teriak Edward Yang berada dirumah ditemani oleh Samuel sahabat nya
"Lupakan dia, Ed. Kalian tidak akan bisa bersatu, percuma saja" Edward semakin geram mendengar ucapan Samuel, sahabat nya itu memaksa dirinya untuk melupakan Cassie. Dia merasa bersalah karna tidak menemui Cassie selama sebulan ini, sehingga dengan gampang nya gadis itu melupakan dirinya. Pikir Edward
"Kenapa kau ingin sekali aku berpisah darinya? Kenapa! " teriak Edward mengacak rambutnya dengan frustrasi.
"Dia manusia, aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu Ed, kau adalah sahabat ku. Kau harus ingat! Kau dan dia berbeda! " balas Samuel yang juga ikut berteriak, Samuel tidak habis pikir dengan jalan fikiran Edward masih ingin bertahan dengan Cassie padahal sudah sangat jelas apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebagai sahabat tentu saja Samuel akan bertindak untuk Edward
"AKU TAU! " bentaknya matanya kini berubah merah dan menatap nyala kearah Samuel, tapi Samuel dengan santai menanggapi tatapan dari Edward.
"Terserah denganmu, Ed!.jika kau benar-benar mencintai nya pergilah ke kota dan berkuliah ditempat yang sama dengan Cassie .lagian percuma saja jika aku harus memberitahu mu terus tapi tetap saja kau acuhkan, jika terjadi sesuatu kuharap kau bisa mengatasinya sendiri" setelah mengatakan itu Samuel pergi dari hadapan Edward dengan emosi yang perlahan-lahan hilang.Edward akan tetap pergi menemui Cassie dan berusaha untuk berbaur didunia manusia, jika semuanya gagal dan Lauv menyadari nya maka masalah itu akan ia hadapi dengan sendirinya walaupun ia tidak bisa merasa seyakin itu.
Jujur saja sebenarnya ia merasa sedikit bingung harus mendengarkan kata siapa, kata hatinya atau kata Samuel sahabat nya.
Sahabat / calon kekasih. Pilihan yang rumit
Next? Jangan lupa vote dan komen, makasih warning typo. Sori gaje
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".