"Samuel!!! " teriak Edward menghampiri pria itu dan dilihatnya Samuel sedang duduk memakan wortel mentah. Bukannya samuel benci Wortel? Pikir Edward
"Pelankan suaramu, Sialan" teriaknya yang sedikit terganggu.
"Baiklah. Aku tau kau masih marah padaku, tapi sejak kapan kau suka makan Wortel mentah? Bukannya kau benci " ucap Edward duduk didekat Samuel, lebih tepatnya samuelson.Samuelson hanya bisa mengangkat satu alisnya dan masih mengunyah Wortel tidak membalas ucapan Edward.
"Aku tidak kenal kau, siapa" Edward menatap tidak percaya, bagaimana mungkin? Dia hanya bermusuhan bukan membenturkan kepala Samuel sehingga ia menjadi lupa ingatan.
"Kau bercanda, ada apa dengan kepalamu? Bodohh hahaha" Edward tertawa tidak lupa tangannya menarik kepala Samuelson ingin melihat kondisi kepala pria itu.
"Menyingkir! " teriak Samuelson sehingga tangan Edward terlepas dari kepalanya Samuelson berdiri dari tempat nya dan langsung membuat Wortel mentah itu kewajah Edward. Sial"EDWARD. apa yang kau lakukan disini " baru saja Edward ingin protes tidak jadi saat melihat Samuel? Sahabatnya ada dua.
"Sial! Mana yang asli" geram pria itu melihat mereka secara bergantian Samuelson hanya bisa terkekeh melihat kebodohan Edward.
"100% kebodohan nya" ucap Samuelson langsung saja Edward menatap nya tajam.
"Apa maksud mu! Sialan" Samuelson tidak memperdulikan ucapan Edward memilih untuk pergi dari hadapan mereka.
"Baiklah, apa maksud kedatanganmu kemari? " ucap Samuel duduk di dekat Edward.
"Aku melihat Lauv melindungi seorang gadis saat dikejar oleh Latzo" ucap Edward tanpa berbasa-basi lagi, ini gawat jika Lauv sudah turun tangan.
"Apa peduli mu? Lagian gadis itu bukan orang yang kita kenal" ucap Samuel santai.
"Aku tau. Tapi yang kutakutkan bagaimana jika Lauv mengincar Qilla, ralat maksudku Cassie... Siapa yang akan melindungi gadis itu ".
"Jadi itu masalah nya? Kau kawatir siapa yang akan menjaga Cassie, tenang! Aku bisa menjaga gadis itu. " Samuel berdiri dan di ikuti oleh Edward.
"Kita harus membunuh Lauv".
"Itu tidak mungkin, kekuatan Lauv jauh lebih kuat dibandingkan dirimu, Monster Biasa...maksudku Kita " Menghela nafasnya memikirkan rencana untuk membunuh Lauv walaupun sulit bagaimana jika Lauv membunuh Qilla? Itu tidak mungkin bisa ia bayangkan, Cassie? Tenanglah gadis itu sudah ada perlindungannya Samuel."Tunggu, siapa pria tadi yang mirip denganmu? ".
"Saudara kembar ku".
"Oh. Pantas saja menyebalkan, Sial" .
"Berhenti memaki, Berengsek ".....
Lauv dan Cassie duduk diatas Batang pohon besar yang sudah tumbang Lauv ingin berbicara sesuatu yang sangat penting, bukan maksudnya dia ingin mempermainkan Cassie dia hanya ingin membuat rencana.
"Jadi ada apa? "Ucap Cassie terlebih duku karena melihat keseriusan Lauv.
"Sebelumnya aku minta maaf padamu, aku tidak mencintaimu Cassie... " Lauv menghentikan ucapannya melihat raut wajah Cassie yang tidak berubah sama sekali. Terlihat santai
"Lanjutkan ".
"Aku tau kau masih mencintai Edward. Aku melakukan semua ini karena hanya dendam dimasa laluku, dendam terhadap manusia awalnya aku ingin membunuh siapapun manusia yang memasuki wilayah kami... Tapi saat melihat mu aku paham, tidak semuanya Manusia itu jahat kemungkinan orang tua ku mati ditangan mereka sudah menjadi takdir. " Cassie tersenyum dan langsung memeluk Lauv. Dia paham dengan pria dihadapannya ini
"Kau tidak marah, Cassie " Lauv membalas pelukan Cassie dan tertawa kecil.
"Aku tidak marah padamu. Aku mengerti apa masalahmu dengan mereka, jika aku diposisi mu kemungkinan aku akan berbuat sama" Cassie melepaskan pelukan."Ingin membuat rencana apa denganku? " ucap Cassie menatap Lauv dengan berbinar.
"Aku akan membuat Edward kembali padamu, seolah-olah aku yang menculik mu dan aku akan menculik Kekasih Edward dengan begitu dia bisa memilih diantara kalian... Mengerti maksudku? Cassie sayang " langsung saja Cassie tertawa dan menganggukkan kepalanya. Aneh jika mendengar Lauv mengucapkan kata sayang padanya
"Aku mngerti, ayok sekarang " ucap Cassie semangat.
"Apa kau yakin? Aku harus mengikat mu" Cassie menganggukkan kepalanya dengan yakin sedangkan Lauv hanya bisa pasrah dan membawa pergi Cassie.Sampai nya didalam pondok kecil didalam hutan yang tidak terpakai disana lah mereka akan membuat rencana itu dan dibantu oleh monster lainnya.
"Tom! Culik gadis yang bernama Qilla, dia selalu bersama edward... Ingat tugasmu hanya menculik nya tidak sampai menyakiti ".
"Baik ayah" Tom pergi tidak lupa berubah langsung menjadi seekor Monster."Jadi.Kau akan mengikat ku sekarang?" tanya Cassie, Lauv menggelengkan kepalanya
"Tidak sekarang, Cassie " ucap Lauv.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Is My Lover
Fantasy"cintai aku seperti kau mencintai pria lain, walaupun aku adalah monster yang mengerikan... karena aku yakin kau akan mencintai ku dan tidak akan pernah lepas dariku".