00. Prolog (revisi)

12.5K 352 31
                                    

Dengerin lagu Ini aku Devano Danendra mantap deh!

Gambar di atas Brandon Salim sebagai Alvaro kakak-nya Raya.

Kata-kata dari Raya untuk seseorang yg spesial

Semua bagaikan angin

Berhembus tiba-tiba membawa ketenangan

Duniaku terasa indah sejak ada kamu di sini

Walau aku tahu aku tidak pernah berarti

Tapi? Masih adakah harapan ku untuk memiliki?

Semoga......semoga....dan semoga...aku bisa...

Dingin? Apa yang kau ketahui tentangnya?

Beku? Pasti. Dia juga seperti itu. Sangat dingin

Tapi kenapa aku mencintainya?

Bahkan,aku terus berusaha,walau aku tahu aku

tak memiliki arti apa-apa.

*******

Pagi-pagi buta, Raya sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah untuk mengikuti kegiatan MOS . Dasi, buku tulis, pensil, pena, penghapus, tip-X, bahkan dia seperti anak SD yang baru pertama kali masuk sekolah, harus di teriaki oleh mamanya untuk menyiapkan itu semua.

Gadis dengan nama panjang Raya Maura Samuel,anak ke dua dari keluarga Samuel. Ayahnya bernama Candra Bayu Samuel,dan mamanya bernama Lisa Wijaya.

Alvaro Aiga Samuel. Kakak satu-satunya yang dimiliki oleh Raya. Varo berumur 20 tahun anak kuliahan di salah satu universitas terkenal di Jakarta.

Raya menyaut tasnya yang ada di atas meja belajar,dan segera turun menemui ayah,mama,dan kakaknya yang sudah ada di meja makan untuk sarapan.

Di ruang makan,sudah siap dengan berbagai makanan masakan Lisa-mama Raya. Ada sayur bayam,ayam goreng,dan lauk-pauk lainnya,tak lupa dengan empat gelas susu.

Raya duduk di samping Varo,dan berhadapan dengan kedua orangtuanya,hanya dibatasi dengan meja yang ada.

"Morning all," sapa Raya ramah kepada seisi ruangan itu.

Semua yang ada di sana tersenyum kepada Raya,dan membalas dengan sapaan juga,"Morning."

Raya mengambil segelas susu yang ada di depannya,dan meneguknya hingga sisa susu setengah gelas.

"Yang mau MOS nih pagi amat. Biasanya juga bangun jam tujuh kurang," Alvaro menyindir sembari memakan ayam gorengnya.

"Ye, gimanasih? Bangun siang salah,pagi di sindir. Males ah sama lo," jawab Raya ketus,sambil menggigit ayam secara kesal.

"Kalian ini memang,akur dong," ucap sang ayah menengahi. Varo dan Raya hanya memasang wajah cengengesan menatap Candra--ayah mereka.

"Sudah! Ayah sama saja! Cepat habiskan!"

********

Raya celingukan di depan gerbang SMA Galaksi. Sekolah itu adalah sekolah yang terkenal dan yayasan milik keluarga Samudra. Raya menunggu seseorang. Lebih tepatnya menunggu sahabatnya waktu SMP.

"Raya!"

Raya menoleh ke arah gadis yang berambut pendek sebahu dengan senyum manisnya. Nama gadis itu adalah Jeta Aura Margana. Jeta adalah sahabat Raya sejak lama. Jeta adalah tempat curhat Raya. Jeta selalu ada untuk Raya. Dan sebaliknya.

"Jeta!" seru Raya girang. Karena berlebihan senangnya,Raya memeluk Jeta dengan erat. Memang sudah dua Minggu ini mereka tidak pernah bertemu,karena liburan.

Ice Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang