23. My wife [ Extra part ]

6K 184 5
                                    


Gerald POV

Gue baru aja bangun tidur sambil ngucek-ngucek mata. Gila! Ya Tuhan! Nikmat mana yang kau dusta kan. Bangun tidur udah ada bidadari di samping. Wajahnya damai. Adem dilihatnya.

Raya Maura Samuel. Wanita yang sifatnya kekanak-kanakan nauzubillah,sekarang udah jadi istri gue cuy! Wanita ya,gak cewek lagi,karena udah sah jadi milik gue. Jangan sampai Lo tikung,awas aja! Siap-siap pisau di depan Lo,kalau berani!

Raya Itu,wanita yang kuat,dan penyabar. Dia selalu aja kuat sama sikap gue yang suka berubah-ubah kayak Porenjer.Kadang manis,kadang dingin.

Raya masih betah tidur. Dan gue masih betah mandangin wajah istri gue dengan lama. Terserah gue sih,kan udah sah. Jiaahaaa. Emang lo readers yang jomblo?

" Eeerrgh, mas udah bangun?" Raya bangun dan mengubah posisi tidurnya menjadi posisi duduk.

Semenjak kita nikah,Raya panggil gue dengan sebutan mas. Itu keinginan dia sendiri sih. Sebenarnya gue agak geli-dipanggil beginian. Tapi,pasrah aja dah. Istri sendiri juga.

Gue tersenyum,dan membelai rambutnya yang pirang. Indah matanya.

" Mas,mau makan apa? Raya masakin nasi goreng aja ya?" tanya Raya.

" Gak usah Ray..biar bi Inah aja yang masak. Kasian debay-nya kalau mamanya sering kecapean. Gak baik loh buat ibu hamil,"

Yah. Raya sudah mengandung anak gue ,ya iyalah anak gue,anak siapa lagi coba. Andra? No! Usia kandungannya udah 3 bulan. Perutnya udah kelihatan buncit. Lucu banget rasanya. Udah mau jadi daddy gue. Bangganya! Kata dokter,saat di USG,calon bayinya cowok. Pasti ganteng kayak gue.

" Ya udah deh. Mas gak berangkat kerja?"

Gue langsung terperanjat kaget. Astaga! Gara-gara ngelihatin bini jadi lupa kan mau ada meeting sama klien.

" Ya ampun! Mas lupa Ray..aduh..mana harus gantiin papa meeting sama klien lagi. Mati gue mati gue!" Gue nepuk-nepuk jidat.

" Mas digantiin orang lain aja ya. Temenin Raya main ke rumah Naya!" rengek Raya. Gue menghela napas pasrah.

" Iya sayang. Mas biar batalin aja meeting-nya," gua berdiri.

Ngambil ponsel di meja dekat ranjang.

" Hallo Bud. Batalin aja meeting-nya!"

"......"

" Istri gue gak mau ditinggal. Suruh pulang aja kliennya. Kehilangan satu klien gak papa kali,daripada kehilangan istri. Ya janganlah!"

"....."

" Ya,lo kabarin juga papa kalau batal meeting!"

"...."

" Oke."

"...."

" Iye."

Tut...panggilan gue putusin aja. Enak mutusin panggilan,dari pada diputusin pacar. Ya gak readers?

Perasaan makin lama gue makin sombong aja ya sejak punya istri. Astagfirullah.....

" Udah mas batalin, Ray. Mau main ke rumah Gareld kapan?" tanya gue.

Gareld udah nikah sama Naya. Setalah gue nikah,Gareld ikutan nyusul nikah. Sekarang Naya lagi hamil 1 bulan.

" Nanti siang aja ya. Ray ngantuk,mau tidur," Raya balik tidur. Gue? Gue buka mulut tak percaya.

Meeting gue batalin,berangkat ke rumah Gareld siang? Astaga. Untung bini lo Ray. Sabar-sabar. Mau punya anak,gak boleh marah-marah Gerald.

Gue akhirnya naik ke atas ranjang lagi. Gue ngelus-ngelus rambut Raya. Gantian, ngelus-ngelus perutnya. Yang ada debay-nya.

Ice Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang