15. Ketemu

4K 223 0
                                    


Braaakkkkk!!

" Angkat tangan!" polisi sekarang sudah mengepung Andra di dalam gudang tua tempat penyekapan Raya.

  Andra langsung mengangkat kedua tangannya ke atas menandakan ia menyerahkan diri kepada polisi.

Polisi langsung menangkap Andra. Andra pasrah saat polisi menyeretnya ke luar gudang. Tapi sebelum dibawa polisi,Andra sempat berucap ," Maafin aku Ray. Maaf."

Itu adalah permintaan maaf dari Andra yang terakhir Raya dengar. Gerald segera menghampiri Raya dan melepas tali.

" Kak Gerald," Raya langsung memeluk Gerald dengan erat. Gerald tak bisa menyembunyikan senyuman bahagianya. Gerald membalas pelukan Raya,bahkan lebih erat.

" Maafin aku Ray. Maaf. Aku gagal buat jagain kamu," Gerald mencengkeram erat bahu Raya. Diusapnya air mata Raya yang mengalir di pipi.

" Maaf," ujar Gerald lagi. Raya mengangguk pelan.

" Kakak gak salah. Aku yang salah. Harusnya aku tadi pulang bareng Jeta aja," serak Raya.

" Kak Andrian?" kaget Raya saat Andrian berjalan mendekat dan ikut berjongkok di belakang Gerald.

" Andrian yang bantu aku nemuin kamu,Ray," lembut Gerald. Raya mengangguk,dan mengulum senyumnya kepada Andrian.

" Makasih ya kak Andrian," Andrian tersenyum lalu mengangguk.

" Kita pulang ya. Pasti capek kan?" Raya mengangguk.

Mereka bertiga pun keluar dari gudang tua itu. Andrian ikut pergi ke rumah Raya itung-itung untuk mengucapkan ucapan perpisahan.

                                 🌺🌺

Saat Raya sampai di rumah,Varo terlihat sangat khawatir. Di sana juga ada Ozy dan Jeta duduk di sofa dengan ekspresi yang sulit diartikan.

  " Abang!"

  " Raya?" ucap mereka terkejut.

Raya langsung berhambur memeluk Varo. Varo tidak dapat menyembunyikan tangisnya. Ia memeluk adiknya dengan sangat erat.

  " Ray,lo gak apa-apa?" tanya Jeta khawatir.

  " Gak apa-apa jet. Cuma pipi aja yang sakit tadi di tampar Andra," jawab Raya sembari melepas pelukannya dari Varo.

" Di tampar?" pekik mereka kaget,termasuk Gerald dan juga Andrian.

Gerald menyipitkan matanya menatap pipi Raya yang ternyata merah kebiru-biruan.

" Ray. Ke rumah sakit ya?" tawar Gerald.

Raya menggeleng ," Nggak usah kak. Cuma panas sedikit kok,hehe."

Gerald dan yang lain geleng-geleng kepala. Bisa-bisanya habis ditampar malah cengengesan.

" Loh, Andrian kan lo? Kok bisa sama Gerald?" ternyata Ozy baru menyadari keberadaan Andrian.

Varo dan Jeta ikut menatap Andrian dengan tatapan bingung.

" Dia tadi yang nolong gue cari Raya," semua mengangguk paham.

Andrian dipersilahkan untuk duduk. Gerald menceritakan semua yang terjadi kepada Raya,termasuk Andrian yang memberi tahu tentang keberadaan Raya yang disekap Andra.

Mereka pun mengobrol bersama di ruang tamu. Setelah puas mengobrol,Andrian pamit untuk pulang.

" Makasih ya Yan! Semoga di Bandung dapat pacar!"

" Oke. Bye semua!" Andrian melambaikan tangannya,dan masuk ke dalam mobil sport hitam. Mobil hitam Andrian pun melesat cepat meninggalkan halaman rumah Raya.

Ice Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang