Raya dari tadi menggeram kesal kepada Gerald yang tak kunjung datang menjemputnya. Sudah setengah jam Raya menunggu di depan rumah. Gerald juga tak kunjung mengabari Raya.Raya mengambil ponsel dari dalam tasnya,dan mencari kontak Gerald.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
Tiga kali Raya menelpon Gerald,tapi nomornya selalu tidak aktif. Sebentar lagi pasti bel masuk akan berbunyi.
Raya sudah benar-benar tidak bisa bersabar lagi. Gerald keterlaluan. Kenapa cowok itu tak kunjung datang menjemputnya. Kalau tidak bisa,harusnya Gerald menghubungi terlebih dahulu.
" Gue berangkat naik apa coba? Mana si kampret berangkat duluan lagi," gerutu Raya kesal. Si kampret yang dimaksud adalah Varo, kakaknya.
*****
" Itu bukannya...kak Gerald?"
Raya menggelengkan kepalanya tak percaya melihat apa yang baru saja terjadi di depannya.
Gerald bersama gadis lain. Bahkan Raya melihat gadis itu memeluk pinggang Gerald dengan erat.
" Kak Gerald...," lirih Raya.
Gerald hanya menoleh datar ke arah Raya tanpa menghampiri. Raya semakin sakit hati ketika Gerald pergi meninggalkannya dengan menggenggam erat tangan gadis itu.
Raya berlari ke kelasnya dengan mata berkaca-kaca. Gerald benar-benar tidak menjemputnya.Bahkan saat di parkiran,Raya melihat Gerald bersama dengan cewek lain boncengan.
" Ray,lo kenapa?" tanya Putri. Teman satu kelas Raya saat melihat gadis itu menangis sesenggukan.
Raya menggelengkan kepalanya pelan. Putri mendengus. Pasti ada sesuatu yang di sembunyikan oleh sahabatnya ini.
" Gue gak percaya Ray," ucap putri menyerigai.
" Gak! Gue gak papa," bohong Raya.
" Lo ada masalah ya sama Gerald?" tanya Putri.
" Enggak! Panggilin Jeta sekarang!" bentak Raya. Putri meneguk ludahnya susah payah mendengar Raya membentak. Kalau sudah seperti itu,siapa yang berani.
" I..iya Ray," Putri berlari kecil menuju kelas sebelah. Kelasnya jeta. Dipanjang jalan Putri membatin. Raya kayaknya lagi ada masalah. Bisa berabe nih,jiwa bad girl-nya bakalan keluar.
Mata putri tak sengaja menatap ke arah dua orang yang sedang asik bercanda ria. Gerald dengan...seorang gadis? Sepertinya gadis itu anak baru. Apa gara-gara ini Raya menangis?
Putri mengepalkan tangannya,saat melihat Gerald membelai rambut gadis itu dengan sangat lembut.
" Baj*ngan! Apa yang lo lakuin sampai Raya nangis hah?!" dengan penuh amarah,Putri menghampiri Gerald dan menampar pemuda itu membuat Gerald meringis.
" Maksud lo apa?!" bentak Gerald dengan nada dingin.
" Maksud gue? Maksud gue apa? Eh,cowok jadi-jadian! Ngertiin perasaan Raya kek! Lo tahu gak,Raya di kelas nangis. Pasti gara-gara lo kan?!"
" Gua gak tahu apa yang lo maksud," dingin Gerald.
" Pasti Raya lihat lo sama cewek ini," Putri menunjuk gadis di depan Gerald. Gerald menaikan sebelas alisnya.
Putri langsung pergi meninggalkan Gerald dan gadis tadi ,dan berjalan menuju kelas Jeta.
Gerald masih memikirkan apa yang dimaksud oleh Putri tadi. Gerald masih tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince [END]
Teen FictionDitulis pada tanggal 19 Januari 2019 selsai pada tanggal 10 Februari 2019 cover from pinterest.