"Raya! Raya omaigat omay wowww!"Raya menutup telinganya rapat-rapat saat mendengar teriakan dari Jeta yang sudah jingkrak-jingkrak kegirangan di depan Mading pengumuman.
Bahkan sudah banyak siswa dan siswi lain yang memandangnya dengan tatapan jijik dan sebagainya. Bahkan ada yang berteriak ke Jeta kalau dia itu cewek Alay.
Semua peserta MOS mengerubungi Mading pengumuman melihat hasil di mana kelas yang akan mereka masuki.
Raya menatap Mading itu dengan senyuman tipis.
Di sebuah lembaran kertas putih yang tertempel di sana berisi daftar-daftar kelas peserta MOS yang baru.10 IPA 3. Kelas yang akan di tuju oleh Raya. Kenapa tadi Jeta teriak-teriak? Kerena Jeta satu kelas lagi dengan Raya.
Namun,kesenangan Raya tidak berlebihan seperti Jeta yang suaranya seperti toa nauzubillah...
" Jet,malu itu dilihatin banyak orang goblok!" maki Raya yang sudah merasa pasrah dengan Jeta.
Raya merasa sangat malu menjadi bahan tontonan para siswa-siswi lain. Walau bukan dia sumber tontonannya,tapi Jeta. Tetap saja dia malu.
" Maaf ya kakak-kakak,maklum sahabat saya ini memang agak stres," ucap Raya ngawur karena sudah sangat kesal dengan Jeta. Setelah Jeta mendengar suara Raya,barulah gadis itu berhenti jari aksi jingkrak-jingkraknya.
" Iya. Maklum aja seneng tuh sekelas lagi sama Lo," sahut salah siswi yang tidak Raya kenal. Raya mencoba tersenyum ramah,lalu segera menarik tangan Jeta agar pergi dari suasana ricuh Mading.
" Ray...tadi mereka kok ngelihatin kita mulu ya..?" tanya Jeta polos. Raya memutar bola matanya jengah. Asli,jika Jeta itu adalah binatang kurban,sudah Raya sembelih kalau hari raya idul Adha.
" Au ah," merasa tidak diberi jawaban oleh Raya,dan malah ditinggal sendirian di koridor,Jeta mendengus kesal. Jeta memilih untuk mengejar Raya yang pasti mencari keberadaan kelas barunya. 10 IPA 3.
Sampailah Raya dan Jeta di kelas yang ia tuju. Raya masuk,sebelum itu dia sudah ketuk pintu agar terlihat sopan.
Di sana nampak beberapa siswa dan siswi yang sudah duduk di masing-masing bangku pilihannya.
Raya memilih untuk duduk di belakang dengan Jeta. Dengan satu alasan,biar bisa menyontek saat ulangan,dan tidak ketahuan gurunya.
Dua gadis itu merasa lega. Bahkan semua siswa dan siswi baru,karena telah melewati masa orientasi siswa selama lima hari di SMA yang besar ini.
Jeta tak hanya lega malahan,gadis itu bertambah senang. Apalagi siswa di SMA Galaksi sangat keren,dan taman-taman.
" Assalamu'alaikum anak-anak....."
Wanita paruh baya dengan seragam kerjanya warna biru tua berjalan menuju kursi guru,lalu duduk di sana dengan tenangnya.
" Wa'alaikumsalam...,"
Jawab semua murid yang sudah kumpul di kelas bercat biru muda itu.
" Perkenalkan nama saya adalah Jihan. Sudah kenal kah?" tanya wanita itu.
Namanya adalah Jihan Warsiati. Wali kelas di kelas X IPA 3. Semua makhluk yang ada di ruangan itu menggeleng. Yang berarti mereka belum kenal.
" Oke. Saya Jihan Warsiati wali kelas kalian. Kalian bisa panggil saya Bu Jihan. Saya juga mengambil mata pelajaran biologi kelas 11. Jadi,saya tidak mengajar di kelas 10," wanita itu menghirup udara lalu menyelesaikan perkataannya ," Ada yang mau bertanya?"
Salah satu siswa menaikan tangan kanannya. Berarti dia ingin menanyakan sesuatu.
Raya tidak ingin menanyakan sesuatu. Toh,gak ada yang mau ditanyakan.
" Iya kamu. Tanya apa?" tanya Bu Jihan tegas.
" Kalau pembagian struktur kelas kapan ya Bu?" tanya siswa tadi.
" Bagus pertanyaan kamu. Untuk masalah pembagian kelas,bisa saja sekarang ataupun hari berikutnya. Kalian mau kapan?"
" Sekarang aja Bu biar cepat!"
" Besok aja Bu! Sekarang istirahat!"
" Sekarang Bu. Mumpung ada waktu!"
" Besok!"
" Hari ini gak masalah kok Bu!"
Dan banyak lagi usulan-usulan dari para murid membuat telinga Raya ingin meletus. Raya saja dari tadi diam dan duduk manis di kursinya. Hanya menunggu hasil keputusan dari Bu Jihan saja,gampang kan.
" STOP! Tenang anak-anak. Kalau begitu saya akan bentuk struktur organisasi kelasnya sekarang!"
" Siapa yang ingin menjadi bendahara kelas?"
Krik...
Tentang mempertimbangkan struktur organisasi kelas,saat ditanya mereka malah diam saja tidak ada yang menjawab membuat Bu Jihan geram.
Bu Jihan tersenyum senang saat Jeta dengan sukarela menjadi bendahara kelas dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
" Sekarang siapa sekertaris nya? Sukarela?" tanya Bu Jihan.
Salah satu siswi dengan rambut Cepol kudanya mengangkat tangan,bersedia untuk menjadi sekertaris kelas. Dan bla....bla.....
" Oke saya bacakan. Tolong sekertaris tulis di buku tulis,setelah itu di ketik pakai komputer,lalu di tempel di papan organisasi kelas! Nama ketua, Arga Saiful. Wakilnya,Rimba. Bendahara,Jeta. Sekertaris,Siti. Keamanan Raya,dan kebersihan Lisa."
Raya ditunjuk sebagai keamanan. Itu juga karena Jeta yang mengusulkan. Jeta tahu,saat SMP Raya pernah memukuli anak yang hendak bolos loncat pagar dengan sepatu.
******
" Sutt...kak Gerald sama teman-temannya tuh. Gila ganteng banget," bisik Jeta ke Raya saat Gerald dan cs-nya berjalan menuju ke salah satu meja kantin.
Iya. Mereka berada di kantin. Untuk membahas struktur organisasi kelas sudah selesai, murid-murid diizinkan untuk istirahat.
" Jangan dilihatin Jet. Entar kita dikira gimana gitu..," balas Raya pelan sambil menyedot es tehnya.
" Gitu gimana maksud lo?" tanya Jeta tak mengerti.
" Ya gitu," balas Raya acuh.
Raya tak tahu. Gitu yang dimaksud itu apa. Apakah kata gathel? Pasti bukan. Atau lebih tepatnya di kira Raya berharap dengan Gerald yang notabenenya anak orang kaya dan juga most wanted SMA Galaksi.
" Lanjut makan aja," ucap Raya lagi saat melihat Jeta kebingungan dengan kata-kata Raya.
Tanpa sepengetahuan Raya,di pojok sana,ada seorang pemuda memandangnya dengan senyuman tipis. Bahkan sangat tipis sekali. Hanya Tuhan dan pemuda itu yang tahu kalau dia tersenyum atau tidaknya.
@@@@@@@
Bonus cast Gerald
17-January-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince [END]
Teen FictionDitulis pada tanggal 19 Januari 2019 selsai pada tanggal 10 Februari 2019 cover from pinterest.