17. Bazar dimulai....

3.8K 210 0
                                    

- Untung sayang. Kalau enggak udah gue telan ( Gerald Firnando Aldref kepada : Raya Maura Samuel ) -

" Itu geser kesana sedikit. Bukan-bukan! Kesana sedikit! Kiri lagi kiri lagi! Itu kemunduran,majuin sedikit terus kiriin!"

Gerald mendengus kesal karena Raya dari tadi memberi instruksi salah.

" Sayang ..yang bener yang mana?" tanya Gerald geregetan.

Raya menghentakkan kaikinya ke tanah. Mereka berada di tenda khusus kerajinan yang kemarin dibuat oleh Nyong dan Ozy. Gerald sedang berusaha memasang vas bunga di meja.

" Kiriin lagi ish!" kesal Raya. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada.

" Iya iya,jangan gambek ah. Nanti cantiknya ilang," Gerald menggeser vas ke arah kiri. Apa kabar pipi Raya yang sudah memerah.

" Tadi ngambek,sekarang pipinya merah," goda Gerald.

Raya mengerucutkan bibirnya ke depan," Ya udah kalau pengen akunya ngambek!"

" Eh eh jangan lah!" sergah Gerald.

" Gak bisa,udah terlanjur ngambek," ujar Raya.

" Lah...kok gitu?" tanya Gerald sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Gerald sangat bingung dengan sifat Raya yang sangat aneh. Mood nya suka berubah-ubah.

" Iya maaf ya. Di sini bener kan?"

" Hm," sahut Raya cuek.

" Lah kok jadi kamu yang dingin?" tanya Gerald heran.

" Biarin," ketus Raya.

" Aku marah loh?" ancam Gerald.

" Bodoamat," lagi-lagi dijawab singkat oleh Raya.

" Kamu beneran marah yang?" tanya Gerald kikuk. Sepertinya Raya benar-benar kesal dengan Gerald. Dari tadi diajak ngomong jawabnya singkat.

" Woy! Jangan pacaran Mulu dong! Bazarnya bentar lagi mau mulai! Gerald! Raya bentar lagi kalian perform gimana sih?!"

Teriakan dari Ozy membuat insan itu gelagapan sendiri. Gara-gara eyel-eyelan mereka lupa kalau sebentar lagi akan tampil.

" Iya!" balas Gerald.







Jreng....

Suara petikan senar gitar membuat para tamu yang berdatangan di bazar beralih pada dua orang yang sedang duduk manis di kursi atas panggung.

Mereka adalah Raya dan Gerald. Raya menggunakan baju sederhana dengan rok favoritnya,dan Gerald menggunakan baju seragam OSIS biasa. Namun,walaupun begitu mereka terlihat nampak kompak.

( Gerald )

Jangan takut sendiri.....

Kamu tak kan lagi sepi...

Gerald menyanyikan dua lirik saja berhasil membuat semua pasang mata mengarah ke mereka. Suara merdu Gerald ditambah petikan gitar Gerald yang indah.

Jangan takut kehilangan...

Aku beri kekuatan....

Belum saatnya menyerah..

Tetap disamping ku.....

Bila saat engkau jatuh...

Dan mulai merasa rapuh ..

Pundak ku siap tersandar...

Tanganku selalu menggenggam..

Belum saatnya menyerah..

Tetap disamping ku ....

Ice Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang