24. Akhir yang indah [ Ekstra part II ]

4.9K 159 0
                                    

" VANNO! Astagfirullah. Anak Gerald ini ya susah banget dibilangin. Berhenti berlari kau bocah kecil!"

Wanita dengan usia 24 tahun itu mengejar seorang bocah kecil laki-laki yang berumur 3 tahun berlari di dalam rumah mewah itu sambil mengacak-acak barang.

" VANNO! Astaga! Bandel ya kamu mama bilangin," Raya menumpu sikunya dengan napas ngos-ngosan.

Vanno Wildhan Aldref. Anak satu-satunya dari keluarga Aldref. Gerald dan Raya. Siapa lagi kalau bukan pasangan itu yang merupakan orang tuanya.

Vanno itu berbeda dengan Gerald yang dingin. Vanno tipe anak yang aktif dan jail. Vanno juga suka mengganggu mamanya saat berdandan.

" Sabar dong sayang. Vanno kan emang anak aku,siapa lagi?"

Raya menoleh ke sumber suara. Seorang pria baru saja pulang dari kantornya menggunakan baju kemeja putih dan jas hitam.

Gerald masih seperti dulu. Tampan.

Raya terkekeh lalu menghampiri sang suami. Raya mencium punggung tangan Gerald sayang.

" Gak jadi lembur? Tumben pulang siang?" tanya Raya.

Gerald menggeleng tersenyum," Gak jadi. Mau sama anak sama istri aja. Oh ya...katanya nanti temen-temen mau ke sini?"

" Heum.. Mana gak ada camilan lagi," ucap Raya cemberut.

" Ah sayang,kau ini. Kan bisa beli. Nanti kita ke supermarket saja," Gerald mengecup kening Raya.

" Ya sudah. Mas ke kamar dulu ganti baju,biar tasnya Raya bawa," Gerald memberikan tas kantornya kepada Raya.

Gerald beruntung memiliki istri yang baik seperti Raya. Raya Maura Samuel.

Ada yang rindu?

Setelah Gerald selsai bersih-bersih,Gerald turun ke bawah dan menghampiri anak dan istrinya yang sedang menonton tv di ruang tengah.

" Halo anak daddy?" Gerald duduk di dekat Vanno dan bertos ala anak dan ayah.

" Alo uga deddy. Deddy udah aem?" tanya Vanno.

Walaupun bicaranya masih cadel,Gerald mengerti apa yang dimaksud oleh Vanno, anaknya. Vanno bertanya,apakah Gerald sudah makan atau belum.

" Belum lah. Kan Daddy maunya makan masakan mommy," ucap Gerald melirik sekilas Raya yang masih terfokus pada layar televisi.

" Ombal," cibir Vanno.

Anak kecil saja sudah tau,mana gombal mana tidak. Raya yang tadinya fokus pada tv kini beralih menatap suami dan anaknya.

" Mommy...atanya,nanti Ama sini?" tanya Vano kepada Raya.

Maksud Vanno adalah,katanya nanti Tama bakalan datang ke sini. Ke rumahnya.

Tama Bisma Raden. Anak dari Jati dan Fifi. Fifi adalah kekasih Jati yang berbeda SMA saat itu. Anak Jati memiliki usia sama seperti Vanno.

" Iya sayang. Nanti Tama kesini. Nanti kak Syfa,Nino,sama Yoga pasti juga ke sini," ujar Raya. Raya seperti ada yang kurang. Siapa yang kurang disebutkan.

" Eum...mas," panggil Raya.

" Iya,sayang?" tanya Gerald.

" Katanya kak Ozy mau jadi guru matematika? Seriusan tuh? Gak salah?"

Gerald tertawa terbahak ," Serius lah. Udah diterima papa malahan. Ternyata pintar juga ya," Gerald sungguh tak percaya. Di luar dugaan,Ozy sudah menjadi guru matematika di SMA Galaksi.

Anak-anak dari teman Gerald dan Raya ;

1. Tama Bisma Raden. Anak dari Jati dan Fifi. Usianya tiga tahun,sama seperti Vanno. Tama tipe anak yang gokil. Sama seperti Jati. Semoga saat dewasa,Tama tidak suka nunggak uang kas.

2. Yoga Prasetyo. Anak dari Yogi Salman Prasetyo dan Aisyah. Aisyah adalah pacar Nyong dari SMA lain. Masih ingatkan saat Nyong sedang tercyduk oleh Gerald berchat ria di pojokan markas?

3. Syfa Nabila Samuel. Tau kan anak siapa? Varo dan Clara. Umurnya sekarang sudah 6 tahun. Tipe anak kutu buku. Suka banget baca buku cerita.

4. Nino Ferry. Anak dari Rindang dan Putri. Sikap Rindang menurun kepada anaknya. Nino suka menyalahkan orang lain,ya walau cuma bercanda.

5. Kenya Firdaus Angkasa. Anak dari Ozy Angkasa dan Jeta Aura Margana. Kenya sangatlah aktif dan suka menjahili temanya. Kenya juga suka protes akan sesuatu.

6. Virgo Golandra Aldraf . Anak dari Gareld dan Naya. Umurnya sama dengan Vanno. Semenjak Naya selesai melahirkan,Gareld memutuskan untuk pindah ke Singapura. Membuat rumah sendiri di sana.

****

Aku percaya, Tuhan itu adil. Takdir benar-benar mempertemukan kita dengan tidak sengaja. Perasaan muncul sedikit demi sedikit dan menghasilkan perasaan cinta yang sungguh besar diantara kita.

Dulu.... aku tak percaya apa itu cinta.
Tapi,semenjak ada kamu, hari-hariku lebih berwarna. Dan sejak itulah...aku percaya apa itu cinta.

Semoga saja Tuhan tidak memisahkan kita.

END

/

YEEEE udah selesai ekstra part II nya. Semoga kalian suka. Maaf kalau cerita ice prince ini gak seperti yang kalian inginkan.

Gak bisa banyak-banyak kata. Mohon maaf atas kekurangan dari cerita ini. Eh,kok kayak pidato ya?

Nanti aku umumin sequel cerita ini ya.

See you

Blora,10 Februari 2019

Ice Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang