5. Kebenaran

1.3K 99 3
                                    

Yuri masih setia dengan bantal, kasur dan selimutnya. Dia enggan beranjak karena hari ini turun salju. Dia juga berpikir jika Jungkook pasti tak akan bangun mengingat hari ini sangat dingin.


Tokk tokk..

Yuri kaget, dia spontan terduduk di atas kasurnya.

"Ah, siapa pagi-pagi begini mengetuk pintu, apa dia tak tahu kalau saat ini sangat dingin"

Masih dengan mata sedikit tertutup, Yuri beranjak dari tempat tidurny menuju pintu.

Dia membukanya dan alangkah kagetnya dia setelah mengetahui siapa yg datang.

"Ah, Kim Taehyung-ssi, mengapa anda kesini? Apakah tuan Jungkook belum bagun?" Tanya Yuri sambil melihat ke sekitar Taehyung guna mencari keberadaan Jungkook.

Taehyung menggeleng.
"Belum, dia sepertinya belum bangun.. Mmm apakah aku boleh masuk?"

"Eoh astaga, kamarku berantakan" -batin Yuri.

"Ehm, tunggu sebentar"
Yuri menutup kembali pintunya dan bergegas membersihkan kamarnya yang seperti kapal pecah. Setelah ia rasa cukup, kemudian ia bergegas ke kamar mandi guna mencuci wajahnya sebebentar.

"Haah astaga, rambutku berantakan sekali, reputasiku benar-benar hancur hari ini, sial" keluh Yuri.

****

"Apa?" Yuri kaget setelah mendengar penuturan Taehyung.

"Haha, mana mungkin kau mengada-ngada saja Taehyung-ssi" Yuri berusaha tenang lalu mengambil satu gelas minuman yang ada di depannya.

"Aku serius Yuri-ah, aku bisa melihat dari cara dia menatapmu kemarin di pesawat" Yuri yang mendengar itupun meletakkan kembali minumannya.

Hening~

"Eh heyyy apa yang kalian lakukan di dalam berdua ha?" Taehyung dan Yuri terkejut dengan bentakan Jungkook yang kini berdiri di ambang pintu, karena pintunya terbuka.
Dengan angkuhnya, Jungkook melangkahkan kakinya kedalam.

Jungkook mengedarkan pandangannya ke atas meja.

"Kalian menghabiskan waktu berdua sambil makan-makan tanpa mengajakku? Dan kau babu bodoh, apakah kau berusaha menggoda temanku ha? Dia sudah punya kekasih, lebih baik kau jauh-jauh darinya" oceh Jungkook yang sekali lagi membuat Taehyung dan Yuri kaget.

Yuri berdiri guna menghindari ocahan Jungkook, sebab dia tahu persis Jungkook akan mengatakan jika dirinya tidak sopan duduk di depan majikannya yang sedang berdiri.

"Tuan Jungkook, maaf ini tidak seperti yg anda pikirkan. Tuan Kim hanya mengajak saya berbicara sebentar, sepertinya anda salah paham tuan" jelas Yuri.

"Apa? Mengajak? Apa aku tak salah dengar? Jelas-jelas ini kamarmu. Kau ini.... murahan juga"

Plaakkkk..

Tanpa sadar Yuri menampar pipi Jungkook dengan keras. Kepala Jungkook kini oleng, nyeri sudah pasti ia rasakan.

Jungkook memegang pipinya yang nyeri dan memandang tak percara pembantunya yang kini masih mengepalkan tangan, nampak sekali raut wajah marahnya.

Yuri berlari menyambar tasnya dan bergegas keluar. Entahlah mau kemana dia sekarang, yang penting dia bisa menghindari ocehan Jungkook kali ini.

****

(JK) MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang