Flashback
"Aiish dimana aku taruh penyedot debu itu, di gudang tidak ada" ujar seorang perempuan paruh baya yang kini tengah sibuk mencari alat penyedot debu.
Iya, dia nyonya Jeon.
Nyonya Jeon mencari penyedet debunya sesaat setelah dia melihat loteng rumahnya banyak sekali debu yang terdapat di sana.
"Eoh, Nara-ya"
"Nee ahjumma, ada apa?"
"Aku sedang mencari alat penyedot debuku, apa kau melihatnya?"
"Entahlah ahjumma, aku juga tidak melihatnya. Apa kau mau aku bantu mencarikannya?"
"Apa boleh?"
"Tentu saja sayang" ujar Nyonya Jeon diiringi senyumannya.
"Baiklah, biar aku mencarinya kesana" ucap Nara sambil menunjuk ke arah lantai atas.
Nara mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Dia terlihat agak tergesa-gesa.
Dia berjalan menuju kamarnya lalu mengambil sebuah buku yang terletak di atas nakas.
Dia kembali berjalan keluar kamarnya dan memasuki kamar lain.
Seperti yang sudah kalian duga, dia memasuki kamar Yuri.
Nara meletakkan bukunya di atas lantai, bermaksud agar seseorang mengambilnya dan membaca isinya. Tiba-tiba terdengar suara nyonya Jeon yang memanggil namanya, sepertinya suara itu terdengar semakin dekat. Nara bergegas keluar dari kamar Yuri dan berjalan mendekat kearah suara itu berasal.
"Nee ahjuma, ada apa? Apa ahjuma sudah menemukan penyedot debunya? Aku masih belum menemukannya, di sana dan di kamarku tidak ada" ucap Nara bohong sambil menunjuk kamar tamu, kamar Jungkook dan juga kamarnya.
Di lantai atas hanya terdapat tiga kamar. Kamar Nara, kamar Jungkook, dan juga kamar Yuri. Sedangkan lantai bawah hanya terdapat satu kamar, ruang santai, ruang tv, dan juga dapur.
Nyonya Jeon mengangguk paham.
"Lalu apa kau sudah memeriksa kamar Yuri?"
"Eoh? Nee? Ti..tidak! Belum ahjuma" ujar Nara agak kaget. Sebenarnya dia sedikit takut untuk perbuatannya, tapi ada dua nyawa yang harus dia selamatkan.
"Biar aku yang mencarinya" ucap Nyonya Jeon dan berlalu meninggalkan Nara sendirian.
Nara menghembuskan napasnya kasar, dia menyeka rambutnya dan merasakan ketegangan.
Nara berjalan menyusul nyonya Jeon lalu berdiri di belakangnya.
"Apa ini?" Tanya Nyonya Jeon pada dirinya sendiri.
"Sepertinya itu buku diary Yuri ahjuma, wah aku jadi penasaran" kata Nara. Dia berjalan mendekati nyonya Jeon dan tanpa aba-aba nyonya Jeon membuka buku diary itu.
"Apa?"
"Ada apa ahjuma?"
"Dia itu keterlaluan" ujar nyonya Jeon setengah emosi.
Nara merapatkan giginya dan membulatkan matanya. Kemudian nyonya Jeon meraih ponselnya dan mulai memotret isi dari buku diary yang ia yakini adalh milik Yuri, padahal...
"Aku keluar, kau letakkan buku ini disana dan keluarlah"
"Baik ahjuma"
Nyonya Jeon melenggang keluar, sesuai perintah wanita paruh baya itu Nara pun meletakkan buku diarynya ke tong sampah.
"Mudah sekali ya" ujar Nara sendiri.
Hai... Apa kabar? Jangan lupa vote dan juga komennya yah😍
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfiction"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"