Paginya, Jungkook sudah terbangun dan bersiap menuju kampusnya. Ini adalah hari pertama ia kuliah.
Dia berjalan menuju ruang makan, terlihat disana Yuri sudah berkutat dengan beraneka macam makanan.
"Yuri-ah, kau masak apa hari ini?" Tanya Jungkook, sontak membuat Yuri kaget.
"Aah cuma beberapa masakan biasa tuan, ada nasi goreng dan salad" jawab Yuri seadanya.
Terlihat Jungkook memanyunkan bibir bawahnya sebentar lalu duduk di meja makan. Yuri yang menyadari tuannya akan segeran makan pun memilih untuk berlalu menuju dapur.
"Hey, mau kemana? Ayo makan bersamaku" pinta Jungkook.
Yuri merasa tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ini sudah kali kedua Jungkook menyuruh dirinya makan bersama. Entah setan apa yang merasuki Jungkook akhir-akhirnya. Tapi Yuri suka.
"Ayo, tak usah sungkan. Anggap saja ini apartemenmu, oiya mulai sekarang anggap juga aku sebagai kakakmu" celetuk Jungkook panjang lebar.
Yuri mengedarkan pandangannya ke wajah Jungkook, mencari-cari apakah hari ini tuannya benar-benar kerasukan setan.
"Tak usah menatapku begitu, lebih baik kau duduk dan makan"
Skip..
Setelah makan, Yuri pun bergegas membereskan piring dan makanan sisa. Belum sampai dua langkah Jungkook kembali bergumam.
"Yuri-ah, tinggalkan saja itu semua lebih baik kau ganti pakaianmu"
"Tapi ada apa tuan?" Tanya Yuri bingung.
"Sudahlah, ayo cepat ganti pakaianmu, aku hitung sampai 10 kalau kau masih diam disini aku pecat"
Antara kesal dan bingung akhirnya Yuri menuruti saja apa mau tuannya itu.
"Dasar aneh" batin Yuri.
-------
Kini mereka berdua sedang berada di dalam mobil. Mobil Jungkook melaju di tengah keramaian kota Seoul dengan kecepatan standar. Hingga roda mobil itupun berhenti di depan toko, dari luar terlihat beberapa buku dan juga alat tulis terpajang.
"Maaf tuan, tuan ingin membeli perlengkapan kuliah?" Tanya Yuri.
"Tidak!"
"Lalu?"
"Untukmu"
Sekali lagi Yuri kaget, apa maksud tuannya ini.
"Ma maaf, untuk saya? Maksud tuan?"
"Sudah, ikut saja apa pintaku atau kau ku pecat"
Terpaksa Yuri berhenti bertanya, ia terlalu takut untuk di pecat.
Mereka turun dari mobil dan berjalan menuju toko itu, membuka pintu dan mulai memilih beberapa buku serta bolpoin untuk perlengkapan kuliah.
Yuri yang melihat beraneka macam buku dengan sampul lucu tersenyum kegirangan. Ia menyentuh buku dengan sampul boneka BT21 Cooky, dan satu buah bolpoin dengan hiasan karakter BT21 Tata.
Melihat itu, Jungkook juga menyunggingkan senyumnya. Entahlah apa yang merasuki Jungkook akhir-akhir ini.
Ia mengambil buku dan bolpoin yang Yuri pegang lalu membawanya menuju kasir. Yuri nampak bingung, ia mengekor di belakang Jungkook. Setelah selesai membayar mereka berdua kembali masuk ke dalam mobil yang terparkir di depan toko.
Hening~
Yuri enggan bertanya karena ia takut di pecat, sedangkan Jungkook mengumpulkan keberaniaannya untuk mengatakan bahwa Yuri akan kuliah bersamanya, di kampus yang sama dengannya, satu jurusan dengannya, dan satu kelas tentunya.
Dengan menarik napas sebentar, beberapa keberanian sudah terkumpul dalam diri Jungkook.
"Yuri-ah"
Yang di panggil menoleh.
"Kau akan kuliah........." ucapannya terpotong namun ia lanjutkan "bersamaku, satu jurusan dan satu kelas denganku, ku harap kau tidak akan menolak"
Layaknya seseorang yang sudah menyatakan cinta, jantung Jungkook berpacu tak karuan takut Yuri akan menolak ajakannya. Ia tahu ini keterlaluan, dan di luar batas. Tapi ia ingin Yuri bahagia dan mendapat pekerjaan yang layak nantinya.
Yuri hanya mengedipkan matanya berkali-kali, mulutnya juga membentuk huruf O. Ia tak menyangka Jungkook akan sejauh ini.
"Yuri-ah" panggil Jungkook. Yang di panggil masih dengan ekspresi kagetnya.
Ia mengibas-ngibaskan tangan ke wajah Yuri."Aah..ya tuan? Bagaimana bisa? Saya?" Tanya Yuri lagi.
"Kau mau?"
"Ahahaa tuan becanda ya?" Yuri balik bertanya, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia hanya memastikan bahwa Jungkook tidak sedang mengerjainya.
Jungkook menganggukkan kepalanya sembari fokus menyetir.
"Bagaimana? Aku sedang tidak bercanda" ketus Jungkook.
Terlihat raut wajah Jungkook yang serius membuat Yuri bergidik ngeri. Tak pernah ia mendapati tuannya begini kecuali waktu itu.
Yuri diam. Dia tak tahu harus menjawab apa.
"Aku anggap diammu adalah Iya" putus Jungkook seenak jidatnya.
"Kita sudah sampai" terang Jungkook, lagi.
Jungkook melepas seatbelt nya. Dan melenggang meninggalkan Yuri di dalam mobil. Melihat tuannya yang sudah keluar, ia putuskan untuk keluar juga, tak lupa ia meraih buku dan bolpoin yang Jungkook belikan untuknya. Dalam hati Yuri menyukai sikap tuannya yang tiba-tiba manis seperti ini.
Ia berjalan mengekor di belakang Jungkook. Ia benar-benar tidak tahu ia berjalan kemana.
Di sepanjang perjalanan, mata Yuri tak lepas mengamati punggung Jungkook. Terlihat juga beberapa wanita yang tak sengaja berpapasan dengannya dan Jungkook menatap Jungkook dengan ekspresi kagum. Entahlah, mungkin mereka mengagumi ketampanan Jungkook. Dan hal ini berhasil membuat Yuri agak sedikit kesal. Entahlah mengapa bisa.
Yuri terus saja berjalan dan tanpa aba-aba Jungkook menghentikan langkahnya, dan alhasil Yuri menabrak punggung Jungkook.
Jungkook yang sadar akan perlakuannya hanya tersenyum senang, pasalnya ia melakukan ini memang sengaja.
Jungkook memutar badannya menghadap Yuri, di amatinya wajah Yuri yang saat ini sedang kebingungan. Di raihnya tangan Yuri dan Jungkook menariknya menasuki salah satu ruang kelas. Di dalam, Yuri di dudukkan di samping Jungkook oleh Jungkook sendiri.
Yuri menelan ludahnya kasar, ia tegang jika di perlakukan seperti ini, apalagi tadi ia dan Jungkook bergandengan tangan.
"Tak usah tegang, dosen hari ini katanya baik dia tidak killer" ucap Jungkook.
Yuri menoleh dan menatap Jungkook, berharap Jungkook mengerti maksudnya dan memberi alasan dari semua perlakuannya.
"Nanti sepulang kuliah aku jelaskan, eoh!? Dosennya sudah masuk" ujar Jungkook tenang.
TBC........
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfiction"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"