Setelah kejadian kemarin, Jungkook tidak banyak bicara pada Yuri. Ia hanya akan bicara jika ia butuh sesuatu atau menyampaikan hal penting.
Seperti pagi ini, ia dan Yuri sudah berada dalam mobil menuju kampus. Keduanya masih sama-sama diam. Yuri dengan lamunannya dan Jungkook dengan penyesalannya. Iya, dia menyesal karena sudah mencium Nara di depan Yuri dan ia juga menyesal karena sempat menikmati aktifitasnya. Padahal ia hanya menganggap itu permainan. Ia hanya berniat membuat Yuri cemburu meskipun dia sendiri tidak tahu apakah Yuri menyukainya atau tidak.
Ia mengutuk dirinya sendiri karena melakukan tindakan konyol itu. Pasti Nara akan semakin menempel padanya, meski Jungkook tak memberitahukan alasan dia menciumnya.
Flashback
Jungkook pov:
Aku sudah di apartemenku dengan Nara. Aku berniat memesan makanan tapi masih menunggu Yuri.
Tak berselang lama aku dengar pintu apartemen terbuka dan derap langkah mulai terdengar. Aku yakin itu Yuri.
Aku dan Nara sedang berada di ruang santai dan kami sempat bercanda dan tertawa bersama. Ku dengar langkah kaki Yuri mulai mendekat kesini. Aku ingin mengusilinya kali ini sampai tiba-tiba pikiran anehku muncul.
Ku tarik Nara yang masih tertawa menuju dekapanku. Ku pegang kedua sisi pipinya dan mulai menciumnya di bagian bibir. Ku lihat Nara sedikit terkejut, namun secara perlahan ia mulai sadar jika aku menciumnya dan diapun mulai menikmati permainanku, tak ku pungkiri akupun ikut terhanyut.
Aku sadar Yuri sudah berdiri di sana agak lama dan tiba-tiba dia pergi entah kemana. Aku mundurkan kepalaku lalu berdiri dan berjalan menjauhi Nara.
Ku suruh ia pulang, ia sempat mencegah dan menghujaniku dengan beberapa pertanyaan, aku tak bisa menjawab.
Flashback end
Jungkook dan Yuri sudah sampai di kampus dan keduanya bergegas masuk ke dalam kelas.
5 menit mereka menuju kelas yang terletak di lantai atas, selama itu pula keduanya masih enggan untuk sekedar berbicara.
Setelah pintu lift terbuka keduanya bergegas berjalan menuju ruang kelas. Masih dalam keheningan diantara keduanya.
"Jungkook-ah" panggil seorang wanita dari arah depan. Siapa lagi kalau bukan Nara, wanita yang Jungkook cium tempo hari.
Jungkook mendongakkan kepalanya yang sedari tadi agak menunduk.
Ia tersenyum simpul saat melihat keberadaan Nara di depannya. Nara meraih pergelangan tangan Jungkook dan menarik laki-laki itu masuk ke dalam kelas.
"Yuri-ya... Ayoo" kali ini Nara juga mengajak Yuri. Ia tersenyum melihat Yuri yang juga tersenyum padanya.
Ketiganya sudah duduk di bangku masing-masing. Jungkook kini duduk di bangku dekat dengan tembok, di sebelahnya Nara, dan di sebelah Nara adalah Yuri. Ya, kira-kira seperti itu.
Nara masih terus tersenyum melihat eksistensi Jungkook di sebelahnya. Pria itu hanya berkutat dengan handphone yang ia pegang.
Nara meraih handphone Jungkook dan meletakkannya di atas bangkunya.
"Bisakah kau berhenti, aku lelah melihatmu yang hanya fokus pada benda ini" ungkap Nara sambil melirik Handphone Jungkook yang tergeletak di atas bangkunya.
"Ada apa?" Tanya Jungkook ketus.
"Ish, hanya itu.." ujar Nara kesal. Sesekali ia melihat keadaan sekitarnya. Masih belum banyak mahasiswa yang datang. Jika di hitung mungkin hanya 5 sampai 7 mahasiswa.
"Mm.. Jungkook-ah, boleh aku bertanya?" Kali ini Nara yang mulai bertanya pada Jungkook. Laki-laki itu menghadap Nara dan memasang wajah penasarannya.
"Ke..kenapa ke..kemarin kaaau..." belum sempat wanita itu melengkapkan kalimatnya sudah terpotong dengan pernyataan Jungkook yang meluluhlantakkan hatinya. (Oke ini lebay).
"Karena aku suka..aku suka bibirmu dan juga dirimu" potong Jungkook.
Yuri yang semula cuek dan hanya menuliskan beberapa kosa kata di bukunya kini menghentikan aktifitasnya. Dia merasakan tubuhnya menegang, jantungnya berdetak hebat. Ia merasakan desiran aneh di hatinya. Bulu kulitnya pun ikut merasakan sampai-sampai ia berdiri.
Yuri memejamkan matanya lalu menghirup udara sebentar dan serentak menghembuskannya dengan paksa.
"Astaga" pekik Nara.
Nara berdiri tanda ia kaget. Beberapa mahasiswa yang semula melakukan aktifitas masing-masing kini menoleh kearah Nara yang seketika memekik.
Nara mengamati keadaan di sekitarnya dan duduk kembali. Ia merasa malu kali ini. Dia raihnya buku Yuri yang ada di sampingnya. Kini buku Yuri sudah berhasil menutupi wajah Nara. Ia menoleh ke arah Jungkook dan menampakkan senyumannya yang manis.
"Serius? Kau menyukaiku?" Ia masih terus bertanya. Yang di tanyai hanya diam.
Sesekali Nara memegang dadanya dan merasakan degupan jantungnya yang tak beraturan, sedangkan Jungkook kini atensinya menatap Yuri yang kini duduk dengan rambutnya yang tergerai dan bolpoint yang ia mainkan. Ia juga menangkap bahwa Yuri seperti seseorang yang tegang, terlihat jelas dengan cara ia menggigit bibir bawahnya dan tangannya yang masih terus memainkan bolpoint, namun pandangannya lurus ke depan.
Tiba-tiba Nara memeluk Jungkook dan membuat laki-laki itu mengerjap kaget.
"Terimakasih.. Jadi, apa sekarang kita sepasang kekasih?" Tanya Nara, ia masih setia memeluki tubuh Jungkook dari arah samping. Jungkook mulai melepaskan pelukan Nara dan mengangguk setuju dengan pertanyaan gadis itu. Tanpa ia sadari, Nara kembali memeluk Jungkook dan sukses membuat seisi kelas yang sudah cukup ramai senyum-senyum sendiri.
"Baiklah Jo Yuri, kali ini kau sudah kelewatan..aku sudah memperingatkanmu untuk berhenti merasakan perasaan itu kepada majikan yang tak sedikitpun menyukaimu, kau sudah kalah dan..selamat atas rasa sakitmu" kali ini hati Yuri mulai mengomeli dirinya sendiri. Ia kembali merasakan perasaan sakit itu lagi. Apalagi melihat bagaimana Jungkook di peluk oleh Nara dan mendengar sendiri penuturan majikannya itu bahwa dirinya menyukai Nara.
Remuk.
Kata itu yang hanya bisa menggambarkan kondisi hati Yuri saat ini.
Ia tak tau lagi harus bagaimana, semua usahanya untuk berhenti menyukai pria itu sia-sia. Tak ada yang berhasil.
"Berhenti" kali ini ia mulai bermonolog pada dirinya sendiri lagi.
"Kau bodoh!"
Hai iam back, makasih yang masih setia sama cerita aku..Jgn lupa vote and coment yah.. Hargai author yang udah ngetik sama mikirnya yah.. Makasih💜
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfic"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"