Yuhuuuuu...
Cover baru doong💜💜
Jan lupa voment yah man teman😊Seseorang melangkahkan kakinya ke sebuah rumah tua yang usang dengan sneakers putih yang di pakainya.
Dia berjalan tunggang langgang karena takut ada orang lain yang melihatnya.
Dia membuka pintu rumah dengan tergesa-gesa. Napasnya tercekat saat melihat sosok yang kini tengah terduduk di depannya dengan mengenakan baju serba hitam dan topi yang menutupi hampir semua matanya.
"Sudah sampai rupanya.... Nara-ssi"
Pria yang kini duduk di depan Nara mulai berdiri. Nara mengerjap, namun dia berusaha tenang.
"Iya.. Aku kesini, kau tak perlu lagi mengganggu ibu dan adikku, biarkan mereka bahagia"
"Hahaaa" laki-laki itu tertawa dan bertepuk tangan dengan girangnya.
"Kau kira kau siapa? Ini semua ulah ibumu, jika saja waktu itu..... Ah sudahlah, mana uangnya? Kau.... Kesini bukan hanya datang untuk berkata hal sampah seperti tadi kan?"
"Tidak, aku membawa separuh dari yang kau minta" Nara melemparkan uang yang terbungkus amplop dan di tangkap oleh laki-laki tadi.
Laki-laki itu sebut saja tuan Min mulai membuka amplop dan melihat jumlah uang yang Nara beri.
"Nice baby" ujarnya terpotong "Tapi, tetap saja kalian harus memberikanku uang dengan minimal yang sudah aku minta pada kalian, jika tidak kau tahu sendiri apa akibatnya" tuan Min itu mulai meraih pisau yang tersembunyi di balik pakaiannya.
Nara membulatkan matanya "tidak, iya..aku akan memberimu tapi kau jangan ganggu adikku"
"Aish, kau cerewet sekali yaa.."
"Ma..maaf, kalau begitu aku permisi"
"Tunggu" nara menoleh menghadap laki-laki yang memanggilnya itu.
Tuan Min melangkahkan kakinya menuju Nara. Nara menahan napasnya saat sosok laki-laki menyeramkan itu mendekatinya.
"Apa kau sudah bisa mendapatkan hati calon ibu mertuamu itu?"
Nara tercekat, ia kaget saat mendengar penuturan tuan Min.
"Dari mana kau tahu?"
"Hahaaa, kau pikir aku orang bodoh. Kau mendekatinya agar kau bisa memberiku uang kan?"
"Ti..tidak"
"Ssssttttt...jangan mengelak sayang"
"Jangan memanggilku sayang"
"Jangan jual mahal, mmm kalau di perhatikan kau sexy juga" ucap tuan Min sambil menyentuh pipi dan bahu Nara.
"HENTIKAN!!" Tuan Min tertawa mendengar bentakan Nara lalu tiba-tiba dia menekan kedua pipi Nara dengan tangan kanannya.
"Jangan sekali kali kau berani membentakku, aku beri penawaran. Jika kau tak bisa memberiku uang..tubuhmu juga boleh kau berikan padaku, kita........bisa bersenang senang" tutur Tuan Min diiringi seringaiannya, lalu dia melepaskan tangannya dari pipi Nara dengan sedikit menghentakkan, membuat Nara sedikit oleng.
"Jangan bermimpi" ujar Nara dengan memegang pipinya yang terasa sakit.
"Aku suka kegigihan mu, sekarang pergilah dan ambil hati calon ibu mertuamu lalu bawakan aku uang" ujar tuan Min yang berlalu meninggalkan Nara di ambang pintu.
Nara meringis saat merasakan pipinya yang terasa sakit, dia berjalan keluar dari rumah tua itu dan berlari menuju halte bus terdekat.
____
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfiction"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"