Terlihat seorang dokter tengah memeriksa pasiennya di sebuah kamar megah.
"Bagaimana kondisiku?"
"Kau...perlu memastikannya ke rumah sakit, sepertinya ada satu hal yang serius denganmu"
Jungkook mengerjap saat mendengar pernyataan dokter kepercayaannya itu.
Di lihatnya dokter tadi berkemas dan pamit padanya untuk kembali.
Jungkook mengantarkannya ke depan, dan memberi satu bungkukan tanda hormat.
Tiba-tiba handphone nya bergetar.
Nara menelponnya.
"Iya Nara-ya?"
(.......)
"Baiklah aku segera kesana"
Setelah mengatakan itu, lantas Jungkook buru-buru menghampiri mobilnya dan melaju dengan kecepatan standar.
Setelah sampai pada tujuannya, dia di kejutkan dengan satu sosok laki-laki yang tengah menatapnya sinis. Dia sedang bersama Nara di ujung sana.
Lekas, Jungkook berjalan menuju sebuah bangku di dalam restoran mewah.
"Kau..sudah lama?"
Terlihat Nara hanya mengangguk dengan senyuman menghiasi wajahnya.
"Jungkook, aku ingin memberitahu tentang dia" ujar Nara sambil menunjuk pada laki-laki yang menatapnya sinis itu.
"Oh ya, siapa dia?"
Tanpa Jungkook mendengar penjelasan Nara, sebenarnya dia sudah tahu jika dia adalah kekasih Nara.
Asal kalian tahu, hubungan mereka jauh dari kata harmonis, mengingat betapa cinta dan berharap dia kepada Yuri. Dan asal kalian tahu juga, Jungkook sudah tahu jika Nara berbohong mengenai keluarganya, tapi dia tidak tahu tentang perbuatan istrinya itu kepada Yuri.
"Dia kekasihku"
Oh astaga.
Dengan mudahnya dia mengatakan itu kepada Jungkook. Seakan-akan semuanya akan baik-baik saja, dia tidak ingat betapa sayangnya Nyonya Jeon kepada Nara.
"Dan, ini"
Nara menyodorkan dua buah surat kepada Jungkook.
"Apa ini?"
"Kau boleh membuka surat yang beramplop putih itu sekarang, tapi kau harus membuka amplop berwarna biru muda itu besok"
Jungkook semakin tidak mengerti dengan sikap Nara. Setelah beberapa detik yang lalu dia mengenalkan kekasihnya pada Jungkook, wanita itu malah membuat dan meminta permintaan yang aneh padanya.
"Kenapa aku harus mengikutimu jika aku bisa membuka keduanya sekarang"
"Tidak, itu tidak boleh"
Jungkook mendesah kesal.
Mau apa wanita ini.Dan iya, lupakan mengenai rasa sayang Jungkook dulu pada Nara. Semuanya sudah tidak sama lagi seperti dulu.
Dengan cekatan Jungkook membuka surat beramplop putih sesuai permintaan Nara.
Alangkah terkejutnya Jungkook saat ia membaca isi surat itu, adalah surat perceraian?
Oh tunggu, apa Nara menggugat cerainya.
"Aku sudah tidak nyaman denganmu, selama kita bersama kau tidak pernah memperlakukanku seperti istri. Bahkan kau sama sekali tidak menyentuhku"
Apa wanita ini tengah berbicara 'itu'?
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfiction"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"