Hari ini adalah hari membahagiakan bagi dua insan. Yakni nyonya Jeon dan suaminya. Keduanya nampak tersenyum manis menyambut para tamu yang berdatangan.
Nara juga sangat senang hari ini, namun tidak bagi Jungkook.
"Jungkook, kau tidak boleh gugup begitu"
"Siapa yang gugup"
"Ya dirimu, siapa lagi? Buktinya kau mondar mandir dari tadi, membuat kepalaku pusing saja"
"Diamlah, atau kau aku celupkan ke lautan coklat di luar sana"
Taehyung yang merasa di ancam hanya mempoutkan bibirnya membentuk huruf O.
Jungkook nampak gusar, ia sudah mulai tidak yakin dengan pilihannya ini.
"Kalau kau berubah pikiran, biarkan aku saja yang menggantikanmu"
"Berisik!!"
"Yasudah kalau tidak mau"
"Dasar bodoh, kalau aku membiarkan kau menikahi nara Wonyoung mau kau apakan?"
"Menjadi istri kedua" ucap Taehyung santai dengan diiringi senyuman khasnya.
"Sudahlah, mungkin memang ini akhirnya"
"Kook, apa Yuri akan datang?"
"Entahlah, sepertinya tidak akan karena satu minggu yang lalu saat ia pergi dari apartemen, ibuku melarangnya pergi ke hari pernikahanku. Ah brengsek!"
"Siapa yang brengsek?" Tanya seseorang dari arah pintu.
"Bersiaplah, kau sudah harus berada disana.para tamu juga sudah datang" ujar Ayah tirinya dengan ekspresi seriusnya. Lalu berjalan menjauhi kamar yang di tempati Jungkook dan juga Taehyung.
"Dan lihatlah wajahnya itu, tidak ada ramahnya sekali, atau mungkin dia iri dengan ketampananku" ujar Jungkook percaya diri, sesekali ia membetulkan posisi jas dan rambutnya.
Kemudian terlihat Taehyung berdiri dan berjalan mendekati Jungkook yang sudah berbalut jas hitam.
Pletakk!!
Dia menjitak kepala Jungkook.
"Kau ini, dalam keadaan seperti ini masih saja bersikap aneh"
"Hello, kau yang aneh"
"Ah sudahlah ayo keluar, atau aku culik Nara sekarang biar ibumu malu dan kau tidak di akuinya anak lagi"
"Ancaman macam apa itu"
"Berisik" erang Taehyung dan langsung menarik Jungkook keluar.
___________________
Jungkook mengedarkan pandangannya, mencari sosok seorang wanita yang ia rindukan. Meski rasa kecewa itu masih berbekas.
Dia kini tengah berdiri menghadap para tamu undangan, menunggu calon istrinya guna mengucap janji sehidup semati.
Tanpa menunggu lama, Nara sudah muncul dari balik pintu. Berjalan dengan di dampingi Nyonya Jeon. Hal ini dilakukan karena mereka menyangka jika Nara sudah tidak memiliki ayah dan ibu. Bahkan kakaknya juga mengidap kelainan akal. Tentu semuanya bohong, ini hanya cerita hayalan dari seorang Jang Nara.
Dia nampak anggun dengan gaun putih yang menjuntai kebawah dan nampak bersinar dengan beberapa berlian yang menempel di leher, telinga, dan pucuk kepala Nara.
Senyum yang manis tak lupa ia tujukan untuk menambah kesan cantiknya.
Disinilah dia, berdiri di depan seorang Jeon Jungkook. Keduanya mengikat janji untuk tetap bersama baik dalam keadaan susah maupun senang. Diikat dengan dua buah pasang cincin dan di saksikan beberapa ratus pasang mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfiction"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"