"Jeon Jungkook, Yuri-ah"
Panggil seorang wanita dari luar. Terdengar pintu yang di gedor sangat keras membuat nyonya Jeon memekik kaget.
"Siapa sih pagi-pagi" gumamnya, ia melangkahkan kakinya menuju arah pintu.
"Yaaaaa!!" Kaget nyonya Jeon setelah menyaksikan penampilan aneh dari seorang gadis yang ia yakini adalah pelaku yang menggedor-gedor pintu.
"To..tolong aku" ujar wanita muda itu dengan lemah.
"Ayo masuk" titah nyonya Jeon dengan memapah Nara menuju kedalam apartemen dan Nyonya Jeon menyuruhnya untuk duduk di sofa.
Nara terlihat menyedihkan saat ini. Matanya yang berkantung, bajunya dan rambutnya yang acak-acakan menambah kesan menyedihkan itu.
"Kenapa kau bisa begini? Lalu..kenapa kau bisa datang kesini dan menggedor-gedor pintu sambil memanggil nama Jungkook dan Yuri?" Wanita paruh baya itu mulai mendekati Nara dan memberikan gadis itu teh hangat.
"Sebelumnya aku minta maaf telah mengganggu ahjumma di pagi buta seperti ini, aku....Aku adalah kekasih Jungkook sekaligus teman Yuri. Kami bertemu dan berteman karena kami teman satu kampus dan satu jurusan" jelas Nara panjang lebar. Ia mengambil teh yang di berikan nyonya Jeon dan menyesapnya perlahan.
Nyonya Jeon nampak sedikit kaget. Apa maksud dari perkataan wanita ini?
"Maksudmu..Jungkook dan Yuri kuliah begitu?" Tanya nyonya Jeon memastikan dan di jawab anggukan oleh Nara.
"Kau tahu kan kalau Yuri itu pembantu disini?" Tanya Nyonya Jeon lagi. Nara hampir tersedak, namun dengan cepat ia meletakkan kembali minumannya dan tersenyum menatap wanita paruh baya di depannya ini. Ia tak tahu jika wanita ini adalah ibunda Jungkook.
"Iya ahjumma, saya tahu..sebenarnya dulu mereka mengaku jika mereka bersaudara, tapi semuanya terbongkar seperti lelucon..haha" jelas Nara yang berakhir kekehan.
Nyonya Jeon masih mematung tanpa ekspresi.
"Dan kata Jungkook, dialah yang membiayai kuliah Yuri, wah..laki-laki itu benar-benar baik"
"Oke baiklah sudah cukup. Perkenalkan namaku Jeon Sarang, aku ibunya Jungkook dan kenapa bisa keadaanmu seperti ini?" Tanya nyonya Jeon lagi.
Kali ini Nara menjelaskan panjang lebar tentang seluk beluk keluarganya yang berakhir dengan dekapan hangat dari nyonya Jeon. Ia merasa iba.
"Baiklah, kau beruntung bisa berpacaran dengan anakku. Lebih baik kau ikut aku ke kamar dan mandilah. Oiya tinggallah disini juga"
Nara membulatkan matanya kaget. Ia kaget karena ibu Jungkook sendiri yang menawarkannya tinggal di apartemen Jungkook. Dia masih tidak percaya.
"Benar kah?
"Iya... Ayo keatas"
Mereka berdua akhirnya berjalan beriringan menuju kamar nyonya Jeon.
_____
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Itu artinya Yuri harus bergegas bangun dan memasak makanan untuk Jungkook dan juga Nyonya Jeon.
Ia meraih kenop pintu dan mendorongnya. Saat hendak keluar, atensinya menatap sesosok wanita muda yang kini tengah berdiri di depan pintu kamarnya.
Dia Nara.
"Hai Yuri-ah" sapa Nara sambil melambai-lambaikan tangannya. Ia menarik Yuri masuk kembali ke dalam kamarnya.
"Yuri-ah, aku masih tidak percaya"
"Ke..kenapa?"
"Ahjuma itu ibunya Jungkook kan? Dia menyuruhku tinggal disini, dan dia merestui hubunganku dengan Jungkook.. Aku senang sekali" ujar Nara panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfiction"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"