4. Ramen

1.5K 107 5
                                    

Mereka akhirnya sampai di jeju dan langsung menuju hotel tempat mereka menginap, namun belum genap 1 jam mereka sampai Jungkook sudah membuat ulah lagi.

"Hei kau, babu bodoh. Cepat belikan aku ramen" suruh Jungkook. Kini ia menelpon pembantunya guna membelikan ramen yang dia inginkan.

"Yaa, kenapa tidak meminta pelayan hotel saja sih. Mengganggu saja" jawab Yuri sebal.

"Hah? Apa kau baru saja membentak majikanmu yang tampan ini?"

Alih-alih Yuri menjawab ocehan majikannya, dia langsung saja memutus sambungan teleponnya dengan Jungkook dan bergegas keluar membeli ramen.

Jungkook yang kesalpun menelan ludahnya dan berjalan keluar menuju kamar Yuri. Baru akan menggedor pintunya tiba-tiba saja terbuka.

"Mwo?!" Jungkook kaget. Ia lihat Yuri menatapnya tajam, sepertinya ia marah.

Yuri membuang tatapannya, kemudian dia berjalan menjauhi Jungkook yang masih berdiri di depan pintu.

"Hei kau babu bodoh, dimana tatakramamu ha?"

Mendengar itu Yuri menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Jungkook. Dia membungkuk guna memberi hormat.

"Mianhae tuan saya terburu-buru, bukankah tadi tuan menyuruh saya membeli ramen?"

Mendengar penuturan Yuri, Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ah, iya. Lalu kenapa kau mematikan sambungannya sepihak ha? Apakah itu bisa dikatakan sopan?" Ujar Jungkook lagi.

Sebenarnya ia tak terlalu mempermasalahkan itu, hanya saja ia senang melihat wajah Yuri kesal.

"Aaah sudah lah, ayo kutemani kau membelinya, aku juga bosan di kamar itu terus" ia melangkahkan kakinya mendahului Yuri.

Yuri berusaha menahan kekesalannya. Iapun menyusul majikannya itu dan berusaha mensejajarkan langkahnya.

****

"Kau tahu Yuri-ah, aku jarang sekali keluar seperti ini. Aku jarang berjalan kaki seperti ini" tutur Jungkook disela-sela keheningan.

Yuri hanya diam. Dia menatap wajah majikannya dari arah samping. Merasa di perhatikan, Jungkook pun mengarahkan pandangannya pada Yuri.
Yuri terlihat kelabakan, ia spontan mengalihkan padangannya pada bulan yang kini bersinar terang.

"Bukankah bulan itu sangat indah tuan, waah saya tidak pernah melihatnya bersinar seterang ini sebelumnya" ujar Yuri berusaha mengalihkan perhatian Jungkook.

Mendengar dan melihat reaksi Yuri setelah ketahuan menatapnya membuat tawa Jungkook meledak.

Jika saja jalan yang mereka lalui ramai, mungkin Jungkook akan di anggap orang gila karena tertawa sendiri dan sangat nyaring.

"Tak usah mengalihkan perhatianku, aku tahu tadi kau menatapku eoh? Apa kau mulai terpesona denganku?" Goda Jungkook.

Mendengar itu, yuri tak kuasa menahan malu. Dia putuskan mempercepat langkah kakinya mendahului Jungkook.

Jungkook hanya tersenyum melihat tingkah Yuri sekali lagi.

****

(JK) MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang