Masih ingat dengan sikap tegarku dulu?
Mungkin tak seberapa
Namun aku berharap kau akan menjadikan itu sebagai referensimu untuk menjadi kuat juaJo Yuri
30 September 2019__________________
____
Derap langkah mulai terdengar dari salah satu sudut ruangan apartemen megah.Terdengar hembusan napas yang di hembuskan paksa oleh pemiliknya, dan napas itu kini sudah mulai menghilang dan hanya menyisakan sedikit rasa hangat di hidung pemiliknya.
Yuri menarik satu koper besar di belakangnya. Dengan langkah gontai dan ekspresi sedih.
Ini adalah hari terakhirnya berada di apartemen Jungkook. Yuri mengedarkan pandangannya menuju kamar Jungkook yang pintunya masih tertutup rapat. Ini masih sangat pagi, namun dia harus bergegas pergi. Dan ini juga adalah taktiknya untuk menghindari berpapasan atau bertemu dengan Jungkook.
Jungkook sudah seperti candu baginya. Memang dulu dia sering mengejek dan bahkan mengatai Jungkook karena sikapnya yang seenak jidat, namun saat ini momen itu sangat ia rindukan.
Ia merindukan mengerjai Jungkook, di kerjai Jungkook, dan rindu di tatap hangat oleh pria itu.Yuri mulai menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi pandangannya dan mulai berjalan menuruni tangga.
Masih dengan kesedihan yang menyelimutinya, langkahnya pun menjadi sedikit lebih cepat.
Perasaannya masih mengganjal setelah kejadian waktu itu. Dia hendak memberitahu Jungkook kejadian yang sebenarnya, kejadian jika dia di fitnah, namun Jungkook seakan tak ingin berbicara dan mendengarkannya.
Dia tidak menyalahkan siapapun meski kadang perasaan curiga itu kerap menghampiri nya.Flashback
"Jungkook-ah, kau sudah pulang?" Ujar Yuri, yang di tanyai hanya melihatnya sekilas.
Jungkook berjalan menghindari Yuri dan mulai menaiki tangga. Dia arahkan langkahnya ke balkon rumah dengan perasaannya yang hancur. Bagaimana tidak, orang yang baru dia sukai sudah berani melukai perasaannya. Berusaha memanfaatkannya demi harta meski dia ingin membantu keluarganya? Apa apaan itu. Itu sangatlah tidak adil pikirnya.
"Sudah jangan ikuti aku" bentak Jungkook tanpa menoleh, karena memang dia sendiri tahu jika Yuri mengikutinya.
"Biarkan aku jelaskan dulu"
"Tidak perlu, aku sudah putuskan untuk melupakanmu, sekarang pergilah dari hadapanku"
"Tapi Jungkook-ah..." ucapan Yuri terpotong karena Jungkook mengacungkan jarinya ke udara, tanda berhenti.
"Aku harap kau tidak akan benar-benar melupakan aku, maafkan aku yang lancang menyukai majikanku sendiri" lanjut Yuri dengan nada tegas. Dia berbalik dan berjalan menuju dapur.
Sedangkan Jungkook meringis.
Dia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya. berjalan menuju balkon yang masih berjarak sekitar lima langkah dari posisinya berdiri saat ini.
Ia mulai merasakan udara sore yang sangat sejuk dan berharap kesejukan itu menjalar menuju hatinya, namun itu tidaklah mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
Fanfic"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"