Hari ini hari minggu. Yuri dan Jungkook tentunya libur kuliah. Keduanya masih betah di dalam rumah.
Jungkook dengan handphone nya dan Yuri dengan lap dan sapu yang ia pegang.
Keduanya masih sama-sama sibuk tanpa mau berbasa basi. Akhir-akhir ini Jungkook terlihat lebih pendiam. Ia terkesan cuek. Sebenarnya Yuri suka, tapi... Ah entahlah.
Ding dong..
Suara bel apartemen berbunyi. Yuri bergegas meraih gagang pintu dan membukany. Nampak Nara yang kini tengah berdiri di depan Yuri dengan senyum dan melambai-lambaikan tangannya.
"Hai Yuri-ah" sapa Nara masih dengan senyumnya yang melebar.
"Jungkook di dalam ya?" Tambah nara lagi. Kali ini dia sudah mulai masuk kedalam apartemen, meninggalkan Yuri yang masih berdiri dengan tangannya yg memegang gagang pintu.
Nara berhenti dari langkahnya dan menarik Yuri kedepannya.
"Kau tahu Yuri-ah... Aku dan Jungkook kami berpacaran, dan hari ini aku mengajaknya jalan jalan, dia mau.. Aaaa aku bahagia sekali" tutur Nara panjang lebar.
Yuri menganga kaget. Ia sakit tentu saja.
"Waah jinja? Selamat ya Nara-ya..kau...sangat beruntung dan aku ikut bahagia" ucap Yuri bohong. Matanya mulai berair namun dengan cepat ia mengalihkan padangannya pada arah dapur..
"Emmm..lebih baik kau bertemu Jungkook op..oppa dulu di sana" tunjuk Yuri dan berjalan meninggalkan Nara.
Sesuai dengan perintahnya, kini Nara sudah berjalan menuju arah yg di tunjuk Yuri.
Yuri menangis, tentu saja. Hatinya kali ini benar-benar sakit.
"Kenapa aku masih terus merasa sakit"
"Padahal aku sudah berusaha membuang rasa ini" monolog Yuri pelan sambil sesekali memegang dadanya yg mulai sesak.
Bagi Yuri ini adalah cinta pertamanya. Ia tak pernah benar-benar mencintai laki-laki sebelumnya. Pantas saja sangat terasa sakit.
"Andai aku bisa berhenti mencintaimu Jeon Jungkook" monolog Yuri lagi. Ia mengusap air matanya yg turun.
"Kau bilang apa tadi?" Tiba-tiba suara berat terdengar dari arah belakang. Yuri terkesiap dan membalikkan badannya, melihat eksistensi seseorang yang ia kenali suaranya. Jeon Jungkook, iya itu Jungkook.
"Oh astaga apa yang aku ucapkan" kali ini ia tak bermonolog dalam hatinya.
Jungkook mendekatkan dirinya pada Yuri.
"Kau bilang apa tadi" ulang Jungkook yang kini sudah berada satu meter dari Yuri.
"Apa aku tk salah dengar?"
"Kau bilang mencintaiku?" Kali ini Jungkook sedikit memberi penekanan pada kata "mencintai"
Yuri menunduk. Ia tak tau harus berbuat apa. Ia mengutuk dirinya sendiri. Mungkin sebentar lagi ia akan menjadi seorang pengangguran dan...putus kuliah? Oh tidak, kuliah bukan prioritasnya. Baginya kegiatan itu hanya menghambur-hamburkan uang.
"Sampai bertemu nanti malam, aku keluar dulu" ucap Jungkook ketus dan kembali ke tempat asalnya.
Nampak Jungkook dan Nara yang sudah berjalan keluar, tak lupa Nara melambai-lambaikan tangannya pada Yuri.
"BODOH!"
Hai hai..
Hari ini double part yah
Wish you all love this part..
Jgn lupa vote and comment juseyeo...💕
![](https://img.wattpad.com/cover/170943114-288-k893244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(JK) MINE ✔
أدب الهواة"Kalau saja Tuhan hanya menciptakan aku dan kamu, aku yakin kita tak akan sejauh ini"