•Clinton•
Aku sedang berkumpul bersama yang lainnya di kantin kampus, seperti biasa memperbincangkan hal-hal yang tidak penting namun tetap berfaedah. Disini ada charisa dan ia duduk di sebelahku, tanpa rasa canggung atau apapun sedangkan aku berusaha mati-matian untuk tidak memfokuskan mataku ke arahnya. Karena wajahnya itu cukup berbahaya untuk ku pandang.
"Woyy". Ucap deven, ia baru saja bergabung karena ia baru selesai dengan matkul nya dan kali ini ia datang dengan seorang perempuan berjilbab dan sangat cantik sepertinya itu mahasiswi baru yang dulu kabarnya tersebar. "Kenalin guys, ini nashwa zahira panggil aja uwa. Dan ternyata nyokapnya dia temen mamah gue, jadi gak papa kan kalo gue ajak kumpul bareng kita?". Jelasnya.
"Hai, senang bertemu dengan kalian". Ucap nashwa dan tersenyum ramah.
"Boleh aja, makin banyak orang makin rame kan?". Jawabku. "Hallo uwa, gue charisa panggil aja ucha..". Charisa memperkenalkan dirinya, ini adalah salah satu sikap charisa yang aku sukai sikapnya yang welcome terhadap siapa pun.
"Bisa 2U gitu ya..". Ucapku terkekeh. "Wa anak mana nih?". Tanya friden.
"Medan".
"Wow.. tercengang gue, kita satu darah ternyata". Ucap friden antusias. "Harus gitu ya ekspresinya kayak baru ketemu sodara kandung..". Ledek charisa.
"Yee.. sirik aja lo".
"Udah pada duduk aja dulu, gak pegel apa berdiri". Ucap william, deven dan nashwa langsung duduk. Aku melihat ke arah lain yang dimana anneth dan joa tengah berjalan beriringan.
"Wihh.. makin rame aja nih". Ucap joa yang baru saja bergabung. "Iya dong kita kedatangan keluarga baru lagi". Jawab charisa bersemangat.
"Jadi pas kan cowoknya empat, ceweknya empat". Timpalnya lagi. "Ekhem aroma-aroma pasangan baru nih..". Ucap deven.
"Wah siapa?". Tanya anneth. Aku dan charisa langsung menatap deven tajam yang di tatap hanya tertawa. Pasalnya aku dan charisa sama sekali belum menjalin sebuah hubungan dan aku tidak menginginkan semua orang tahu bahwa aku tengah menjalin kedekatan dengan charisa, bisa hancur semua pondasi yang ku susun rapih.
"Aku sama kamu..". Ucap deven pada anneth. "Geli ya ampun dev". Jawab anneth tertawa geli, aku menarik nafas lega.
"Tegang banget sih ucha". Deven menggoda charisa. "Oh.. gue ngerti deh kayaknya". Timpal friden.
"Kayaknya gue juga paham cha". Ucap joa dan mencolek charisa. Segala makian sudah siap aku luncurkan pada deven nanti, lihat saja aku tidak akan segan untuk memukulnya.
"Udah ah berisik.. iya gue sama clinton deket. Puas lo pada?". Tegas charisa yang nampak muak dengan godaan mereka, terbersit rasa bahagia dalam hatiku ketika mendengar pengakuan dari charisa.
"Woww..". Ucap deven dengan diiringi tawa, aku melemparnya dengan sumpit.
"Jadi clinton dan charisa coming soon nih apa udah jadi?". Joa malah semakin membuatku merasa terpojok. "Coming soon". Jawabku akhirnya, aku melirik charisa yang juga tengah melirikku.
"Aduh manisnya..". Ucap joa dan semuanya tertawa dan tentu saja kecuali aku dan charisa, aku malah jadi semakin salah tingkah dengan ini.
"Jadi kapan mau resmiin ton?". Tanya william. "Terserah uchanya aja..". Jawabku dan langsung mendapat cubitan di tangan, charisa menutupi wajah saltingnya dengan itu dan membuatku tak bisa menahan senyumku sendiri.
"Gila gila, dev neth kalian kalah tuh sama manisnya mereka.. padahal kalian yang udah official". Ledek william ke deven.
'rasain lo'. Puasku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music is Love
Romance#6 in Friend (Agustus) #4 in Bahasa (Agustus) Mari berbagi suka cita dalam nada, berbaur dalam melodi dan irama. Menjadikan semuanya sebagai nada-nada cinta. Kita buat semesta tersenyum karena nada, buat semua penghuni bumi mencintai irama. Karena...