#6 in Friend (Agustus)
#4 in Bahasa (Agustus)
Mari berbagi suka cita dalam nada, berbaur dalam melodi dan irama. Menjadikan semuanya sebagai nada-nada cinta.
Kita buat semesta tersenyum karena nada, buat semua penghuni bumi mencintai irama.
Karena...
Aku sudah berada di cafe joa, aku masih menenangkan degup jantungku karena ternyata bukan hanya aku yang di undang ke sini. Betapa shock nya aku ketika mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru cafe ini, 75% yang ada disini adalah anak-anak kampusku untuk sebagiannya yang lain mungkin teman joa dari penjuru lain.
Aku merasa kurang enak hati karena Joa sama sekali tidak memberi tahuku bahwa dia mengundangku untuk menghibur di hari ulang tahunnya, Friden tidak mengatakan apa pun padaku. Jika saja ada yang memberi tahunya jika joa berulang tahun, mungkin aku takkan datang dengan tangan kosong.
Aku datang menggunakan motor ninja warna biruku. Aku memakai kaos biru berbalut jaket navy dengan jeans warna denim. Ku rasa, aku sudah cukup tampan untuk malam ini.
"Deven".
"Lama banget". Kata ku, ketika melihat friden, clinton dan william datang.
"Gue bawa ini jadi agak ribet". Jawab friden, aku lihat dia membawa boneka teddy berukuran cukup besar.
"Lo gak ngasih tau gue kalo joa ulang tahun den".
"Lo gak nanya sih". Aku mendengus kesal, aku melirik william dan clinton juga membawa bingkisan.
"Gue beli dadakan tadi suer". Seloroh william, seolah paham dengan tatapanku. Clinton hanya celingak celinguk seperti ada seseorang yang dia tunggu. Terserahlah, yang ku pikirkan sekarang adalah aku harus mencari ide agar aku juga membawa sesuatu untuk joa. Sebentar aku mengingat sesuatu.
"Gue pergi dulu sebentar, kalo joa udah nyamperin lo pada bilang gue keluar dulu". Tanpa menunggu respon mereka aku langsung berlari keluar. Menghiraukan teriakan william.
***
Saat aku kembali, aku melihat sahabat-sahabatku sudah sedang berbincang dengan joa. Aku berjalan santai ke arah mereka.
"Happy Brithday joa". Ucapku sembari memberikan bucket bungan yang ku beli tadi dengan berlari, perjuangan sekali kan.
"Thanks dev, jadi ngerepotin ginikan, makasih ini cantik banget". Ucapnya tersenyum manis. Aku mengangguk dan tersenyum juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kira-kira seperti inilah gambaran bucketnya).
"Gila.. gila seorang deven sejak kapan jadi romantis gini". Friden meledekku, pasalnya memang benar aku tidak pernah memberi sesuatu apalagi ke lawan jenis yang akan memancing ke anehan seperti ini. Tapi ini murni karena Joa berulang tahun, tidak ada maksud lain.
"Gak ada yang lain". Jawabku jujur
"Jadi joa dikasih bucket sama nih..". Tiba-tiba saja ada yang merangkulku, itu charisa. Aku hanya memutar bola mataku malas menanggapi itu. Dan melepas rangkulannya.