It's Not Easy To Be A Man After Travelling To The Future™INA

Bab 423 Not Much After All

# Tidak Banyak #

"Diam." Bagaimana Qiao Ting bisa mengetahui kebenaran kata-kata Ling Lan? Dia benar-benar marah dengan kata-kata yang tampaknya menghina ini. Menunjuk balok pedangnya dengan marah pada Ling Lan, dia tertawa liar dan berkata, "Hahaha ... jika kamu ingin membunuhku, kalian semua, Lingtian, tidak cukup berkualitas."

"Tidak cukup berkualitas?" Ling Lan tidak peduli bahwa dia diremehkan, tetapi dia tidak akan membiarkan teman dan rekan timnya dipandang rendah. Dia tidak bisa menahan ejekan pada kata-kata Qiao Ting, dan dia kemudian perlahan-lahan mengeluarkan senjata dari belakang punggungnya. Sama seperti itu, senjata dingin tipe pedang yang bahkan lebih besar dan bahkan lebih berat dari Qi Long telah muncul di hadapan orang banyak.

Ling Lan memegang pedang dengan satu tangan, dan dengan ayunan yang mudah, embusan angin kencang muncul entah dari mana. Adegan ini mengejutkan semua kadet yang menyaksikan dan menyebabkan pandangan Qiao Ting menyempit juga, ekspresinya berubah lebih suram.

Ekspresi Ling Lan acuh tak acuh saat dia memegang senjata dingin raksasa ini. Dia berkata dengan tegas, "Siapa sebenarnya yang tidak cukup berkualitas? Mari kita bertarung."

"Dengan senang hati," jawab Qiao Ting dengan dingin, sinar pedang di tangan. Untuk mimpinya, untuk ambisinya, dia tidak bisa kalah di sini.

Setelah mengatakan itu, Qiao Ting menghadapi Ling Lan dari kejauhan. Tidak ada pihak yang bergerak, hanya melayang di udara seperti dua patung.

Siswa yang menyaksikan semua tahu bahwa kedua kombatan sedang mencari celah di pertahanan yang lain. Begitu seseorang menemukan kesempatan, pertarungan besar akan dimulai ...

Lima detik, sepuluh detik, tiga puluh detik, satu menit, tiga menit, lima menit ... waktu berlalu sedikit demi sedikit, dan keduanya masih belum bergerak. Saat semua orang akan kehilangan kesabaran, kedua kombatan akhirnya bergerak.

Hampir pada saat yang sama, kedua mecha saling bergegas. Mungkin karena mereka punya banyak waktu untuk mempersiapkan, kecepatan mereka seperti cahaya, tiba-tiba melintasi jalan lalu tiba-tiba pecah lagi. Para siswa yang menyaksikan bahkan tidak benar-benar melihat mereka berdua bergerak. Yang mereka lihat hanyalah seberkas cahaya dingin dan seberkas cahaya putih yang saling menyinari satu sama lain dan kemudian menghilang dengan tiba-tiba ... pada saat mereka dapat melihat dua mecha dengan jelas lagi, kedua pejuang telah saling bersilangan dan bertukar posisi.

Satu-satunya perubahan adalah bahwa mereka sekarang saling membelakangi bukannya saling berhadapan. Kedua mecha masih mempertahankan posisi serangan mereka, masing-masing memegang senjata masing-masing ...

"Apakah ini seri?" Para penonton tidak tahu. Mereka semua mulai berdiskusi dengan orang-orang di sekitar mereka, mencoba mencari tahu hasil dari pertukaran terakhir itu. Sayangnya, orang-orang di sekitar mereka juga dalam kegelapan. Sama bingungnya, mereka tidak pernah berhasil menemukan jawaban yang tepat.

"Ah, mereka bergerak!" seseorang berteriak, menarik perhatian semua orang kembali ke medan perang.

Ling Lan bisa dilihat perlahan-lahan menggeser pedang raksasa di tangannya kembali ke slot sarung di punggung mecha-nya. Dengan 'Klik' yang terdengar, pedang raksasa itu meluncur kembali ke tempatnya.

Mengikuti suara ini, mecha Qiao Ting yang telah ditangguhkan di udara, diam dan sunyi, tiba-tiba pecah ... hanya kemudian para penonton melihat bahwa mecha Qiao Ting benar-benar secara paksa terbelah dua, dan perpecahan itu bahkan mencakup kokpit Qiao Ting.

Ternyata, ketika kedua mecha telah menyerang saat mereka saling berpapasan, Ling Lan langsung membelah mecha dan kokpit Qiao Ting, mengalahkan Qiao Ting dalam satu pukulan tanpa memberinya kesempatan untuk melawan.