JADEN baru saja keluar dari ruangannya, ia melihat hanya ada RD yang juga tengah bersiap pergi. Dandanannya modis sekali.
"Sepi sekali, kemana semuanya?" tanya Jaden.
"Semuanya keluar, menikmati malam di pusat kota," jawab RD sambil terus memperbaiki dandanannya.
"Termasuk Thorn?" Jaden heran, biasanya Thorn lebih suka berkutat di depan laptop atau mesin-mesinnya.
RD memandang pada Jaden dengan heran juga, "Kenapa, kaget ya? Ternyata Thorn juga butuh refreshing. Ayolah ikut, tak ada ruginya, apalagi di sana banyak cewek cantik, terutama penyanyinya. Xeon aja kelihatannya suka padanya."
"Aku tidak tertarik," sahut Jaden malas.
RD kesal, selama mengenal Jaden ia memang tidak pernah menjumpainya dekat dengan wanita manapun. Ia selalu canggung dan kaku kalau berhadapan dengan makhluk yang disebut perempuan.
"Ayolah, kali ini kau jangan menolak. Lihatlah dulu sebentar, kalau kau tidak suka kau boleh pergi," bujuk RD dengan bersemangat.
Akhirnya Jaden ikut juga. Ia pikir tak ada salahnya sesekali mencari hiburan di kota. Di antara keempat temannya, memang hanya RD yang berani bercanda bahkan meledeknya. Bahkan Xeon saja tidak selugas RD jika bicara dengan Jaden yang memang terkenal sangat dingin. Ia disegani teman dan lawannya karena selain terkenal pandai berperang, ia juga merupakan anak Zetta pemimpin Western.
Mereka berdua tiba di night club. Suasana ramai dan bising membuat Jaden kelihatan tidak nyaman. Tapi RD terus menarik tangannya menuju tempat ia dan teman-temannya biasa duduk.
Xeon, Thunder, dan Thorn yang sudah menunggu RD dari tadi keheranan karena Jaden ikut datang. Mereka bertiga tertawa puas karena RD bisa membawa leader mereka bergabung malam itu. Jaden hanya tersenyum kecut melihat keempat temannya menertawainya, kemudian ia menghempaskan tubuhnya di atas sofa empuk dan mengambil sekaleng minuman dari atas meja.
"Louis sudah selesai menyanyi?" tanya RD pada Xeon kemudian.
"Ya," jawab Xeon.
"Aduh, aku terlambat. Kalau saja Jaden gampang dibujuk pasti aku masih sempat mendengarnya menyanyi," keluh RD melirik ke arah Jaden. Sementara yang dilirik malah acuh saja.
"Jangan kecewa dulu, aku sudah memintanya bergabung ke sini. Dia sedang ganti baju sekarang..."ucap Xeon.
RD terlihat senang, kemudian kembali meledek Jaden, "Kalau aku mengenalkanmu pada Louis, pasti reaksinya akan sama seperti dulu. Jaden, sebenarnya gadis seperti apa yang bisa menarik perhatianmu?"
"Hhh..." Jaden hanya mendengkus, ia kelihatannya sudah mulai bosan. "Aku ke toilet sebentar, " kemudian ia beranjak dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT A MONSTER [END]
Romance"Cinta itu universal, tak mengenal batas dan perbedaan" Louis seorang gadis biasa yang kebetulan berprofesi sebagai penyanyi di sebuah club malam secara tak sengaja bertemu dengan sesosok pria misterius yang menyelamatkannya dari gangguan preman jal...