31. He is The Real Monster

55 15 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



LOUIS membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing, napasnya juga terasa sesak. Perlahan ia mengedarkan pandangan ke sekitarnya, gelap. Ruangan yang ia lihat sepenuhnya terbuat dari besi.

Dimana ini, batinnya.

Louis perlahan mulai mengingat kejadian terakhir kali, saat sosok yang mirip Jaden mendatanginya. Bisa diingat setelah itu ia kehilangan kesadaran.

Ia kemudian duduk, mencoba membaca situasi di sekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia kemudian duduk, mencoba membaca situasi di sekitarnya. Meneliti tubuhnya sendiri, tidak ada yang luka. Baju yang ia kenakan--kaos dan celana tidur, kotor oleh debu. Lantai ruangan itu dingin, kotor berdebu, banyak sarang laba-laba dan tidak ada pencahayaan. Louis hanya bisa melihat sedikit cahaya yang masuk dari celah bawah pintu besi di depannya.

Kemudian ia bangkit, berjalan menuju pintu itu. Ia mencoba membuka pintu itu beberapa kali, namum terkunci. 

Ruangan apa ini, kenapa semuanya besi? Nggak ada jendelanya lagi. Louis tampak mulai putus asa, sepertinya tidak ada jalan keluar.

Ruangan yang gelap dan kotor membuat dadanya semakin sesak. Ia terbatuk beberapa kali, lalu kembali terduduk di salah satu sudut ruangan yang tidak terlalu luas itu.


Tak berapa lama pintu besi itu terbuka, Louis bisa melihat sosok orang bertubuh tinggi tegap itu berdiri di pintu. Louis bangkit, berusaha mengatur debaran jantungnya yang semakin cepat. Ia bisa merasakan aura jahat yang begitu kental.

Menyadari kalau tawanannya sudah sadar, pria itu berjalan mendekat. Langkahnya ringan namun suara sepatu yang mengetuk-ngetuk lantai besi itu semakin menimbulkan kesan seram.

Louis tak bisa mundur ke mana-mana lagi, ia sudah ada si sudut ruangan sekarang. Sementara sosok itu semakin mendekat. Ia sekarang bisa melihat, wajah pria itu tegas dengan mata hitam legam yang menakutkan. Senyumnya terkembang sinis ketika melihat padanya.

"Hai cantik, tak kusangka kamu berani menatap wajahku. Gadis pemberani, tak salah kalau Jaden menyukaimu," Jared mendekati Louis dan mengulurkan tangannya untuk memegang lengan Louis.

I'M NOT A MONSTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang