SEORANG gadis dengan tubuh rampingnya gemetar meringkuk dalam kamarnya yang gelap. Ya, Ross secara tidak sengaja mendengar waktu ayahnya berbicara di telpon dengan anak buahnya, bahwa Tim SRA menyerang markas intruder malam itu. Ia sangat sedih dan kecewa, ia bahkan sudah menepati janjinya untuk tidak berkomunikasi lagi dengan RD. Tapi ternyata justru ayahnya sendiri yang mengingkari janji itu, bahkan mungkin dari awal ia sebenarnya sedang dimanfaatkan.
"Ayah! Bukankah ayah sudah berjanji padaku? Kenapa ayah masih juga menyerang mereka?" Ross menuntut pada ayahnya tadi.
Mr. Barnet tampak tidak kaget dengan reaksi anak gadisnya, ia dengan tegas menjawab, "Apa ayah harus diam saja ketika kejahatan mengancam Metroland? Kau sendiri tahu bagaimana prinsip ayah kan? Jadi lebih baik kamu masuk kamarmu dan jangan cengeng!"
Ross hendak membantah ayahnya lagi, namun ketiga orang bodyguard ayahnya menggiringnya kembali ke dalam kamar. Ia akhirnya mengikuti perintah ayahnya, percuma saat ini mendebatnya. Keadaan tidak menguntungkan untuk dirinya saat ini.
Seandainya ia masih memiliki ponselnya, tentu ia akan lebih mudah menghubungi kekasihnya untuk membawanya keluar dari rumah. Sedangkan untuk menyelinap keluar sendiri untuk saat ini bukan hal yang mudah. Di depan kamar dan di pintu gerbang pasti diperketat penjagaannya.
Rumah Ross yang terletak agak di pinggiran kota juga mempersulit geraknya, kalaupun ia hendak kabur ia butuh mobil untuk bisa mencapai kota tempat RD dan teman-temannya tinggal.
---
Kota Metroland malam itu lengang, gerimis yang turun sejak menjelang senja tadi masih belum reda. Warga yang berkeliaran di sekitar pusat kota diimbau untuk segera pulang ke rumah masing-masing. Kejadian pertempuran di pinggiran kota kemarin malam membuat aparat makin memperketat penjagaan. Gambar sketsa wajah para intruder pun disebar ke jejaring sosial dan ditempel di tempat-tempat umum di kota. Nampaknya pihak kepolisian beserta jajarannya sudah sepakat dengan pihak kementrian pertahanan untuk bekerjasama dengan SRA untuk menangani masalah intruder yang makin meresahkan warga.
Di tengah derai gerimis itu, sekelebat bayangan berwarna biru melesat cepat membelah langit malam kota Metroland. Cahayanya terhenti di dekat puing bangunan bekas gudang yang pernah dijadikan markas para intruder. Ia mengamati gedung yang ada di bawahnya, tampak penjagaan di sekitanya sangat ketat.
Ia adalah Jared, sepupu Jaden yang keberadaannya di bumi belum terendus oleh Tim SRA. Malam itu ia memang berencana hendak memasuki gedung bekas tempat tinggal Jaden dan teman-temannya. Ia masih sangat menginginkan triangle disc yang bisa ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Sternmost.
Jared mendengus kasar, ia tampak kesal dengan situasi yang ia dapati. Tentu sulit baginya masuk ke sana, selain detector watch yang bisa mendeteksi kehadirannya, selubung magnetic di tempat itupun mustahil untuk ia lalui.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT A MONSTER [END]
Romance"Cinta itu universal, tak mengenal batas dan perbedaan" Louis seorang gadis biasa yang kebetulan berprofesi sebagai penyanyi di sebuah club malam secara tak sengaja bertemu dengan sesosok pria misterius yang menyelamatkannya dari gangguan preman jal...