7. Rival

79 25 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



MALAM itu Louis sudah kembali menyanyi. Ia tampak sangat dinantikan oleh para penggemarnya. Malam itu ia disambut dengan tepukan dan teriakan meriah dari para pengunjung yang selama dua malam ia tinggalkan. Louis menyanyikan beberapa lagu diiringi oleh band dan penari latar. Malam itu suasana di night club tersebut tampak begitu ramai dan hidup.

Sementara di tempat duduk di sudut ruangan sudah berkumpul RD, Ross, Xeon dan Thunder. Keempatnya tampak menikmati penampilan Louis dari tempat duduk. Pandangan mata Xeon tak pernah lepas dari Louis. Senyumnya pun selalu terkembang ketika menatap Louis.

RD diam-diam tertawa melihat kelakuan Xeon. Ia merasa, Xeon telah jatuh cinta pada Louis.

Setelah selesai menyanyi, seperti biasa Louis segera bergabung dengan teman-temannya di tempat itu.  RD kembali bisa melihat dengan lebih jelas reaksi Xeon. Ia bisa melihat dari cara Xeon mengambilkan minuman untuk Louis, memberikan tisu untuk melap keringat di kening Louis. Dan yang paling jelas adalah tatapan mata Xeon yang berbinar ketika memandang Louis.

RD kemudian punya inisiatif. Ia mengajak Ross dan Thunder untuk ke dance floor untuk memberikan kesempatan kepada Xeon berduaan saja dengan Louis.

"Eeh...kalian pada mau kemana? Ntar nggak seru lagi dong!" Louis setengah protes.

"Sudahlah, kalian santai saja di sini. Kami cuma ke dance floor!" sahut RD sambil memberikan tanda pada Xeon.

"Ada apa sih dengan mereka?" tanya Louis yang bingung.

"Sudah, biarkan saja mereka. Kau capek?" tanya Xeon sambil menghapus keringat di dahi gadis berparas manis itu.

Mereka berdua kelihatan sangat dekat. Xeon yang sangat perhatian membuat Louis nyaman berada di dekatnya. Sementara itu, seseorang tampak memperhatikan Louis dan Xeon dengan tatapan tidak suka. Malam itu Alex datang, tapi ia sangat kecewa ketika melihat Louis bersama dengan Xeon. Apalagi saat ia melihat Xeon melap keringat di kening Louis. Ia tampak sangat geram.


Tak berselang lama, Alex melihat Xeon pergi ke toilet. Ia kemudian mengikutinya. Alex menghentikan Xeon yang hendak masuk ke ruangan itu.

"Bisa kita bicara sebentar?" Alex menghalangi Xeon yang hendak masuk.

"Ada apa? Bicara saja di sini," sahut Xeon.

Alex melihat ke sekeliling, suasana di tempat itu ramai orang lalu lalang keluar masuk toilet. Xeon akhirnya mengikuti Alex yang berjalan keluar menuju dekat pintu masuk.

Alex berhenti di sudut ruangan. Ia kemudian berkata, "Tolong jauhi Louis."

Xeon tersenyum sinis, "Kenapa aku harus menjauhinya? Memangnya kau siapa?"

"Aku tahu, kamu dan teman-temanmu punya maksud tertentu mendekati Louis," ucap Alex dengan nada marah.

"Kau sedang bicara apa? Jangan asal menuduhku dan teman-temanku kalau kau tidak tau apa-apa tentang kami." Xeon mulai emosi.

I'M NOT A MONSTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang