11. The Cousin

57 21 0
                                    

Vote dulu sebelum baca yuk? Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu sebelum baca yuk? Terimakasih


JADEN melangkah gontai meninggalkan area parkir night club. Ia tadi meninggalkan Louis sendirian yang tengah bersedih. Ia harus tega, walaupun sebenarnya ia sendiri terluka. Cinta yang baru pertama kali ia rasakan terpaksa harus dibuangnya jauh-jauh. Sekian lama hidupnya terasa datar dan gersang karena ia tak pernah mengizinkan perasaan melankolis memasuki hidupnya. Tapi begitu ia bertemu Louis, gadis bumi yang manis dan sederhana, ia justru tak dapat membendung lagi logikanya.

Cinta hanya akan membuatmu lemah dan lengah, begitu Jaden dulu pernah berkata.

Tapi sekarang ia justru jatuh ke dalam perasaan yang dulu selalu dihindarinya. Mati-matian Jaden berusaha menyangkal dan menghindarinya, tapi ia justru makin larut di dalamnya. Perasaannya makin tumbuh seiring bergulirnya waktu. Kalau saja ia berada di tempat dan waktu yang tepat, ia pasti akan terus terang dengan perasaannya.

Sepanjang jalan menuju markasnya ia tak bisa berhenti membayangkan Louis. Gadis itu terlihat begitu sedih dan kecewa.


Jaden tak menyadari sebenarnya sejak dari club ada sesosok bayangan yang terus mengikuti langkahnya dari kejauhan. Pandangan mata sosok misterius itu tajam mengamati setiap langkah Jaden. Ia terlihat sangat berhati-hati melangkah dari atap gedung satu ke gedung lain. Ia tak ingin keberadaannya diketahui Jaden.

Di sebuah tikungan sebuah toko yang sudah tutup, sosok tersebut terlihat mempercepat langkahnya. Dengan setengah melayang ia menyambar sebuah lampu toko yang cukup besar dan menjatuhkannya tepat di atas Jaden yang tengah berjalan lambat.

Suara gemuruh yang ditimbulkan oleh lampu jatuh itu seketika menyadarkan Jaden dari lamunannya. Ia melihat ke atasnya dan dengan gerakannya yang cepat ia menghindar dan melesat ke arah datangnya benda itu. Jaden melihat sekelebat bayangan biru yang tampak dari atap toko tersebut. Ia yakin, sosok itu yang berusaha mencelakainya.

Kemudian terjadi kejar-kejaran antara Jaden dengan sosok misterius dengan aura biru yang hampir sama dengan miliknya. Hanya saja warna aura biru Jaden lebih muda dan terang. Jaden sudah yakin ia adalah orang dari planetnya. Jaden bisa mendeteksi aura tersebut, dugaannya selama ini mungkin benar.

Untuk memastikannya, ia terus mengikuti sosok tersebut sambil berubah wujud ke bentuk aslinya. Rambutnya berubah biru, mata kirinya menyala biru terang dan yang kanan berwarna kuning terang. Sedangkan seluruh tubuhnya diselubungi aura biru yang kuat memancarkan radiasi dan mengeluarkan hawa yang hangat.

Sosok tersebut pun tampak berubah wujud. Hampir sama dengan Jaden, bedanya warna auranya biru tua dan memancarkan hawa dingin. Rambutnya putih demikian juga dengan kedua matanya memancarkan sinar yang menyilaukan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'M NOT A MONSTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang