28. A Connection

49 17 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum itu,

Ketika Jaden mengajak Xeon keluar. Mereka sempat berhenti sejenak di tempat tak jauh dari rumah Louis. Jaden mengatakan semuanya tentang Alex kepada Xeon.

"Jadi sekarang aku minta kamu cari tempat baru untuk kita. Aku tak mau membahayakan Louis dengan berlama-lama tinggal di rumahnya."

"Baik," jawab Xeon patuh.

"Aku akan mengikuti bocah itu,"

"Apa yang akan kau lakukan padanya?" tanya Xeon.

"Aku belum yakin, tindakanku tergantung dari apa yang dia lakukan nanti," jawab Jaden sambil kembali mengeraskan rahangnya.

"Oh ya, kalau memungkinkan datanglah ke space ship, ambil baju tempur kita. Untuk berjaga-jaga siapa tahu—"

"Ya, aku paham. Sekarang kita tak boleh meremehkan Tim SRA. Mereka sama sekali tidak main-main."


---


JADEN masih mengikuti Alex dari jarak yang cukup aman. Hujan yang turun siang itu agak menyulitkan pergerakannya, namun tak menyurutkan niatnya untuk menguntit sejauh mana pemuda itu bertindak. 

Motor yang dikendarai Alex berhenti di sebuah bengkel, di sana Alex bertemu dengan beberapa temannya. Jaden bisa melihat selama berbicara dengan temannya, pandangan Alex tak pernah lepas dari ponselnya.

Tak lama kemudian, sebuah panggilan memang masuk ke ponsel Alex. Pemuda itu menjauh dari tempat teman-temannya duduk, mencari tempat yang tak terjangkau orang si tempat itu.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Reno di ujung telepon.

"Aku akan kirimkan copy dari detector watch padamu," jawab Alex yang kemudian mengeluarkan alat dari sakunya. Ia hendak menekan tombol untuk mengirim salinan alat itu ketika tiba-tiba alat itu jatuh dari tangannya. Seperti ada sebuah tenaga yang menggerakkan dari jauh.

Alex memandang ke sekelilingnya, kemudian membungkuk hendak mengambil alat yang terjatuh di tanah. Namun belum sempat diraih, ia menyaksikan alat itu hancur karena diinjak oleh sesosok tinggi tegap dengan tatapan yang membuat tengkuknya meremang.

"Si—siapa kamu?" tanya Alex terbata.

"Apa kamu mau mempertaruhkan keselamatan sahabatmu sendiri demi egomu, huh?" Pria tinggi tegap di depannya itu kelihatan sangat marah.

Alex menyimpulkan, ia pasti salah satu dari intruder itu. Sementara ini ia hanya mengenal Xeon serta dua intruder yang lain, tapi belum pernah melihat sosok yang sekarang berdiri di hadapannya.

"Apa maksudmu?" tanya Alex kemudian.

"Kalau kau sampai membahayakan keselamatan Louis, aku pastikan kamu tidak akan bisa berdiri esok hari."

I'M NOT A MONSTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang