LOUIS dirujuk ke rumah sakit yang sama dengan Thunder dirawat, hal itu membuat Jaden lega karena dapat memantau perkembangan dua orang yang berarti baginya.
Operasi Louis selesai setengah jam lalu, sekarang ia sudah berada di ruang perawatan. Jaden tengah duduk di samping ranjang, menatap wajah kekasihnya yang tampak masih pucat. Luka-luka di wajah dan bibir sudah diobati, namun masih menyisakan lebam di beberapa tempat.
Beberapa saat yang lalu, Reno mengabarinya bahwa kedua rekan Jared sudah tertangkap, namun Jared berhasil kabur lagi. Ia menyuruh Jaden untuk lebih waspada dan saling memberi info jika mengetahui keberadaan Jared yang sekarang jadi target utama SRA.
Pikiran Jaden kalut, dua orang yang ia sayangi tengah terluka. Sementara ia ingin sekali mencari Jared dan menangkap bahkan membunuhnya.
Sudah tiga hari berlalu sejak ia menerima pesan dari Headquarter, sekarang mereka tentunya sedang dalam perjalanan ke bumi. Ia ingin sudah menangkap Jared ketika pesawat yang menjemputnya datang. Tapi sekarang, ia tak bisa kemana-mana.
Hari menjelang pagi ketika Jaden merasakan ada yang mengusap kepalanya. Ia membuka matanya, menemukan bahwa Louis sudah sadar dan tengah membelai rambutnya pelan.
"Louis..." Jaden segera bangun dari kursi yang dipakainya untuk tidur di samping ranjang Louis.
Gadis manis itu tersenyum. Wajah pucatnya sama sekali tak menampakkan ketakutan, meskipun Jaden tahu betapa menyedihkan keadaannya saat pertama kali ia temukan. Jaden memeluk tubuh yang masih terbaring itu, dikecupnya kening dan puncak kepalanya. Ia sangat senang melihat kekasihnya sudah sadar kembali.
"Maafkan aku sayang, kamu jadi seperti ini—" Jaden merangkum kedua pipi Louis, menyatukan kening dan ujung hidung mereka. Mata keduanya terpejam, menghayati setiap sentuhan dan hembusan napas yang sangat mereka rindukan.
"Jangan minta maaf, kamu nggak salah. Orang itu yang jahat..." Louis menatap Jaden dengan tatapan lembut yang menenangkan.
Jaden tak habis pikir, bagaimana bisa gadis di hadapannya ini begitu tenang. Padahal nyawanya baru saja terancam. Benar-benar gadis pemberani, Jaden jadi makin kagum dengan sosok manis yang ada di hadapannya.
"Terimakasih sudah menemukanku," Louis kali ini yang berbicara. "Bagaimana dengan orang itu, Jared?"
"Dia berhasil kabur lagi. Tapi jangan khawatir, aku akan mencarinya. Dia juga sudah jadi buron SRA. Sekarang jangan pikirkan yang lain ya, fokus dulu untuk penyembuhanmu," Jaden mengusap pipi kiri Louis dengan punggung tangannya, kemudian memberikan kecupan di pelipis kirinya.
-----
Natalie yang mendapat kabar dari suaminya bahwa Thunder terluka, ikut menunggui di depan ruang ICU bersama Xeon, RD, dan Thorn. Mata Natalie sudah bengkak karena menangis semalaman. Sejak selesai operasi tadi malam, kondisi Thunder belum stabil, masih dalam masa kritis. Ruang yang berdinding kaca itu memudahkan untuk mereka melihat Thunder dari luar ruangan. Dokter tidak mengizinkan semuanya masuk, kalaupun ada yang ingin mendekat ke dalam harus satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT A MONSTER [END]
عاطفية"Cinta itu universal, tak mengenal batas dan perbedaan" Louis seorang gadis biasa yang kebetulan berprofesi sebagai penyanyi di sebuah club malam secara tak sengaja bertemu dengan sesosok pria misterius yang menyelamatkannya dari gangguan preman jal...