Markas pusat SRA
PESAWAT asing itu telah berhasil dipindahkan ke markas pusat SRA. Reno tampak semakin sibuk meneliti bagian dalam pesawat asing yang super canggih itu. Tapi Reno bukan orang yang bodoh, kemampuannya yang istimewa membuatnya diangkat jadi pimpinan team ini padahal usianya belum genap 30 tahun. Semalaman ia berkutat di depan ruang kokpit pesawat. Ia mempelajari sistem navigasi pesawat itu. Ia belum pernah melihat yang seperti ini, semuanya dikendalikan dengan alat yang canggih.
Ia kembali teringat kontaknya dengan dua intruder di dalam kabin beberapa waktu lalu. Intruder itu tampak seperti manusia bumi pada umumnya, namun mata mereka memiliki pancaran yang menyakitkan dan gerakan mereka sangat cepat sehingga ia tidak bisa mengamati mereka dengan detail. Yang ia ingat dua intuder itu mempunyai pancaran cahaya yang berbeda dari tubuhnya. Satu berwarna biru, dan yang satunya lagi berwarna hijau phospor.
Ketika tengah berkutat di depan mesin kemudi, pimpinannya datang. Reno segera berdiri memberi salam pada pimpinan yang usianya kira-kira mendekati 60 tahun namun masih tampak tegap.
"Selamat pagi, Sir," sapa Reno.
Sir Josh Barnet, seorang veteran angkatan udara yang sekarang memimpin SRA itu terlihat mengamati pekerjaan Reno dengan seksama.
"Ada progress apa?" tanyanya tegas.
"Belum ada Sir, pesawat ini sangat canggih. Teknologi mereka jauh di atas kita," jawab Reno.
"Aku beri kamu waktu tujuh hari untuk memecahkan misteri pesawat ini. Kau juga harus bertanggung jawab dengan kekacauan di gudang senjata kemarin."
"Yes, Sir. Saya juga sedang menyelidiki keberadaan lima intruder itu," lapor Reno.
"Bagus, jangan sampai lengah lagi seperti kemarin. Kalau sampai kau gagal, aku akan menggantikan kau dengan yang lebih kompeten lagi."
"Saya akan berusaha lebih keras lagi Sir, saya ingin menuntaskan masalah ini bersama team saya. Saya sepenuhnya akan bertanggung jawab," ucap Reno memastikan, ia tidak ingin ia dikeluarkan dari project ini karena ia terlanjur kesal dengan para intruder itu. Sepanjang karirnya di SRA, ia tidak pernah dipermainkan oleh orang apalagi oleh intruder. Ia bertekad akan menemukan keberaaan mereka dan mengembalikan mereka ke tempat asalnya.
---
Pagi itu RD baru saja kembali membawa dua karton pizza ukuran besar. Ia kemudian memanggil teman-temannya untuk makan bersama.
Xeon dan Thorn datang terlebih dulu. Mereka berdua langsung mengambil dua potong pizza dari dalam karton.
"Eh, sisakan buat Jaden dan Thunder. Jangan dihabiskan sendiri ya..." kata RD sambil memanggil kedua temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT A MONSTER [END]
Romance"Cinta itu universal, tak mengenal batas dan perbedaan" Louis seorang gadis biasa yang kebetulan berprofesi sebagai penyanyi di sebuah club malam secara tak sengaja bertemu dengan sesosok pria misterius yang menyelamatkannya dari gangguan preman jal...